Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?
Alergi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada balita. Pertanyaannya, jika alergi apakah anak boleh minum antihistamin sebagaimana yang berlaku pada orang dewasa?
Nama Paten :
Ciclobrain, Cytropil, Dexpira, Latropil, Mersitropil, Noocephal, Notrotam, Piracetam OGB Mersi, Pratropil, Resibron, Revolan, Sevotam 800, Zetropil
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)
Piracetam merupakan obat yang digunakan untuk meningkatkan kinerja kognitif saat terjadi gangguan serebrokortikal. Obat ini juga digunakan untuk mengobati mioklonus kortikal (gerakan otot yang tidak disadari).
Piracetam adalah obat nontropik yang mempengaruhi sistem saraf serta pembuluh darah. Piracetam melindungi korteks serebral dari berbagai penyakit seperti hipoksia atau kondisi kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh, dan intoksikasi atau keracunan. Obat ini juga memiliki efek pada trombosit, sel darah merah, dan dinding pembuluh darah dengan menghambat penggumpalan trombosit, meningkatkan deformabilitas eritrosit dan mengurangi kekentalan darah.
Kamu mungkin mengalami efek samping yang ditandai dengan hiperkinesis (gerakan fisik berlebihan, gangguan fungsi otak), somnolen (kesadaran menurun, mudah tidur), gugup, kebingungan, halusinasi, depresi, asthenia, ataksia, vertigo, sakit kepala, insomnia, epilepsi yang memburuk, gangguan keseimbangan, sakit perut, diare, mual, muntah, penambahan berat badan, pruritis (gatal disekujur tubuh), urtikaria/biduran, dan dermatitis atau peradangan kulit.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi pada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Kamu harus mengikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan. Selain itu, jangan gunakan obat ini jika anda sedang hamil atau menyusui. Obat ini dapat menyebabkan kebingungan, somnolen (kesadaran menurun, mengantuk), dan gerakan fisik berlebihan. Jangan mengemudi atau menjalankan mesin jika hal ini terjadi. Yang tidak kalah penting ialah cara penyimpanan. Jadi, simpanlah obat ini pada suhu ruang.
Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter memberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan dalam sediaan oral adalah:
1. Untuk mengobati mioklonus kortikal, dosis awalnya 7,2 g/hari dalam 2-3 dosis terbagi, dapat ditingkatkan hingga 4,8 gram setiap 3-4 hari.
2. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada gangguan serebrokortikal. dosisnya 2,4 gram setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Untuk kasus parah: 4,8 gram setiap hari atau lebih tinggi.
Sedangkan jika piracetam diberikan dalam sediaan intravena:
1. Untuk mengobati mioklonus kortikal, dosis awalnya 7,2 g/hari dalam 2-3 dosis terbagi, dapat ditingkatkan hingga 4,8 gram setiap 3-4 hari. Dosis maksimal 24 g/hari dalam 2-3 dosis terbagi
2. Sebagai peningkat kognitif pada gangguan serebrokortikal, dosisnya 2,4 gram setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Untuk kasus parah: 4,8 gram setiap hari atau lebih tinggi.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Piracetam dapat menyebabkan kebingungan, perubahan mood, dan gangguan tidur dengan ekstrak tiroid (T3 dan T4). Selain itu, obat ini dapat meningkatkan efek terapi atau sebagai khasiat anticoagulant dan antiplatelet, seperti asam asetilsalisilat.
Sumber:
MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17
Direktori