Diagnosis pneumokoniosis tidak dapat ditegakkan hanya dengan gejala klinis. Ada tiga kriteria mayor yang dapat membantu mendiagnosis pneumokoniosis. Pertama, pajanan yang signifikan dengan debu mineral yang dicurigai menyebabkan pneumokoniosis dan disertai dengan periode laten yang mendukung.
Oleh karena itu, diperlukan anamnesis yang teliti mengenai kadar debu di lingkungan kerja, lama pajanan, penggunaan alat pelindung diri, serta kadang diperlukan pemeriksaan kadar debu di lingkungan kerja. Gejala sering kali timbul sebelum kelainan radiologis, seperti batuk produktif yang menetap atau sesak napas saat aktivitas yang mungkin timbul 10-20 tahun setelah pajanan.
Kedua, gambaran spesifik penyakit, terutama pada kelainan radiologi, dapat membantu menentukan jenis pneumokoniosis. Gejala dan tanda gangguan respirasi, serta abnormalitas faal paru, sering ditemukan pada pneumokoniosis. Namun, tidak spesifik untuk mendiagnosis pneumokoniosis.
Ketiga, tidak dapat dibuktikan ada penyakit lain yang menyerupai pneumokoniosis. Pneumokoniosis kemungkinan mirip dengan penyakit interstisial paru difus, seperti sarkoidosis, idiophatic pulmonary fibrosis (IPF), atau interstitial lung disease (ILD), yang berhubungan dengan penyakit kolagen vascular. Beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk membantu mendiagnosis pneumokoniosis, yaitu pemeriksaan radiologi, pemeriksaan faal paru, dan analisis debu penyebab.