Limfoma Hodgkin Sulit Dideteksi, Jangan Abaikan Gejala
Apabila mengalami gejala seperti itu demam, keringat di malam hari dan turun berat badan, segera temui dokter karena gejala tersebut bisa jadi Limfoma Hodgkin.
Nama Paten :
Tasigna.
(ISO vol.50)
Nilotinib digunakan untuk mengobati kanker darah atau leukemia jenis CML atau Philadelphia chromosome positive chronic myeloid leukemia (CML). Kanker jenis ini memengaruhi darah dan sumsum tulang. Sumsum tulang pada orang yang mengidap jenis kanker ini akan menghasilkan terlalu banyak sel darah putih dan sel ini sering belum matang atau dalam kondisi rusak. Sel darah putih yang abnormal ini akan merusak sel sehat yang normal.
Nilotinib adalah obat untuk kanker yang bekerja dengan mengganggu pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat kanker, obat ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping saat dikonsumsi. Inilah beberapa efek samping yang mungkin muncul ketika menggunakan nilotinib:
1. Efek samping yang sering terjadi berupa tinja/ kotoran berwarna hitam, gusi berdarah, darah di urin atau tinja, penglihatan kabur, sakit tulang, panas dingin, kebingungan, batuk, urine gelap, nafsu makan menurun, pernapasan sulit atau sulit, mulut kering, pingsan, demam, kulit kering dan memerah, bau nafas seperti buah, sakit kepala, suara serak, peningkatan rasa haus, meningkatkan frekuensi buang air kecil, detak jantung tidak teratur, berulang, gatal, ruam kulit, nyeri punggung bagian bawah atau samping, mual, mati rasa, kesemutan, nyeri, atau kelemahan di tangan atau kaki, kulit pucat, bintik-bintik merah pada kulit, kejang, sakit tenggorokan, sakit perut atau nyeri, hidung tersumbat atau berair, berkeringat, pembengkakan tangan, pergelangan kaki, kaki, atau kaki bagian bawah, sesak di dada, gemetaran, pernapasan bermasalah dengan pengerahan tenaga,penurunan berat badan tanpa alasan, mata atau kulit berwarna kuning.
2. Efek samping yang jarang terjadi dapat berupa nyeri kandung kemih, sembelit, batuk menghasilkan lendir, kulit dan rambut kering, telinga tersumbat, mudah merasa dingin, rambut rontok, kehilangan suara, kekakuan otot, nyeri atau nyeri di sekitar mata dan tulang pipi, detak jantung melambat, bersin, bengkak pada wajah dan leher, kesulitan tidur, kesulitan menelan, bercak putih di mulut atau tenggorokan atau di lidah.
3. Efek samping yang kejadiaannya tidak diketahui berupa nyeri atau pembengkakan kulit, nafas cepat dan nafas pendek.
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Nilotinib biasanya dikonsumsi setiap 12 jam. Oleh karena itu, penggunaan obat ini digunakan sesuai dengan anjuran dokter.
2. Konsumsi obat nilotinib pada kondisi perut kosong, sekitar 1-2 jam sebelum makan. Jangan konsumsi obat ini dengan makanan.
3. Jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa anjuran dokter.
4. Nilotinib dapat menyebabkan gangguan hati berat. Hati-hati bagi Kamu yang memiliki gangguan hati.
5. Jangan gunakan obat ini jika Kamu hamil atau menyusui.
6. Simpan obat ini pada suhu ruang dan jauhkan dari lembab dan panas.
Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter memberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan melalui oral 400 mg 2 kali sehari.
Obat ini dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja obat lain yang Kamu konsumsi dan dapat mengubah cara kerja obat. Selain itu, dapat meningkatkan risiko efek samping serius. Adapun interaksi obat ini, di antaranya:
1. Obat yang menghambat pengeluaran asam lambung seperti PPI dapat menurunkan kelarutan dan ketersediaan obat nilotinib.
2. Penggunaan nilotinib bersamaan dengan CYP3A4 inhibitor kuat atau antiaritmia, seperti amiodarone, disopyramide, quinidine, sotalol, ketoconazole, clarithromycin, atazanavir, serta obat yang memperpanjang interval QT (QT-prolonging) seperti chloroquine, haloperidol, methadone, moxifloxacin, pimozide, dapat meningkatkan kadar serum nilotinib dan/atau meningkatkan risiko perpanjangan berlebih QT.
3. Penggunaan nilotinib dengan induser CYP3A4 kuat (seperti rifampcin, phenobarbital, carbamazepine, phenytoin) dapat menurunkan kadar serum obat nilotinib.
Sumber:
ISO vol.50
www.drugs.com nilotinib
mims.com nilotinib
Direktori