Osteoporosis, “penyakit diam-diam atau silent disease” dan dapat dicegah ini, terus mengancam jutaan penduduk Indonesia. Data menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis, dan sekitar 63% lansia mengalami penurunan aktivitas akibat penyakit ini.
Melihat kondisi ini, Fonterra Brands Indonesia melalui brand Anlene dan Perhimpunan Osteporosis Indonesia (PEROSI) mengadakan program edukatif Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 secara serentak di Jakarta, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Medan dan Malang pada 15 Desember 2024.
Acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia terus aktif dan terbebas dari risiko osteoporosis saat sudah berusia lanjut. Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Osteoporosis Nasional dan sejalan dengan tema global World Osteoporosis Day yaitu “Say No To Fragile Bones”. .
Peningkatan Jumlah Lansia dan Osteoporosis
Kegiatan yang dilakukan ini dilatarbelakangi fenomena meningkatnya populasi lansia di Indonesia. Di tahun 2020, ada sebanyak 28,5 juta orang lansia di Indonesia dan ini mewakili 10% dari total populasi Indonesia. Proporsi ini diprediksi terus bertambah hingga 20,5% di tahun 2050 (Statistics Indonesia 2022).
Tingginya angka populasi lansia harus diikut dengan upaya menjaga kesehatan. Masyarakat Indonesia harus mulai mempersiapkan diri sedini mungkin agar tetap aktif dan tidak memiliki keterbatasan mobilitas ketika berada di usia lanjut nanti. Faktanya, banyak mereka yang berusia lanjut mengalami osteoporosis dan bahkan diperkirakan lebih dari 50% kejadian patah tulang panggul akibat osteoporis terjadi di Asia pada tahun 2050.
Program Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 diikuti oleh ribuan peserta berbagai komunitas masyarakat, anggota PEROSI dan masyarakat umum. Dalam kegiatan ini, diadakan pemeriksaan kepadatan tulang dengan bone scan dan kegiatan edukasi seputar kesehatan tulang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkapkan, data Kemenkes RI menunjukkan prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23% pada perempuan berusia 50–70 tahun, dan meningkat menjadi 53% pada perempuan di atas 70 tahun.
Ia menekankan bahwa osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat.
“Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin. Informasi ini harus menjadi perhatian semua pihak agar kita bisa bersama-sama menjaga kesehatan tulang masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG) mengatakan, “PEROSI senantiasa fokus pada edukasi, diagnosis dan penatalaksanaan osteoporosis. Kali ini, peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2024 kami adakan secara bersamaan di 5 kota dengan harapan, informasi mengenai pencegahan osteoporosis dapat tersebar ke masyarakat luas. Jalan kaki 10.000 langkah adalah aktivitas yang kami rekomendasikan untuk pencegahan osteoporosis. Jalan kaki sangat terkait dengan kepadatan tulang dan tingkat kehilangan massa tulang.
President Director, Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran menambahkan, ”Dari hampir 150.000 orang yang telah melakukan pemindaian, selama periode Januari-Desember 2024, kami menemukan hampir 50% atau sekitar 67.547 orang yang berisiko sedang ke tinggi. Ini berarti mereka memiliki angka kepadatan tulang yang rendah yaitu <-1.0 dan tergolong osteopenia. Untuk itu, memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan tetap aktif adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan sepanjang hidup. Sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai bertindak dan memenuhi kebutuhan tubuh kita agar memiliki masa depan yang lebih kuat dan sehat saat memasuki usia lanjut.”
Ia berharap kolaborasi strategis dengan Kementerian Kesehatan RI dan PEROSI untuk untuk mendorong lebih banyak masyarakat agar memperhatikan kesehatan tulang mereka dan tetap aktif. Termasuk salah satunya adalah program ‘Berjalan 10.000 Langkah Setiap Hari’ yang merupakan aktivitas fisik yang mudah dan efektif untuk menguatkan tulang.