Sulfamethoxazole

Sulfamethoxazole itu Obat Apa?

Nama Paten :

aditrim, aditrim forte, bimactrim, citoprim, cotrimoxazole, decatrim, erphatrim, fasiprim, fatibact, gitri, graprima, hufacid, inolin, kemotrim, licoprima, maxtrim, meprotrin, mesaprim, miratrim, moxalas, novatrim, novatrim forte, nufaprim, omegtrim, ottoprim, pehatrim, primavon, primazole, ratrim, saltrim, sanprima, septrin, spectrem, tifatrim, toxaprim, triminex, trimoxsul, ulfaprim, waitrim, xepatrim, yekaprim, zacatrim (ISO vol 50)

Penggunaan

Sulfamethoxazole adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini umumnya digunakan bersamaan dengan trimethoprim untuk menangani infeksi telinga bagian tengah (otitis media), infeksi saluran kemih, bronkitis, traveler's diarrhea (diare pada turis saat ke negara berkembang), shigellosis dan pneumonia.

 

Baca juga: 6 Fakta Infeksi Saluran Kemih Pada Wanita

Cara Kerja Obat

Sulfamethoxazole dan kombinasi trimethoprim bekerja dengan cara melawan bakteri yang menyebabkan sejumlah infeksi. Antibiotik termasuk sulfamethoxazole tidak bisa mengobati infeksi virus, seperti demam atau flu.

Efek Samping

Penggunaan obat ini juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi dan tidak semua orang merasakannya, jika terjadi tetap harus membutuhkan penanganan medis. Hal ini kususnya berlaku pada efek samping yang berat. Untuk sulfamethoxazole, efek samping yang umum terjadi adalah mual muntah, kehilangan selera makan, gatal dan ruam.

 

Baca juga: Penyebab Perut Kembung dan Mual, serta Cara Mengatasinya

Pemakaian Obat

Konsumsi sulfamethoxazole sesuai dengan instruksi dokter. Jangan mengonsumsinya terlalu berlebihan dan terlalu sering, jangan pula mengonsumsinya lebih dari jangka waktu yang sudah ditentukan. Tetap konsumsi obat, meskipun Kamu sudah merasa sembuh. Jangan berhenti hingga diperintahkan dokter. Untuk sulfamethoxazole dalam bentuk suspensi, kocok terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Disarankan untuk minum air putih yang banyak bersamaan dengan konsumsi obat ini, untuk mencegah terbentuknya batu ginjal.

Jangan berikan sulfamethoxazole pada bayi berusia kurang dari 2 bulan. Untuk wanita hamil, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Pasalnya, obat ini bisa membahayakan janin. Begitu pula dengan wanita menyusui, harus mendapatkan persetujuan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Simpanlah sulfamethoxazole di suhu kamar, jauh dari panas, lembap, dan paparan cahaya.

Dosis

Dosis sulfamethoxazole pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.

Jumlah dosis sulfamethoxazole yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu konsumsi setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus dikonsumsi, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.

Dosis dewasa dalam bentuk oral, untuk mengobati infeksi bakteri adalah 2 gram di awal pengobatan, kemudian 1 gram 2 kali sehari. Apabila sudah berat 1 gram 3 kali sehari.

 

Baca juga: 7 Fakta Infeksi Saluran Kencing pada Wanita, Nomor 6 Wajib Diperhatikan!

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap sulfamethoxazole. Oleh sebab itu, sebaiknya informasikan dokter tentang obat apa saja yang sedang Kamu konsumsi, sebelum mengonsumsi sulfamethoxazole.

Mengonsumsi sulfamethoxazole dengan obat apapun yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.

1. Sulfamethoxazole dapat meningkatkan jumlah fenitoin dan methotrexate.
2. Sulfamethoxazole meningkatkan risiko perdarahan dengan adanya warfarin dan acenocoumarol.
3. Sulfamethoxazole meningkatkan potensi antidiabetes (penurunan gula dalam darah) dari sulfonilurea.
4. Sulfamethoxazole meningkatkan risiko kelainan sel plasma darah dengan adanya clozapine dan pyrimethamine.

 

Sumber:

ISO vol. 50

mims.com Sulfamethoxazole

drugs.com Sulfamethoxazole and Trimethoprim

Rekomendasi Artikel

Seperti Apa Ciri Luka Caesar Infeksi?

Seperti Apa Ciri Luka Caesar Infeksi?

Mengetahui ciri luka caesar infeksi penting bagi siapa pun yang baru saja menjalani operasi caesar. Sebab, infeksi yang terus dibiarkan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Eka Amira

29 January 2025

Bayi yang Dilahirkan Caesar Memerlukan Perhatian Terkait Kesehatan Pencernaannya

Bayi yang Dilahirkan Caesar Memerlukan Perhatian Terkait Kesehatan Pencernaannya

Belum semua ibu tahu risiko atau dampak negatif caesar pada bayi. Salah satunnya adalah bayi tidak terpapar bakteri baikdari ibu saat dilahirkan.

Ana Yuliastanti

20 December 2024

Vaksin PCV Cegah Anak Kena Pneumonia

Vaksin PCV Cegah Anak Kena Pneumonia

Penting untuk mendeteksi gejala pneumonia pada anak sedini mungkin dan melakukan pencegahan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bernutrisi, sehat dan seimbang, termasuk ASI eksklusif, sekaligus melakukan vaksin PCV.

Amanda Sagarmatha

19 November 2024

Pneumonia Salah Satu Penyebab Utama Kematian Bayi dan Balita

Pneumonia Salah Satu Penyebab Utama Kematian Bayi dan Balita

Di Indonesia, pneumonia termasuk dalam 10 penyebab utama kematian, terutama pada kelompok rentan, seperti bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun. Pneumonia sering disebut juga paru-paru basah.

Amanda Sagarmatha

19 November 2024

Satgas Imunisasi IDAI Rilis Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun Rekomendasi IDAI Tahun 2024, Terdapat Penambahan PCV15

Satgas Imunisasi IDAI Rilis Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun Rekomendasi IDAI Tahun 2024, Terdapat Penambahan PCV15

Dalam jadwal imunisasi rekomendasi IDAI terbaru tahun 2024, IDAI merekomendasikan pemberian imunisasi PCV pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.

Ana Yuliastanti

21 October 2024

Cara Membersihkan Telinga Bayi

Cara Membersihkan Telinga Bayi

Kotoran telinga, juga disebut serumen, adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar kulit di liang telinga. Bagaimana cara membersihkan telinga bayi?

Ana Yuliastanti

01 October 2024

 ISK pada Anak: Gejala dan Penyebab

ISK pada Anak: Gejala dan Penyebab

Sama seperti orang dewasa, anak juga bisa mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK). Kenali gejala dan penyebab ISK pada anak berikut ini.

Ella Nurlaila

11 August 2024

Bakteri di Usus Ikut Berpengaruh terhadap Risiko Diabetes

Bakteri di Usus Ikut Berpengaruh terhadap Risiko Diabetes

Strain bakteri tertentu ditemukan lebih tinggi pada saluran usus diabetes tipe 2 dan diduga berpotensi menyebabkan diabetes tipe 2.

Ana Yuliastanti

29 July 2024

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...