Punya Hipertensi, Cegah Risiko Stroke Perdarahan akibat Pecah Aneurisma
Salah satu jenis stroke yang fatal adalah stroke perdarahan. Pemicunya adalah pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah meningkat
Nama Paten :
Isoptin, Tarka, Isoptin, Vemil, Isoptin Sr, Verapamil (http://pionas.pom.go.id/monografi/verapamil-hidroklorida)
Verapamil adalah obat yang digunakan untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi), angina (nyeri dada), dan gangguan detak jantung lainnya. Menurunkan tekanan darah dapat mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. (https://www.drugs.com/verapamil.html)
Verapamil merupakan obat golongan CCB (kanal kalsium bloker). Itu artinya, obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot jantung dan pembuluh darah. (https://www.drugs.com/verapamil.html)
Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk verapamil, efek sampingnya terbagi menjadi dua, yaitu efek samping serius dan umum. Untuk efek samping umumnya antara lain konstipasi, sakit kepala, pusing dan gangguan hati. Sementara itu, untuk efek samping yang serius diantaranya, nyeri dada, detak jantung yang lambat atau cepat, pusing seperti ingin terjatuh, kemampuan bernapas yang pendek, gangguan paru-paru dan gangguan liver. Kalau Kamu mengalami efek samping serius dari verapamil, segera hubungi dokter. (https://www.drugs.com/verapamil.html)
Gunakan verapamil sesuai dengan instruksi dokter. Jangan konsumsi terlalu banyak atau berhenti mengonsumsinya, jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, konsumsi berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Kalau Kamu menggunakan verapamil untuk mengobati tekanan darah, terus gunakan meskipun kondisinya sudah membaik. Untuk wanita hamil, harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Begitu pula dengan wanita menyusui, karena verapamil bisa masuk ke dalam ASI. Untuk penyimpanannya sendiri, simpan verapamil pada suhu ruang, hindari udara lembab, panas, dan paparan cahaya.
(https://www.drugs.com/verapamil.html)
Dosis verapamil pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis verapamil yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara penggunaan obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.
Dosis verapamil dalam bentuk oral untuk orang dewasa :
1. Untuk mengobati supraventrikular aritmia: 120-480 miligram per hari dalam 3-4 dosis bagi.
2. Untuk mengobati angina pectoris: 120 miligram 3 kali sehari atau 80 miligram 3 kali sehari. Tablet lepas lambat mencapai 480 miligram per hari.
3. Untuk mengobati hipertensi: permulaan 240 miligram per hari dalam 2-3 dosis bagi. Dosis maksimal 480 miligram per hari.
4. Untuk mencegah sekunder dari miokardia infak: sediaan lepas lambat 360 miligram per hari dalam dosis bagi 1 minggu setelah infak akut.
Dosis verapamil dalam bentuk intravena:
1. Untuk mengobari supraventrikular aritmia: permulaan 5-10 miligram dengan injeksi lambat selama 2-3 menit, kemudian 5 miligram dengan injeksi selama 5-10 menit jika dibutuhkan. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/verapamil/?mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap verapamil. Menggunakan obat ini dengan obat lain yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaanya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik:
1. Verapamil dapat meningkatkan jumlah plasma jika digunakan dengan inhibitor CYP3A4 (seperti eritromycin, ritonavir), simetidin.
2. Verapamil dapat menurunkan jumlah plasma jika digunakan dengan induksi CYP3A4 (seperti rifampicin), fenobarbital, sulfinpirazone.
3. Verapamil meningkatkan risiko pendarahan dengan penggunaan aspirin.
4. Verapamil meningkatkan bradikardi dan hipotensi dengan penggunaan telitromisin.
5. Verapamil meningkatkan penyumbatan atrioventrikular dengan penggunaan clonidine.
6. Verapamil meningkatkan plasma level dari glikosida jantung (seperti digoxin, digitoxin), obat beta bloker (propanolol, metoprolol), obat alfa bloker (terazosin, prazosin), imunosupresan (sirolimus, ciclosporin, tacrolimus, everolimus), agen menurun lipid (lovastatin, simvastatin, atorvastatin), colchicines, quinidine, carbamazepin, imipramin, glibenclamid, doxorubicin, midazolam, buspiron, almotriptan, teofilin.
7. Verapamil meningkatkan hipotensi jika digunakan dengan diuretik, antihipertensi, dan vasodilator.
8. Verapamil meningkatkan neurotoksik dari litium.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/verapamil/?mtype=generic)
Direktori