Torsio testis terjadi apabila testis dapat bergerak dengan sangat bebas. Pergerakan yang bebas tersebut ditemukan pada beberapa keadaan, antara lain mesorchium yang panjang, kecenderungan testis untuk berada pada posisi horizontal serta epididimis yang terletak pada salah satu kutub testis. Selain itu, pergerakan berlebihan pada testis juga dapat menyebabkan torsio testis.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pergerakan berlebihan antara lain perubahan suhu sekitar testis yang berlebihan, olah raga yang berlebihan, batuk, celana terlalu ketat, mengejan berlebihan atau trauma yang mengenai skrotum. Pada neonatus, jaringan penyangga testis masih belum banyak sehingga testis, epididymis dan tunika vaginalis mudah sekali bergerak dan memungkinkan untuk terjadinya torsio testis.