Apa Perbedaan Autis dan Down Syndrome? Ini 5 Perbedaan Utama
Kelainan tumbuh kembang, autis dan down syndrome sering kali dianggap sama. Padahal keduanya sangat berbeda. Berikut ini perbedaan autis dan down syndrome yang perlu diketahui.
Nama Paten :
neripros, nodiril, noprenia, persidal, risperdal, risperdal consta, risperidone, rizodal, zofredal, zophrena (pionas.pom.go.id)
Risperidone digunakan untuk mengobati schizophrenia pada dewasa atau anak-anak dengan usia minimal 13 tahun. Risperidone dapat pula digunakan untuk mengatasi gejala bipolar pada dewasa atau anak berusia minimal 10 tahun. Selain itu, risperidone digunakan untuk mengatasi gejala autisme pada anak usia 5-16 tahun.
Risperidone merupakan obat antipsikotik yang bekerja dengan cara mengubah sinyal kimia yang ada di otak.
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat digunakan. Kamu mungkin mengalami efek samping yang ditandai dengan sakit kepala, tremor, mood yang menurun, mulut kering, gangguan perut, gejala pilek, dan kenaikan berat badan saat menggunakan obat ini.
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1) Ikuti semua aturan sesuai anjuran dokter atau yang tertera pada label.
2) Risperidone dapat digunakan dengan atau tanpa makanan,
3) Gunakan risperidone secara rutin hingga selesai, apabila obat sudah mau habis, segera minta resep.
4) Jangan mencampur obat ini dengan minuman bersoda atau teh.
5) Risperidone membutuhkan beberapa minggu untuk mengatasi gejala, tetap gunakan obat sesuai anjuran dokter.
6) Kamu yang menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini karena dapat terserap ke ASI dan membahayakan bayi.
7) Kamu dengan masa kehamilan 3 bulan terakhir sebaiknya tidak menggunakan obat ini karena akan membahayakan janin.
8) Apabila saat menggunakan obat ini Kamu hamil, jangan berhenti meminum obat tanpa saran dari dokter.
9) Simpan obat dalam suhu kamar, hindari lembap, panas, dan cahaya. Jangan menyimpan obat bentuk sirup dalam freezer.
Dosis yang diberikan melalui oral:
1. Skizophrenia: permulaan 2 mg/hari lalu 4 mg/hari pada hari kedua. Pemeliharaan 4-6 mg/hari. Dosis maksimal 16 mg/hari.
2. Penyakit bipolar akut: permulaan 2 mg/hari dapat ditingkatkan 1 mg/hari pada interval 24 jam atau lebih. Dosis maksimal 6 mg/hari.
3. Demensia tingkat sedang hingga berat pada penyakit alzheimer: permulaan 0,25 mg 2 kali sehari. Dapat ditingkatkan 0,25 mg 2 kali sehari. Biasanya digunakan dosis 0,5 mg 2 kali sehari. Durasi maksimal pemakaian adalah 6 minggu.
Sedangkan jika diberikan melalui intramuskular:
1) Schizophrenia: gunakan bentuk oral terlebih dahulu untuk mengetahui bahwa pasien toleran terhadap risperidone. Jika pasien pada penggunaan sediaan oral dengan dosis ≤4 mg/hari dalam waktu 2 minggu atau lebih tidak stabil, maka dosis diberikan 25 mg per 2 minggu. Jika pasien pada penggunaan sediaan oral dengan dosis ≤4 mg/hari dalam waktu 2 minggu ke atas stabil, dosis diberikan 37,5 mg per 2 minggu. Dilanjutkan risperidone oral pada 3 minggu pertama setelah injeksi.
Obat ini dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja obat lain yang Kamu konsumsi dan dapat mengubah cara kerja obat. Selain itu, dapat meningkatkan risiko efek samping serius. Adapun interaksi dari obat ini, di antaranya:
1. Risperidone dapat meningkatkan efek antihipertensi dan depresan sistem saraf pusat
2. Risperidone dapat meningkatkan risiko perpanjangan QT dengan obat antiaritmia dan obat antidepresan golongan trisiklik
3. Risperidone dapat memberikan efek terbalik dari levodopa dan agonis dopamin
4. Carbamazepin dan rifampicin dapat menurunkan jumlah serum dari fraksi antipsikotik risperidone.
5. Risperidone dapat meningkatkan jumlah plasma dengan fluoxetine, paroxetine, atau verapamil.
Sumber:
pionas.pom.go.id Risperidone
mims.com Risperidone
drugs.com Risperidone
Direktori