Penyakit

Cracked nipples adalah trauma atau luka pada puting payudara. Sebagian besar terjadi karena breastfeeding atau menyusui, dan terasa nyeri saat menyusui. Umumnya terjadi pada hari pertama sampai beberapa pekan setelah melahirkan (postpartum). Luka ini dapat menjadi tempat masuknya bakteri patogen dan beberapa jenis jamur.

Penyebabnya adalah trauma mekanik akibat menyusui. Trauma ini terjadi karena kuatnya daya pengisapan bayi baru lahir yang tidak dibarengi aliran ASI yang lancar. Hal ini menyebabkan puting menjadi edema atau bengkak dan kemerahan. Salah satu penyebab menurunnya aliran ASI juga terkait dengan posisi menyusui yang kurang benar.

Munculnya rasa nyeri di puting susu disertai dengan kemerahan, pembengkakan, ataupun lecet yang umumnya terjadi pada awal masa menyusui.

Teknik menyusui yang tidak benar, puting susu terpapar oleh sabun, krim, alkohol ataupun zat iritan lain saat ibu membersihkan puting susu, moniliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu, bayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue), dan cara menghentikan menyusui yang kurang tepat.

Diagnosis dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik pada putting susu dan juga anamnese. Di mana diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala yang timbul seperti nyeri pada puting susu yang semakin berat selama menyusui atau sedang dalam masa menyusui.

Cari penyebab puting susu lecet, bayi disusukan lebih dulu pada putting susu yang normal atau lecetnya sedikit. Tidak menggunakan sabun, krim, alkohol ataupun zat iritan lain saat membersihkan payudara.

Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam). Posisi menyusui harus benar, bayi menyusu sampai ke kalang payudara dan susukan secara bergantian diantara kedua payudara.

Keluarkan sedikit ASI dan oleskan ke puting yang lecet dan biarkan kering. Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit seperti parasetamol. Jika penyebabnya monilia, hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Hari Ibu: Kualitas Laktasi Ibu Indonesia Tidak Signifikan Membaik