Saat hamil seringkali Mums mengalami lapar lebih dari biasanya. Orang-orang sering menyebut kalau hamil artinya makan untuk dua orang, makanya porsinya lebih banyak. Mitos lain juga menyebut jika Ibu hamil lapar sebenarnya yang merasa lapar itu adalah janin dalam kandungan. Benarkah demikian?
Penyebab Lapar Terus Saat Hamil
Sebenarnya janin tidak merasakan lapar. Janin di dalam kandungan akan menerima aliran nutrisi yang konstan dari ibu. Sejak janin terbentuk hingga waktu lahir tiba, bayi akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dalam kandungan. Tubuh perempuan dapat melakukan hal yang menakjubkan selama kehamilan. Tubuh ibu akan memberi nutrisi kepada bayi terlepas dari apa yang ibu konsumsi maupun tidak.
Ketika Mums selalu merasa lapar saat hamil, itu adalah salah satu tanda tubuh sedang bekerja keras untuk menopang bayi dalam kandungan. Untuk bekerja keras tubuh membutuhkan energi dari makanan. Masalahnya asupan makanan juga memicu perubahan tubuh kehamilan Mums misalnya memicu volume darah meningkat, penambahan simpanan lemak, tumbuhnya rahim dan payudara, serta hal-hal lain yang menimbulkan rasa lapar.
Lapar dan Perilaku Janin
Umumnya aktivitas janin meningkat di sekitar waktu makan ibunya. Hal ini terjadi karena penurunan gula darah yang dialami ibu. Gula darah yang rendah mendorong pergerakan tubuh untuk mencari makan. Pola perilaku ini membuat banyak orang beranggapan ketika janin diam saja pertanda sang ibu harus makan karena janin merasa lapar.
Gerakan janin itu unik. Mums mungkin merasakan janin lebih aktif pada waktu-waktu tertentu di siang hari ketika makan. Sangat lumrah bagi orang hamil untuk memperhatikan lebih banyak gerakan janin setelah mereka makan. Ini karena peningkatan gula (glukosa) dalam darah Mums.
Mungkin juga Mums lain memperhatikan lebih banyak gerakan di malam hari saat mereka akan tidur. Bisa jadi janin bergerak saat Mums tidak terlalu memerhatikan, mungkin karena Mums sedang sibuk, bekerja, atau melakukan kegiatan lain. Hal normal kok jika bayi tidak menendang selama beberapa jam. Janin juga memiliki periode istirahat, tidur, dan aktivitas lain tersendiri.
Di usia awal kehamilan, rasa lapar biasanya tertutup oleh mual dan morning sickness sehingga kebanyakan ibu tidak mengalami rasa lapar berlebihan di trimester pertama. Memasuki trimester kedua, saat rasa mual sudah hilang dan tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan hormon biasanya rasa lapar akan meningkat. Pada trimester kedua kehamilan janin sudah mulai tumbuh dan membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk berkembang.
Memasuki trimester ketiga, rasa lapar pada ibu akan berkurang dari sebelumnya. Hal ini mungkin terjadi karena bayi tumbuh mendorong semua organ termasuk perut. Di trimester ini ketika janin sudah lebih besar, makan sering dengan porsi kecil pun sudah terasa cukup.
Mums tidak perlu khawatir bahwa janin akan merasa lapar di dalam rahim. Pergerakan janin tidak berhubungan dengan gejala lapar atau tidak. Fokus saja pada pemenuhan gizi sehari-hari dalam porsi yang tepat. Janin Mums akan mendapat nutrisi melalui plasenta yang menghubungkan mereka dengan ibu.
Pada ibu hamil, lapar tidak cukup dengan mengonsumsi makanan yang mengenyangkan saja. Cukupi juga kebutuhan nutrisi dan kalorinya. Menurut Kementerian Kesehatan RI, untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi, ibu hamil memerlukan 180 kalori tambahan pada trimester pertama serta 300 kalori tambahan pada trimester kedua dan ketiga. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi, karena kebutuhan nutrisi saat hamil berbeda-beda satu sama lain.
Referensi: