Penanganan Tuntas Neuralgia Trigeminal Si Penyebab Nyeri Paling Parah di Dunia
Penyakit neuralgia trigeminal dijuluki suicide disease karena banyak pasien yang mencoba melakukan bunuh diri karena nyeri. Tapi, kondisi ini bisa diterapi.
Nama Paten :
Dynastat.
(ISO vol. 50)
Kamu yang menjalani prosedur operasi mungkin akan diberikan obat ini oleh dokter. Parecoxib merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri setelah operasi.
Parecoxib merupakan obat antinyeri. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi zat yang menyebabkan rasa nyeri, inflamasi, dan pembengkakan.
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Kamu mungkin akan mengalami tanda-tanda berikut saat menggunakan obat ini, yaitu mual, faringitis (peradangan tenggorokan), anemia setelah operasi, hipokalemia (kekurangan ion kalium dalam darah), insomnia, pusing, hipertensi (tekanan darah tinggi), hipotensi (tekanan darah rendah), gangguan fungsi pernapasan, nyeri perut, muntah, konstipasi (sulit buang air besar), dispepsia (gangguan pencernaan akibat kelebihan asam lambung), perut kembung, hiperhidrosis (keringat berlebihan), nyeri punggung, oliguria (jumlah urine sedikit), edema (penumpukan cairan dalam satu tempat) perifer, serangan jantung, trombosis vena dalam, emboli paru, stroke, infeksi bedah yang mendalam, gangguan ginjal, serta peningkatan kreatinin darah.
Kamu mungkin mengalami efek samping fatal yang ditandai dengan syok anafilaktik (reaksi alergi yang berlebihan), Steven-Johnson Syndrome (gangguan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius), serta nekrolisis epidermal toksik (penyakit berat dengan gejala kulit mengelupas pada epidermis dan dapat disertai kelainan pada selaput lendir di orifisum dan mata).
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker.
Beberapa hal perlu Kamu perhatikan saat menggunakan obat ini yaitu:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter.
2. Jangan mengemudi atau menjalankan mesin saat mengonsumsi obat ini.
3. Hati-hati bagi Kamu yang memiliki penyakit kardiovaskular (hipertensi, diabetes melitus, hiperlipidemia atau kelebihan lemak dalam tubuh, riwayat penyakit serebrovaskular dan perforasi saluran pencernaan bagian atas, serta pasien obesitas atau dehidrasi, gangguan ginjal berat, dan gangguan hati).
4. Konsultasikan ke dokter bagi lansia dan anak-anak yang akan mengonsumsi obat ini.
5. Jangan mengonsumsi obat ini saat hamil atau menyusui.
6. Simpan obat ini pada suhu ruang.
Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini adalah dosis yang diberikan dokter merupakan yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Dosis yang umum diberikan melalui intravena atau intramuskular ialah 40 mg, kemudian 20 atau 40 mg setiap 6-12 jam, dengan dosis maksimal 80 mg/hari.
Obat ini dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja obat lain yang Kamu konsumsi dan dapat mengubah cara kerja obat. Selain itu, dapat meningkatkan risiko efek samping serius. Adapun interaksi dari obat ini, di antaranya:
1. Dapat menurunkan efek diuretik dan antihipertensif (menurunkan tekanan darah).
2) Meningkatkan efek nefrotoksik (mengganggu fungsi ginjal) tacrolimus dan ciclosporin.
3) Meningkatkan risiko perdarahan dengan warfarin atau antikoagulan lainnya.
4) Meningkatkan kadar lithium yang dapat menyebabkan keracunan.
Sumber:
ISO vol. 50
mims.com parecoxib
Direktori