50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ\\n- Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan sexual pasien yang bersangkutan.\\n- Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.\\nTerapi supportif dapat dilakukan dengan; menghindari melakukan aktivitas yang berat, penggunaan ice pack pad area skrotum yang terjadi nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.\\n"}" data-sheets-userformat="{"2":957,"3":[null,0],"5":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"6":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"7":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"8":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"10":0,"11":4,"12":0}">Penanganan kondisi epididimitis dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu terapi farmakologi (dengan menggunakan obat-obatan), terapi supportif sebagai salah satu terapi tambahan, dan terapi pembedahan (surgical therapy).
50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ\\n- Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan sexual pasien yang bersangkutan.\\n- Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.\\nTerapi supportif dapat dilakukan dengan; menghindari melakukan aktivitas yang berat, penggunaan ice pack pad area skrotum yang terjadi nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.\\n"}" data-sheets-userformat="{"2":957,"3":[null,0],"5":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"6":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"7":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"8":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"10":0,"11":4,"12":0}">Terapi farmakologi pada umumnya dilakukan dengan pemberian obat-obatan antibiotik yang sensitif terhadap bakteri penginfeksi, untuk pasien dengan kondisi epididimitis yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri.
- 50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ\\n- Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan sexual pasien yang bersangkutan.\\n- Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.\\nTerapi supportif dapat dilakukan dengan; menghindari melakukan aktivitas yang berat, penggunaan ice pack pad area skrotum yang terjadi nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.\\n"}" data-sheets-userformat="{"2":957,"3":[null,0],"5":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"6":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"7":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"8":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"10":0,"11":4,"12":0}">Pasien kurang dari 35 tahun dapat diberikan Ceftriaxone 250 mg secara intramuscular dan doxycyxline 100 mg sebanyak 2 kali sehari selama 14 hari.
- 50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ\\n- Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan sexual pasien yang bersangkutan.\\n- Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.\\nTerapi supportif dapat dilakukan dengan; menghindari melakukan aktivitas yang berat, penggunaan ice pack pad area skrotum yang terjadi nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.\\n"}" data-sheets-userformat="{"2":957,"3":[null,0],"5":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"6":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"7":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"8":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"10":0,"11":4,"12":0}">Pasien lebih dari 50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ.
- 50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ\\n- Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan sexual pasien yang bersangkutan.\\n- Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.\\nTerapi supportif dapat dilakukan dengan; menghindari melakukan aktivitas yang berat, penggunaan ice pack pad area skrotum yang terjadi nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.\\n"}" data-sheets-userformat="{"2":957,"3":[null,0],"5":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"6":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"7":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"8":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"10":0,"11":4,"12":0}">Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu, pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan seksual pasien yang bersangkutan.
- 50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ\\n- Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan sexual pasien yang bersangkutan.\\n- Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.\\nTerapi supportif dapat dilakukan dengan; menghindari melakukan aktivitas yang berat, penggunaan ice pack pad area skrotum yang terjadi nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.\\n"}" data-sheets-userformat="{"2":957,"3":[null,0],"5":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"6":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"7":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"8":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"10":0,"11":4,"12":0}">Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.
- 50 tahun dapat diberikan golongan Quinilones seperti ciprofloxacin dan TMP/SMZ\\n- Pada kondisi epididimitis kronis, dilakukan terapi dengan antibiotik yang sesuai selama 4 hingga 6 minggu, terutama pada kasus infeksi Chlamydia. Selain itu pada pasien dengan infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrhoeae, terapi juga diberikan kepada pasangan sexual pasien yang bersangkutan.\\n- Selain terapi dengan antibiotik, dapat diberikan tambahan obat anti inflamasi seperti piroxicam dan analgesik (penahan nyeri) seperti ibuprofen sebagai terapi tambahan.\\nTerapi supportif dapat dilakukan dengan; menghindari melakukan aktivitas yang berat, penggunaan ice pack pad area skrotum yang terjadi nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.\\n"}" data-sheets-userformat="{"2":957,"3":[null,0],"5":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"6":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"7":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"8":{"1":[{"1":2,"2":0,"5":[null,2,0]},{"1":0,"2":0,"3":3},{"1":1,"2":0,"4":1}]},"10":0,"11":4,"12":0}">Terapi supportif dapat dilakukan dengan menghindari aktivitas yang berat, menggunakan ice pack pad pada area skrotum yang nyeri, mengangkat bagian skrotum setidaknya 2 hari jika memungkinkan, dan penggunaan sitz bath.