Penyebab dan Cara Mengatasi Kembung Ibu Hamil
Semua orang akan merasa tidak nyaman bila perutnya kembung, termasuk ibu hamil. Ketika ibu hamil kembung, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Nama Paten :
Lazafin
Sulcolon
Lazafin
Sulcolon
Lazafin
Sulfasalazin
Salivon
Sulfasalazine
Salivon
Sulfitis
Sulfitis
Sulcolon
Sulfitis
(http://pionas.pom.go.id/monografi/sulfasalazin)
Sulfasalazine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit ulseratif kolitis (radang usus besar) dan rheumatoid arthritis (radang sendi) pada anak dan orang dewasa. Obat ini diberikan kepada orang yang sudah mendapatkan pengobatan sebelumnya, namun tidak berhasil.
Sulfasalazine tidak bisa menyembuhkan kondisinya, melainkan hanya membantu meredakan gejalanya, seperti demam, sakit perut, diare, dan pendarahan pada feses. Secara spesifik, Sulfasalazine bekerja dengan agen yang memerantarai penyebab radang, kerusakan jaringan dan diare. Sehingga peradangan yang terjadi dapat teratasi.
Bersamaan dengan efek yang dibutuhkan, obat ini juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi dan tidak semua orang merasakannya, jika terjadi tetap harus membutuhkan penanganan medis. Hal ini kususnya berlaku pada efek samping yang berat. Untuk sulfasalazine, efek sampingnya yang umum adalah mual, muntah, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, sakit kepala, dan penurunan jumlah sperma.
Penggunaan sulfasalazine sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakannya terlalu berlebihan dan terlalu sering, jangan pula menggunakan lebih dari jangka waktu yang sudah ditentukan. Tetap gunakan obat, meskipun Kamu sudah merasa sembuh. Jangan berhenti hingga diperintahkan dokter. Konsumsilah obat ini setelah makan. Sebagai informasi, sulfasalazine bisa melemahkan sistem imun. Jangan gunakan obat ini kalau Kamu alergi terhadap obat golongan sulfa, aspirin dan golongan salisilat, porfiria (kekurangan enzim dalam memproduksi heme), serta adanya blokade pada usus dan saluran empedu anda.
Sulfasalazine sebenarnya tidak membahayakan janin, namun wanita hamil tetap harus mendapatkan persetujuan dokter sebelum mengonsumsinya. Untuk wanita menyusui, konsumsi obat ini dilarang karena bisa masuk ke dalam ASI dan membahayakan bayi. Obat ini tidak boleh diberikan kepada anak berusia di bawah 2 tahun. Simpanlah sulfasalazine di dalam suhu kamar. Hindari menyimpan obat ini di suhu panas dan lembap.
Dosis sulfasalazine pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis sulfasalazine yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.
Dosis untuk pasien dewasa dalam bentuk oral:
1. Untuk mengobati radang saluran pencernaan (IBD), dosis awalnya 1-2 gram 4 kali sehari, pemeliharaan 2 gram per hari dalam dosis bagi.
2. Untuk mengobati radang sendi (RA) diberikan dalam bentuk tablet salut enterik, dengan dosis awal 500 miligram per hari untuk minggu pertama ditingkatkan perlahan jika dibutuhkan. Dosis maksimal 3 gram per hari dalam 2-4 dosis bagi.
Dosis dewasa dalam bentuk rektal (via anus) :
1. Untuk mengobati radang saluran pencernaan (IBD), dosisnya 0.5-1 g supposituria pada pagi dan malam hari. Untuk enema 3 gram per hari saat malam, ditahan selama 1 jam.
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap sulfasalazine. Oleh sebab itu, sebaiknya informasikan dokter tentang obat apa saja yang sedang Kamu konsumsi, sebelum mengonsumsi sulfasalazine.
Mengonsumsi sulfasalazine dengan obat apapun yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
Sumber:
mims.com Sulfasakazine
drugs.com Sulfasakazine
Direktori