Punya Hipertensi, Cegah Risiko Stroke Perdarahan akibat Pecah Aneurisma
Salah satu jenis stroke yang fatal adalah stroke perdarahan. Pemicunya adalah pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah meningkat
Nama Paten :
Null
Nisoldipine adalah obat antihipertensi (obta tekanan darah tinggi) dan angina pektoris (nyeri dada akibat kurangnya darah dan oksigen yang menuju jantung).
Nisoldipine merupakan salah satu antihipertensi dari golongan obat calcium channel blocker (CCB) yang bekerja dengan merelaksasi dan melebarkan diameter pembuluh darah. Dengan begitu, aliran darah meningkat dan tekanan darah bisa diturunkan.
Hampir setiap jenis obat memiliki efek samping. Oleh karena itu, jika Kamu mengalami tanda-tanda berikut, segera cari bantuan medis.
1. Efek samping nisoldipine yang sering terjadi adalah bengkak pada wajah, lengan, tangan, kaki bagian bawah, atau kaki, penambahan berat badan cepat,
kesemutan tangan atau kaki, kenaikan atau kehilangan berat badan secara drastis.
2. Efek samping yang jarang terjadi adalah sakit dada, pusing, pening, atau pingsan, detak jantung tidak teratur, kemerahan pada kulit (terutama pada wajah dan leher), sakit kepala, ruam, berkeringat, dan sesak napas.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi pada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Konsumsi nisoldipine dalam keadaan perut kosong, 1-2 jam sebelum makan.
3. Jangan menghancurkan, membelah, mengunyah tablet nisoldipine, minum tablet tersebut secara utuh.
4. Jangan berikan obat ini pada anak dibawah 18 tahun.
5. Konsultasikan ke dokter jika Kamu hamil atau menyusui.
Yang tidak kalah penting dari penggunaan obat ini ialah cara penyimpanan. Simpan obat ini pada suhu ruang dan jauhkan dari lembab dan panas.
Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter memberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan melalui oral untuk terapi angina pektoris atau hipertensi, yaitu:
-Dalam sediaan pelepasan cepat (Immediate-release), dosis awalnya 5 atau 10 mg 2 kali sehari, dan dapat ditingkatkan jika dibutuhkan pada jangka tidak kurang dari 1 minggu. Dosis maksimal 20 mg 2 kali sehari.
-Dalam sediaan Modified-release, dosis awalnya adalah 17 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 8,5 mg/ minggu. Dosis maksimal: 34 mg 1 kali sehari.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Adapun interaksi dari obat ini, yaitu:
1. Kadar serum nisoldipine dapat meningkat dengan inhibitor CYP3A4.
2. Kadar nisoldipine meningkat dengan cimetidine.
3. Efek antihipertensif (menurunkan tekanan darah) menurun dengan atenolol.
4. Efek melemahkan tekanan darah pada propranolol akan meningkat dengan penggunaan bersamaan dengan pelepasan yang dipercepat (immediate-release) nisoldipine.
5. Ketersediaan nisoldipine menurun dengan quinidine.
6. Kadar quinidine meningkatkan dengan pelepasan yang dipercepat (immediate-release) nisoldipine.
7. Penggunaan nisoldipine dengan induser CYP3A4 kuat (seperti phenytoin) dapat menurunkan konsentrasi plasma nisoldipine hingga ke kadar yang tidak dapat terdeteksi.
Sumber:
drugs.com nisoldipine
mims.com nisoldipine
Direktori