Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena benign prostatic hyperplasia, yaitu:
- Usia. Diketahui bahwa pria di bawah 40 tahun jarang mengalami gejala yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat, di mana sekitar 1/3 pria mengalami gejala sedang hingga parah di usia 60 tahun, dan sekitar 50% pada usia 80 tahun.
- Sejarah keluarga. Jika seseorang di keluarga Anda memiliki penyakit ini, Anda memiliki risiko yang lebih besar.
- Latar belakang etnis. Pria ras kulit putih (kaukasia) dan ras kulit hitam memiliki risiko pembesaran kelenjar prostat yang lebih besar. Pria berkulit hitam dapat mengalami gejala lebih awal dari pria berkulit putih.
- Kondisi kesehatan. Risiko dapat meningkat jika Anda memiliki diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit peredaran darah, atau penggunaan beta blockers (obat darah tinggi dan detak jantung yang cepat).
- Disfungsi ereksi. Juga dikenal dengan sebutan impotensi, yaitu ketidakmampuan untuk menahan ereksi. Hal ini dapat meningkatkan risiko benign prostatic hyperplasia.
- Gaya hidup. Obesitas atau gaya hidup tidak aktif dapat meningkatkan risiko benign prostatic hyperplasia. Penting untuk aktif secara fisik.
Menurut penelitian, risiko terkena pembesaran prostat jinak (BPH) dapat dicegah melalui konsumsi makanan yang kaya akan serat dan protein, serta rendah lemak. Hindari juga konsumsi daging merah. Berikut ini contoh-contoh makanan dengan kadar serat tinggi:
- Kacang hijau
- Beras merah
- Gandum
- Brokoli
- Kubis
- Lobak
- Bayam
- Apel