Riboflavin

Penggunaan

Riboflavin digunakan untuk mengobati dan mencegah kekurangan vitamin B2.

Cara Kerja Obat

Riboflavin bekerja dengan menyuplai vitamin B2 dari luar, yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan pada tubuh.

Efek Samping

Selain memiliki efek yang diinginkan, riboflavin juga memiliki beberapa efek samping yang tidak diinginkan, seperti perubahan warna urine menjadi kuning-oranye. Apabila mengalami efek alergi, diare, atau meningkatnya frekuensi buang air kecil segera hubungi dokter.

Pemakaian Obat

1. Ikuti semua anjuran dokter atau aturan yang tertera pada label kemasan obat.
2. Jumlah riboflavin yang dibutuhkan tubuh dapat meningkat sesuai dengan meningkatnya usia. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan Kamu.
3. Riboflavin cenderung aman untuk wanita hamil dan menyusui, tetapi diperlukan ada pengaturan dosis. Jangan gunakan riboflavin tanpa saran dokter jika Kamu sedang hamil atau menyusui.
4. Jangan berikan riboflavin kepada anak tanpa saran dari tenaga kesehatan
5. Beritahu dokter atau apoteker apabila Kamu memiliki penyakit hati atau empedu dan akan menggunakan riboflavin
6. Simpan pada suhu kamar, hindari lembab dan panas.

Dosis

diberikan melaui oral:
1) Sebagai pencegahan kekurangan vitamin B2 dosisnya 1-2 mg/hari.
2) Untuk emngatasi kekurangan vitamin B2 dosisnya ≤ 30 mg/hari dalam dosis terbagi.
3) Mengobati anemia mikrositik dengan splenomegali (pembesaran limpa) dan penurunan glutation dosisnya 10 mg/hari selama 10 hari.

Interaksi

Riboflavin dapat memperpanjang waktu penyerapannya apabila digunakan bersamaan dengan propantheline bromida.

Sumber:

pionas.pom.go.id Riboflavin

drugs.com Riboflavin