Punya Hipertensi, Cegah Risiko Stroke Perdarahan akibat Pecah Aneurisma
Salah satu jenis stroke yang fatal adalah stroke perdarahan. Pemicunya adalah pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah meningkat
Nama Paten :
Hytrin, Hytroz
Terazosin adalah obat yang digunakan untuk pasien hipertensi. Obat ini juga digunakan untuk mempermudah pengeluaran urine pada pria yang menderita benign prostatic hyperplasia atau pembesaran prostat.
Terazosin termasuk ke dalam obat golongan alpha-adrenergic blocker. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah vena dan arteri sehingga darah dapat lebih mudah melewati pembuluh darah. Terazosin juga melemaskan otot pada prostat dan leher kandung kemih sehingga mempermudah keluarnya urine.
Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk terazosin, efek sampingnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu efek samping yang umum, efek samping yang agak jarang, dan efek samping yang jarang.
Salah satu contoh efek samping terazosin yang umum adalah pening. Untuk efek samping yang agak jarang terjadi di antaranya nyeri dada, kepala terasa ringan, wajah pucat, detak jantung cepat atau tidak beraturan, napas pendek-pendek, dan pembengkakan pada kaki atau betis. Efek samping yang jarang terjadi adalah peningkatan berat badan.
Gunakan sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya, jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Terazosin dapat menurunkan tekanan darah, jadi bisa menimbulkan rasa pusing atau wajah pucat, terutama saat pemakaian pertama kalinya. Rasa pusing juga biasanya muncul saat Kamu baru bangun tidur, jadi harus berhati-hati saat mengubah posisi.
Kalau Kamu sedang menjalani pengobatan untuk darah tinggi, tetap konsumsi terazosin walalupun gejala sudah tidak muncul. Obat untuk darah tinggi umumnya akan tetap dikonsumsi seumur hidup. Beberapa kondisi yang menyebabkan tekanan darah terlalu rendah adalah muntah, diare, berkeringat parah, penyakit jantung, dialisis, diet rendah garam, atau sedang meminum obat diuretik. Segera temui dokter jika penyakit tidak mengalami kemajuan dan mengalami diare atau muntah. Simpan terazosin pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat yang lembap, panas, dan terkena paparan cahaya matahari langsung.
Dosis terazosin pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis terazosin yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, dosis yang Kamu konsumsi setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.
Dalam bentuk oral:
1) Untuk mengobati hipertensi: dosisnya 1 mg sebelum tidur. Tingkatkan dosis secara bertahap dengan jarak waktu 7 hari. Dosis pemeliharaannya 2-10 mg sebanyak sekali sehari. Dosis maksimalnya 20 mg per hari dalam 1-2 dosis terbagi.
2) Untuk mengobati benign prostat hyperplasia (kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan tetapi tidak bersifat kanker): dosis awalnya 1 mg sebelum tidur. Tingkatkan dosis secara bertahap dengan interval waktu 7 hari. Dosis pemeliharaannya 5-10 mg sekali sehari.
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap terazosin. Mengonsumsi obat ini dengan obat lain yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus.
Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
1) Penggunaan terazosin bersamaan dengan obat phosphodiesterase-5 (PDE-5) inhibitor (contoh: sildenafil) akan menurunkan tekanan darah secara berlebih.
2) Terazosin jika diberikan bersamaan dengan obat antihipertensi lain (contoh: verapamil), akan menimbulkan hipotensi berlebihan.
Sumber:
MIMS terazosin
Drugs terazosin
Direktori