Penyakit

Tumor Wilms atau nefroblastoma atau tumor ginjal adalah neoplasma embrional ginjal yang tersusun atas tiga elemen yaitu blastema, epitel, dan stroma. Tumor Wilms lebih banyak menyerang pada anak-anak dan biasanya hanya menyerang satu ginjal (unilateral) walaupun bisa pula bilateral (5%).

Tumor Wilms dalam pertumbuhannya mendesak jaringan ginjal yang sehat dan membentuk semacam pseudokapsul sehingga tumor ini mempunyai batas-batas makroskopis yang jelas yang tertutup oleh jaringan ginjal.

Selanjutnya dalam perkembangannya mendesak pseudokapsul disusul infiltrasi ke dalam jaringan ginjal sendiri, kemudian menyebar ke dalam jaringan perirenal dan mulailah penyebaran atau metastase.

Baca juga: Yuk, Cari Tahu Bedanya Tumor dan Kanker

Tumor Wilms tidak dapat dicegah. Upaya yang dapat dilakukan adalah rutin periksakan diri agar kondisi kesehatan tetap terkontrol dengan baik dan dapat mendeteksi penyakit dengan lebih cepat sehingga dapat mencegah perparahan. Bila bayi yang lahir dengan kelainan bawaan tertentu atau menderita sindrom yang berkaitan dengan tumor Wilms, segera periksakan diri ke tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi.

Gejala yang paling sering muncul adalah masa abdomen asimtomatik. Gejala lain yang dapat muncul antara lain nyeri perut atau hematuria, infeksi saluran kemih, hipertensi diduga karena penekanan tumor pada arteri renalis sehingga terjadi iskemia jaringan ginjal atau akibat hipersekresi renin, hematuria berat akibat infiltrasi tumor ke dalam kaliks, anemia, penurunan berat badan, demam, malaise, dan gangguan pada pernafasan.

Penyebab pasti tumor Wilms belum diketahui secara pasti dan sporadis. Faktor familial atau yang diturunkan secara autosomal dominal hanya sekitar 1%. Delesi pada kromosom 11p13 (gen Wilm’s tumor 1 atau WT1), 11p15, 1p, 17q, dan 16q diduga berperan pada tumor Wilms.

Selain itu kelainan kongenital atau bawaan lahir juga merupakan salah satu faktor yang berperan. Kelainan yang sering ditemukan adalah aniridia, hemihipertrofi, Beckwith-Wiedemann Syndrome, dan kelainan traktus genitourinaria, termasuk sindrom WAGR, dan sindrom Denys-Drash.

Baca juga: Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Ini Gejalanya!

Pemeriksaan menyeluruh untuk penegakan diagnosis tumor Wilms meliputi anamnesis atau melihat riwayat kesehatan termasuk melihat gejala yang timbul pada pasien. Selanjunya pemeriksaan fisis, pemeriksaan darah langkap, kimia darah, atau pemeriksaan penunjuang lainnya.

Biopsi atau eksisi dan pemeriksaan histologi adalah jalan terakhir untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan pencitraan seperti pemeriksaan radiografi, USG, dan CT-scan dan/atau MRI juga sering dilakukan.

Pemeriksaan USG abdomen seringkali dilakukan sebagai langkah pertama karena dapat membedakan massa intrarenal dari masa yang berasal dari kelenjar adrenal atau struktur-struktur di sekitarnya.

Terapi yang sering dilakukan pada penderita tumor Wilms adalah nefrektomi dan diikuti dengan kemoterapi, dengan atau tanpa radioterapi pasca operasi. Anak-anak yang ditemukan mengalami kehilangan heterozigositas pada 1p dan 16q mendapat kemoterapi yang lebih agresif karena mereka memiliki prognosis yang lebih buruk.

Nefroktomi, jenis kemoterapi, dan radioterapi disesuaikan dengan stagedan histologi dari pasien tumor Wilms. Kebanyakan pusat pengobatan mengikuti protocol kemoterapi yang dikeluarkan oleh National Wilms Tumor Study Group.

Selain itu perlu adanya pemantauan terapi atau follow-up untuk melihat perbaikan dari penyakit dan tindakan selanjutnya. Pemantauan pasca terapi dilakukan dengan pemeriksaan radiografi thoraks setiap 3 bulan selama tahun pertama dan kedua, dan setiap 6 bulan selama 5 tahun berikutnya. Pemeriksaan USG abdomen dianjurkan setiap 3 bulan selama tahun pertama dan kedua setelah terapi, selanjutnya tiap 6 bulan sampai 5 tahun setelah terapi.

Baca juga: Obat-obatan yang Digunakan untuk Kanker Ginjal