Seperti Apa Ciri Luka Caesar Infeksi?
Mengetahui ciri luka caesar infeksi penting bagi siapa pun yang baru saja menjalani operasi caesar. Sebab, infeksi yang terus dibiarkan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Nama Paten :
Bracidex, Dartobcin, Bracin, Isotic Tobrizon, Bralifex, Tobroson, Bralifex Plus, Ximex Tobrason (http://pionas.pom.go.id/monografi/tobramisin)
Tobramycin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada kulit, jantung, perut, otak, sumsum tulang belakang, paru-paru, dan saluran kemih. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi fibrosis kistik. (https://www.drugs.com/mtm/tobramycin-injection.html)
Tobramycin termasuk obat antibiotik golongan aminoglikosida. Obat ini bekerja dengan cara melawan infeksi akibat bakteri. (https://www.drugs.com/mtm/tobramycin-injection.html)
Setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk tobramycin, efek samping yang perlu Kamu waspadai diantaranya sakit kepala, kekurangan energi, ruam dan gatal, mual muntah, diare, dan nyeri di daerah sekitar injeksi (https://www.drugs.com/mtm/tobramycin-injection.html)
Gunakan tobramycin sesuai dengan instruksi dokter. Jangan gunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Penggunaan tobramycin perlu diawasi oleh dokter karena bisa merusak saraf dan menyebabkan kehilangan pendengaran secara permanen. Untuk wanita hamil maupun wanita menyusui, penggunaan obat ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Ketika menggunakan tobramycin dalam bentuk injeksi, minumlah air sebanyak 6 - 8 gelas, untuk mencegah dehidrasi. Untuk penyimpanannya, simpan tobramycin dalam suhu kamar, hindari lembab, dan panas. (https://www.drugs.com/mtm/tobramycin-injection.html)
Dosis tobramycin pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis tobramycin yang diberikan tergantung dari kekuatan obat. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara penggunaan obat, dan seberapa lama obat harus digunakan tergantung dari masalah medis yang dialami.
Dosis tobramycin untuk dewasa dalam bentuk intramuskular atau intravena:
1. Untuk mengobati infeksi, diberikan dalam bentuk tobramycin sulfat yang harus dikonsumsi 3-5 miligram per kilogram setiap hari dalam 3 atau 4 dosis terbagi selama 7-10 hari.
Dosis tobramycin dalam bentuk intramuskular:
1. Untuk mengobati UTI sedang hingga berat, dosisnya tobramycin sulfat 2-3 miligram per kilogram sebagai dosis tunggal.
Dosis tobramycin dalam bentuk Inhalasi:
1. Untuk mengobati fibrosis kistik, dosisnya 300 miligram setiap 12 jam selama 28 hari, lalu berhenti 28 hari dan diulangi siklusnya selama 28 hari jika dibutuhkan.
Dosis tobramycin dalam bentuk sediaan mata:
1. Untuk mengobati infeksi mata, dosisnya 1 tetes 0.3% sebanyak 2 kali sehari Untuk untuk infeksi berat, penggunaanya sebanyak 4 kali sehari pada hari pertama, kemudian dilanjutkan dengan frekuensi 2 kali sehari. Dalam bentuk salep mata, 0.3% dioleskan sebanyak 2-3 kali sehari untuk infeksi berat dioleskan setiap 3-4 jam sekali.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tobramycin/?mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap tobramycin. Menggunakan obat ini dengan obat tertentu biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaannya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
1. Tobramycin meningkatkan efek neurotoksik dan nefrotoksik jika digunakan bersama aminoglycosides (contoh: amikacin, streptomycin), cefaloridine, viomycin, polymyxin B, colistin, cisplatin and vancomycin.
2. Tobramycin meningkatkan toksisitas jika digunakan dengan obat diuretik.
3. Tobramycin memperpanjang apnoea jika digunakan dengan succinylcholine, tubocurarine, decamethonium.
4. Tobramycin meningkatkan risiko nefrotoksik jika digunakan dengan siklosporin dan sefalosporin.
5. Tobramycin memiliki efek yang terbalikan dengan neostigmin dan piridostigmin.
6. Tobramycin meningkatkan efek dari warfarin dan fenindion. ( https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tobramycin/?mtype=generic)
Direktori