Bethsaida Hospital Gading Serpong mengenalkan center atau layanan unggulan terbarunya belum lama ini, yaitu Heart & Vascular Center dan Women’s Health Center. Selain melengkapi layanan dengan peralatan medis mutakhir, tenaga medis, serta fasilitas kesehatan lainnya, Bethsaida Hospital juga mengenalkan konsep lifestyle medicine. Selama ini, ketika bicara tentang rumah sakit, maka yang terpikirkan adalah pengobatan dan intervensi medis saja.
Dijelaskan Prof. dr. Dasaad Mulijono, Kepala Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, ia berhasil membuktikan bahwa lifestyle medicine atau pengobatan berbasis perubahan gaya hidup, ternyata dapat membalikkan kondisi penyakit kronis seperti penyakit jantung dan hipertensi. Bagaimana konsep lifestyle medicine ini?
Penyebab Kematian Tertinggi adalah Penyakit Jantung
Saat ini Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab utama kematian di negara kita. Kematian akibat penyakit jantung di seluruh dunia mencapai 18,6 juta orang di mana lebih dari 75% kematian terjadi di negara berpengashilan rendah dan menengah.
“Dokter yang baik adalah dokter yang bisa mengobati pasiennya, bukan penyakitnya saja,” ujar Prof. dr. Dasaad dalam sesi edukasi dengan media di Gading Serpong, 31 Juli 2024. Ketika seseorang sudah terdeteksi memiliki risiko serangan jantung, di mana terdapat plak atau sumbatan di pembuluh darah yang menuju jantung, maka tentu harus dilakukan intervensi.
Intervensi yang kini dilakukan untuk plak, lanjut Prof. dr. Dasaad, saat ini lebih direkomendasikan balonisasi daripada stent. Hal ini karena ada risiko restenosis atau penyempitan kembali setelah pemasangan stent. Namun, menurutnya, ada satu hal yang selama ini dilupakan yaitu plak yang masih kecil, misalnya plak yang hanya menyebabkan penyumbatan 20-30% saja. “Ini namanya vulnerable plaque di mana penderitanya tidak bergejala, tetapi tahu-tahu plak mengalami ruptur dan menyebabkan kematian akibat serangan jantung mendadak,” jelas Prof. dr. Dasaad.
Plak terbentuk karena penyakit inflamasi kronis di lapisan dinding bagian dalam pembuluh darah. Lifestyle medicine, Prof. dr. Dasaad, sapat mengembalikan kondisi pembuluh darah yang memiliki plak ringan, dan semua jenis inflamasi lainnya. “Bethsaida's Heart & Vascular Center melalui Lifestyle Medical Center yang saya dirikan, telah membantu mencegah dan mengatasi sumbatan jantung serta komplikasi pemasangan stent. Program reversal kami juga berhasil menangani penyakit inflamasi kronis lainnya seperti diabetes, hipertensi, dan kanker," papar Prof. dr. Dasaad.
6 Intervensi Perubahan Gaya Hidup untuk Penyakit Kronis
Berikut ini beberapa intervensi modifikasi gaya hidup yang terbukti efektif mengendalikan penyakit kronis seperti PJK, hipertensi, diabetes, maupun obesitas.
1. Nutrisi. Mengurangi asupan protein hewani dan melakukan plant based diet, yaitu dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah rendah kalori seperti apel, bengkuang, berries, dll. Selain itu konsumsi kacang-kacangan yang kaya protein dan sangat baik untuk menyehatkan saluran pencernaan.
2. Olahraga. Aktivitas fisik olahraga yang dianjurkan adalah 150 menit per minggu.
3. Stres. Stres memicu peradangan di sel tubuh, awal berbagai penyakit, sehingga perlu dikelola dengan baik.
4. Gangguan zat. Hindari semua bahan atau zat berbahaya termasuk rokok dan alkohol.
5. Tidur cukup. Tidur adalah mekanisme tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak di malam hari. Kurang tidur akan menurunkan sistem imun tubuh.
6. Relationship atau hubungan sosial harus sehat untuk mendapatkan emosi yang sehat dan terhindar dari masalah mental.
“Lifestyle medicine ini juga sejalan dengan program upaya preventif dan promotif kesehatan dari pemerintah. Memang masih belum populer diterapkan di Indonesia karena sulit dilakukan, butuh komitmen kuat dari dokter dan pasien,” ujar Prof. dr. Dasaad. Ia menambahkan, dengan pendekatan gaya hidup ini beberapa pasiennya bisa lepas obat hipertensi, lepas dari insulin, dan turun berat badan dengan sehat hingga 60 kg.
Pusat Kesehatan Wanita
Selain Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital Gading Serpong juga merevitalisasi Women’s Health Center. dr. Ong Tjandra, Kepala Women’s Health Center Bethsaida Hospital mengungkapkan, “Kehamilan dan kesehatan wanita adalah dua hal yang memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Dengan adanya Women’s Health Center ini kami yakin dapat menjadi jawaban bagi para calon ibu yang membutuhkan tempat konsultasi serta perawatan yang aman dan nyaman,” jelasnya.
Di sini, pasien dapat mendeteksi kelainan pada janin sejak trimester awal dan memberikan gambaran dengan detail dan penjelasan yang sangat baik bagi calon ibu. “Tidak hanya itu, Center kami juga dapat menjadi solusi bagi para wanita yang memiliki keluhan seputar masalah kesehatannya dengan tim dokter spesialis.”
dr. Pitono Yap, Direktur Bethsaida Hospital, mengungkapkan, “Penyempurnaan ini, bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien.”
Dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan intervensi medis yang canggih, menurut Prof. dr. Dasaad dapat mengembalikan kepercayaan pasien yang biasa berobat ke luar negeri, dan memilih mendapatkan perawatan internasional di dalam negeri. Kami berharap lebih banyak pasien memilih berobat di dalam negeri sehingga devisa negara dapat diselamatkan."