10 Jenis Buah untuk Menghilangkan Mual
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa mual pada awal kehamilan. Salah satunya dengan mengonsumsi berbagai jenis buah untuk menghilangkan mual berikut ini.
Nama Paten :
Prochlorperazine merupakan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan (psikotik) seperti skizofrenia. Obat ini juga digunakan untuk terapi kecemasan serta mengontrol mual dan muntah berat.
Prochlorperazine adalah obat antipsikotik dalam grup obat yang disebut phenothiazine. Obat ini bekerja dengan mengubah aksi dari suatu senyawa di otak.
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat digunakan. Kamu dapat mengalami gejala gatal atau ruam, pusing, mengantuk, konstipasi (sulit buang air besar), sulit buang air kecil, kebingungan, melewatkan periode menstruasi, masalah tidur (insomnia), penglihatan buram, glukoma (tekanan tinggi pada mata), dan mulut kering.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker.
Kamu yang menggunakan obat ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Jangan gunakan obat ini saat Kamu hamil atau menyusui.
3. Hindari konsumsi alkohol saat menggunakan prochlorperazine karena dapat meningkatkan efek samping prochlorperazine.
4. Simpan obat pada suhu ruang dan jauhkan dari lembap, panas, dan cahaya.
Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini bahwa dosis yang diberikan dokter adalah yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Dosis yang umum diberikan melalui oral:
1) Pencegahan mual dan muntah: dalam bentuk maleate atau mesilate sebesar 5-10 mg 2-3 kali/hari.
2) Mual dan muntah: dalam bentuk maleate atau mesilate sebesar 20 mg, dapat diulangi jika diperlukan.
3) Psikosis (penyakit kejiwaan): dalam bentuk maleate atau mesilate sebesar 12,5 mg 2 kali sehari untuk 7 hari, tambahkan dosis sesuai dengan respons. Dosis pemeliharaan sekitar 25-50 mg/hari.
4) Gangguan kecemasan yang parah: dalam bentuk maleate atau mesilate sebesar 5-10 mg hingga 3-4 kali/hari.
5) Vertigo: dalam bentuk maleate atau mesilate sekitar 15-30 mg/hari dalam dosis terbagi. Dapat dikurangi hingga 5-10 mg/hari.
Jika diberikan melalui intramuskular:
1) Mual dan muntah: dalam bentuk maleate sekitar 2,5 mg, dosis dapat diulang melalui oral jika diperlukan.
2) Psikosis (penyakit kejiwaan): dalam bentuk mesilate sekitar 12,5-25 mg 2-3 kali/hari.
Sedangkan,untuk sediaan rektal:
1) Mual dan muntah: dalam bentuk supposutoria sebesar 25 mg, 1 supposutoria 2 kali sehari.
2) Psikosis (penyakit kejiwaan): dalam bentuk maleate sebesar 25 mg 2-3 kali/hari.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter.
1. Prochlorperazine meningkatkan efek antikolinergik dengan antihistamine, tricyclic antidepressant, dan obat yang digunakan untuk parkinson.
2. Prochlorperazine menurunkan efek antihipertensif (menurunkan tekanan darah) obat guanethidine dan bloker adrenergik neurone lainnya.
3. Prochlorperazine dapat meningkatkan risiko aritmia jika digunakan dengan obat yang memperlama jangka waktu QT.
4. Penggunaan prochlorperazine dengan depresan sistem saraf pusat lainnya dapat berpotensi fatal, seperti alkohol, sedatif, hipnotik, barbiturat, opioid, antihistamin, dan anestesi umum.
Sumber:
pionas.pom.go.id Proklorperazin
mims.com Prochlorperazine
drugs.com Prochlorperazine
Direktori