Anak-anak belum bisa mengespresikan emosi dengan benar. Kebanyakan anak mengungkapkan emosi marah atau sedih dengan menangis atau berteriak. Semuanya normal, karena marah juga bagian dari berbagai macam emosi yang dimiliki sejak lahir. Namun, emosi yang tidak dikelola atau dikendalikan bisa berbahaya. Makanya, penting mengajarkan anak tentang kecerdasan emosional sejak dini.
Baca juga: Tips agar Tak Terpancing Emosi saat Anak Tak Mau Menurut
Apa itu kecerdasan emosional?
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi. Jadi Mums, kita mungkin sering menjumpai orang dewasa yang sulit mengekspresikan emosi. Nah, kemungkinan si orang ini tidak pernah diajarkan tentang emosi, dan bagaimana cara mengungkapkan emosi dengan benar.
Jika si kecil belum menunjukkan tanda-tanda kecerdasan emosional, jangan khawatir. Mums hanya perlu mendorong mereka untuk memiliki dan mengekspresikan emosi lebih sering, mengajarkan bagaimana mengatasi masalah, berkomunikasi, dan bagaimana terhubung dengan orang lain.
Ingat ya Mums, kecerdasan emosional ini penting karena dapat mengantar mereka menuju kesuksesan dan kebahagiaan saat dewasa. Dengan kecerdasan emosi, anak dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.
Baca juga: Emosi Mums saat Hamil Berpengaruh terhadap Janin, Hati-hati!
Berlatih Ungkapkan Perasaan dengan Kata-kata Emosi
Penelitian menunjukkan bahwa ketika seorang ibu banyak menggunakan kata-kata emosional saat berbicara dengan anak, maka dapat membantu membangun kecerdasan emosional mereka.
Contoh, jika si kecil kesal karena tidak mendapatkan mainan yang mereka inginkan, Mums dapat mencoba mengatakan, “Kamu tidak mendapatkan mobil biru, tapi kamu malah mendapatkan yang kuning. Kamu pasti kecewa.”
Berikut ini contoh kata-kata yang kaya secara emosional untuk membantu si kecil mengidentifikasi dan melabeli emosi yang mereka rasakan:
- Kata-kata menunjukkan emosi marah: marah, frustrasi, kesal, geram, kecewa.
- Kata-kata menunjukkan emosi gembira: gembira, bahagia, puas, bangga.
- Kata-kata menunjukkan emosi sedih: sedih, murung, khawatir, gugup, takut, kesepian, bingung.
- Kata-kata menunjukkan emosi semangat: gembira, antusias, tergetar, senang, bersemangat, terkejut.
Baca juga: Tahapan Perkembangan Emosi Anak Sejak Bayi
Tanda Anak Memiliki Kecerdasan Emosi
Berikut ini beberapa tanda si Kecil memiliki kecerdasan emosional, atau kemampuan emosinya sudah berkembang:
1. Menangis
Anak-anak yang belum bisa bicara hanya bisa menangis saat marah atau kecewa. Namun, kadang-kadang orang tua kesal saat bayi atau anak menangis dan buru-buru menyuruh diam. Para ahli menyarankan agar kita berhenti melakukan ini. Sebaliknya, Mums ikut berempati dan mendengarkan apa keinginan mereka. Ini penting bagi mereka untuk merasa aman dan didengarkan. Jadi, menangis sebenarnya salah satu tanda kecerdasan emosional.
2. Memiliki empati
Kemampuan untuk mengenali keadaan emosi orang lain dan mengungkapkan pengertian atau kasih sayang bukanlah keterampilan yang mudah dikuasai oleh kebanyakan orang dewasa, apalagi anak-anak. Ajarkan empati kepada orang lain dengan memeluk si kecil saat sedih, atau membantu teman saat bermain. Ini adalah bagian penting dari kecerdasan emosional.
3. Mereka dapat mengungkapkan emosi yang dirasakan
Membantu si kecil belajar mengungkapkan emosi mereka, dapat membantu mereka menyelesaikan masalah yang dihadapi.
4. Mereka berbicara dengan Mums
Mengekspresikan emosi dan menggunakannya untuk menjalin hubungan dengan orang lain adalah tanda lain cerdas secara emosional. Oleh karena itu Mums dan Dads sebagai orang tua harus mendorong anak-anak kita agar mau bicara tentang perasaan yang mereka rasakan, seperti sedih, bahagia, kecewa, dan emosi lainnya.
5. Mereka penasaran
Berpikiran terbuka dan ingin belajar tentang dunia dan orang lain adalah tanda kecerdasan emosional. Jika anak terus-menerus bertanya "mengapa" atau tertarik pada kisah atau tantangan orang lain, Mums harus benar-benar mendorong mereka untuk mempertahankannya.
6. Mereka mendengar
Anak-anak dengan kecerdasan emosional tinggi sering menjadi pendengar di kelompok pertemanan mereka. Si kecil dipercaya untuk mendengarkan dan membantu teman-temannya memecahkan masalah.
7. Mudah beradaptasi
Ketika rutinitas sehari-hari berubah, dan si kecil bersikap santai saja, kemungkinan ia sudah bisa menguasai emosi dengan baik. Sebagai orang tua, Mums dapat membantu mereka bersikap tenang dan tidak panik pada saat ada kekacauan dan krisis, dan tidak membiarkan emosi menguasai Mums dan juga si Kecil.
8. Mereka bisa tenang saat keinginannya tidak terpenuhi
Kemampuan untuk mengelola emosi dan mengatasi masalah ketika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan kita bukanlah keterampilan yang dimiliki kebanyakan anak sejak usia dini. Sebagai orang tua, kita harus memuji anak-anak kita ketika mereka dapat menguasai diri, tetap tenang, meskipun situasinya mungkin tidak mendukung. Ini adalah tanda anak memiliki kecerdasan emosional.
Baca juga: Berbagi pada Sesama Dapat Mendukung Kecerdasan Emosional dan Sosial Anak
Referensi:
Lovevery.com. Try-this-to-raise-your-childs-emotional-intelligence/
Romper.com. 8-early-signs-of-emotional-intelligence-in-toddlers-according-to-experts-17906328