Tidak ada orang yang bebas dari tekanan. Stres dan tekanan adalah bagian dari kehidupan. Hanya saja respon masing-masing individu terhadap tekanan atau stres tidak sama. Stres apalagi terus menerus tidak bisa dibiarkan karena akan memicu berbagai masalah kesehatan. Bagaimana kita tahu seberapa tahan kita dengan tekanan? Ternyata bisa lho diuji dengan pemeriksaan DNA.
DNA adalah bahan penyusun utama dari setiap organisme hidup. Di dalam DNA terdapat gen yang bertugas membuat ribuan jenis protein bekerja sebagaimana mestinya. Jadi, DNA ini bisa dikatakan inti dari kehidupan.
Ada ribuan gen yang memiliki fungsi berbeda. Semua karakteristik fisik individu ditentukan oleh gen. Karena itu ada istilah genotipe, yakni tipe gen yang speisifk yang dimiliki seseorang.
Nah, tergantung genotipe yang Kamu miliki, repson Kamu terhadap faktor-faktor gaya hidup termasuk stres, akan berbeda dengan orang lain. Ingin tahu genotipe Kamu, agar tahu seberapa tahan Kamu dengan stres dan tekanan?
Baca juga: Ketika Kopi Tak Lagi Hanya untuk Melepas Stres
Jurnal DNA untuk Pola Tidur dan Stress
Geng Sehat mungkin belum pernah mendengar DNA Jurnal. Ini adalah fitur yang dikeluarkan oleh Generali, salah satu perusahaan asuransi jiwa asal Italia yang ada di Indonesia. DNA Journal ini memberikan profil gen buat nasabah, termasuk profil genetik nutrisi, profil kebugaran dan tingkat ketahahan terhadap stres.
Dalam peluncuran DNA Journal Sleep and Stress di Jakarta (4/3), Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia menjelaskan, “Sehat itu lebih enak. Kesehatan manusia 70% ditentukan oleh gaya hidup, dan sisanya 30% ditentukan oleh profil genetiknya.”
Diet yang cocok untuk seseorang, lanjut Edy, bisa dilihat dari profil genetiknya. Begitu pula dengan jenis olahraga, pola tidur dan tingkat ketahanan terhadap stres. “Generali satu-satunya asuransi yang memberikan fasilitas tes DNA ini,” jelasnya.
Hasil analisis DNA Journal Sleep and Stress ini akan menggambarkan pola tidur Kamu, ketahanan dalam menghadapi stres, dan bagaimana tubuh Kamu merespon kafein, dan menentukan apakah Kamu morning person atau night person.
Mengapa penting tahu pola tidur? Pakar gangguan tidur, dr. Andreas Prasadja menjelaskan, bahwa pola tidur berkualitas sangat penting dalam menunjang kesehatan. Bukan seberapa banyak Kamu tidur namun kualitas tidur yang baik.
“Ketika tidur terjadi proses restorasi atau perbaikan seluruh fungsi organ tubuh. Otak 70% lebih aktif dibandingkan saat kita terjaga, meskipun sensor terhadap dunia luar tertutup. Saat tidur inilah memori otak akan merekunstruksi apa yang dipelajari pada siang harinya, sisa-sisa metabolisme dibuang, sel-sel tubuh diperbaiki. Tidak ada obat maupun metode apapun yang bisa menggantikan proses ini,” jelas dr. Andreas.
Dengan mengetahui profil DNA untuk pola tidur, Kamu bisa tahu apakah Kamu sensitif dengan kafein sehingga bisa melakukan antisipasi. Misalnya dengan mengurangi konsumsi kafein menjelang tidur. Tujuannya agar jam tidur tidak terganggu.
Tidur dan stres juga sangat berkaitan. Stres akan menyebabkan pola tidur terganggu dan sebaliknya. Ibarat lingkaran setan. Dengan menjalani gaya hidup sehat, mengelola stres dengan baik, Kamu bisa terhindari dari stres sehingga gangguan tidur bisa dikurangi. DNA journal dapat dijadikan alat bantu jika Kamu kesulitan mengenali dirimu sendiri.
Baca juga: Kurang Tidur Bisa Picu 5 Penyakit Ini
Referensi:
Acara peluncuran DNA Journal Sleep and Stress oleh Generali Indonesia, Rabu, 4 Maret 2020.
Time.com. You Can Learn a Lot About Yourself From a DNA Test