Penanganan Tuntas Neuralgia Trigeminal Si Penyebab Nyeri Paling Parah di Dunia
Penyakit neuralgia trigeminal dijuluki suicide disease karena banyak pasien yang mencoba melakukan bunuh diri karena nyeri. Tapi, kondisi ini bisa diterapi.
Nama Paten :
Andalpha, Simatral, Bellatram, Storingal, Bellatram, Thramed, Centrasic, Tidol, Centrasic, Tlusic, Contram, Tlusic, Corsadol, Tradosic, Dolana, Tradyl, Dolana, Tradyl, Tragesic, Dolgesic, Tramadol, Dolika, Dolocap, Dolsic, Forgesic, Intradol, Tramal, Kamadol, Tranagan, Miradol, Nonalges, Trasidan, Nufapotram, Trasik, Olasik, Orasic, Trunal Dx, Patral, Tugesal, Ultracet, Pinorec, Vastadol, Radol, Zephanal, Zephanal Plus, Seminac, Zumatram, Simatral
(http://pionas.pom.go.id/monografi/tramadol-hidroklorida)
Tramadol adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi nyeri tingkat sedang hingga berat. (https://www.drugs.com/tramadol.html)
Tramadol termasuk obat golongan narkotik dan digunakan untuk meredakan rasa nyeri atau sakit. (https://www.drugs.com/tramadol.html)
Setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Tramadol bisa memperlambat pernapasan hingga menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, penggunaan obat ini harus sesuai resep dokter. Kamu harus memberitahu dokter jika punya riwayat gejala sindrom serotonin seperti agitasi (kecemasan dan kegelisahan), halusinasi, demam, berkeringat, gemetar, detak jantung cepat, otot kaku, diare, mual, muntah, kehilangan keseimbangan, dan kejang. Unuk efek samping yang sering muncul adalah
(https://www.drugs.com/tramadol.html)
Gunakan tramadol sesuai dengan instruksi dokter. Jangan gunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Tramadol dapat digunakan dengan atau tanpa makanan. Perlu diwaspadai, karena obat ini dapat memperlambat atau menghentikan napas. Jangan pernah menyalahgunakan tramadol, karena dapat menyebabkan kecanduan, kelebihan dosis (over dosis) atau bahkan kematian, terutama pada anak dan orang yang menggunakan tanpa resep dokter.
Obat ini juga tidak boleh diberikan kepada anak dibawah usia 12 tahun. Tramadol tidak boleh digunakan bersama alkohol. Untuk wanita hamil dan menyusui, konsultasi dengan dokter harus dilakukan, sebelum menggunakan obat ini. Untuk penyimpanannya, tramadol bisa di simpan di dalam suhu kamar, jauh dari kelembaban, dan panas. (https://www.drugs.com/tramadol.html)
Dosis tramadol pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis tramadol yang diberikan tergantung dari kekuatan obat. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara penggunaan obat, dan seberapa lama obat harus digunakan tergantung dari masalah medis yang dialami.
Dosis tramadol dalam bentuk oral, untuk orang dewasa:
1. Untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat, dosisnya 50-100 miligram sebanyak 4-6 kali sehari. Tablet lepas lambat 50-100 miligram 1-2 kali sehari. Dosis maksimal 400 miligram per hari.
Dosis tramadol dalam bentuk intravena dan intramuskular:
1. Untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, dosisnya 50-100 miligram sebanyak 4-6 kali sehari.
2. Untuk mengobati nyeri setelah operasi, dosis permulaannya 100 mmiligram, lalu 50 miligram setiap 10-20 menit jika dibutuhkan, menjadi 250 miligram pada 1 jam pertama. Pemeliharaan 50-100 miligram setiap 4-6 jam. Dosis maksimalnya 600 miligram per hari. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tramadol/?mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap tramadol. Menggunakan obat ini dengan obat tertentu biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaannya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
1. Tramadol meningkatkan risiko kejang (konvulsan) atau sindrom serotonin jika digunakan dengan obat golongan SSRI, SNRI, TCA, dan obat bupropion, mirtazapine, tetrahydrocannabinol.
2. Tramadol menurunkan konsentrasi serum jika digunakan dengan carbamazepin.
3. Tramadol meningkatkan potensi antidepresan dari norepinefrin, agonis 5HT atau litium.
4. Tramadol meningkatkan INR dan ekimosis jika digunakan dengan warfarin.
5. Tramadol berpotensi fatal meningkatkan epilepsi jika digunakan dengan obat golongan MAOI.(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tramadol/?mtype=generic)
Direktori