Punya Hipertensi, Cegah Risiko Stroke Perdarahan akibat Pecah Aneurisma
Salah satu jenis stroke yang fatal adalah stroke perdarahan. Pemicunya adalah pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah meningkat
Nama Paten :
Adalat, Adalat Oros, Adalat Retard, Calcianta, Carvas, Farmalat, Ficor, Kemolat, Nifedin, Niprocor
(ISO vol.50)
Kamu yang memiliki tekanan darah yang tinggi, mungkin tidak asing dengan obat ini. Nifedipine merupakan obat antihipertensi (tekanan darah tinggi). Selain untuk membantu menurunkan tekanan darah, nifedipine juga digunakan untuk nyeri dada akibat kurangnya darah dan oksigen yang menuju jantung (angina).
Sumber:
Nifedipine merupakan antihipertensi dari obat golongan calcium channel blocker (CCB). Obat ini bekerja dengan merelaksasi atau melemaskan pembuluh darah dan otot jantung. Dengan begitu, darah pun dapat mengalir lebih mudah.
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, nifedipine juga memiliki beberapa efek samping saat digunakan atau dikonsumsi. berikut adalah efek samping nifedinpine.
1. Efek samping yang umum terjadi adalah kembung, pembengkakan wajah, lengan, tangan, atau kaki, batuk, kesulitan bernapas, pening, kepala terasa ringan, denyut nadi atau jantung tak teratur, tubuh terasa hangat, sakit kepala, kram otot, penambahan berat badan secara cepat, kaki, lengan, atau tangan bergetar, napas pendek, sesak dada, rasa geli pada tangan atau kaki, penambahan atau pengurangan berat badan secara tak wajar, lemas, mengi, bibir dan kuku berwarna biru, nyeri dada, panas dingin, batuk yang terkadang disertai dahak berwarna merah muda, jumlah urin berkurang, rasa lelah atau lemas yang tak wajar, berkeringat, kesulitan bernapas, dan muntah.
2. Efek samping yang jarang terjadi adalah tinja atau kotoran berwarna hitam, gusi berdarah, mata berdarah, urin atau kotoran mengandung darah, penglihatan buram atau kabur, badan terasa nyeri, perubahan warna kulit, keringat dingin, urin berwarna gelap, kesulitan menelan, pusing, pening, pingsan, kepala terasa ringan ketika beranjak dari posisi berbaring, mulut kering, tenggorokan kering atau sakit, telinga tersumbat atau sakit, detak jantung meningkat, sakit mata, tubuh terasa dingin, tubuh terasa lelah dan lemas, sakit kepala berdenyut, suara serak, rasa ingin urinasi pada malam hari meningkat, iritasi mulut, gatal-gatal, bengkak dan gatal pada wajah, kantong mata, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, atau organ intim, hidung tersumbat, sakit leher, rasa gugup, nyeri paha atau kelamin, rasa sakit atau terbakar saat urinasi (buang air kecil), urinasi (buang air kecil) sulit atau sakit, noda atau bercak merah di kulit, pembengkakan kantong mata, wajah, bibir, atau lidah, gusi memerah dan bengkak, mata memerah, hidung berair, nyeri tajam pada punggung, tubuh bergetar atau menggigil, ruam kulit, bersin-bersin, sakit tenggorokan, luka, bisul, bercak putih pada bibir atau mulut, jantung berhenti, bengkak di sekitar mata, kesulitan bernapas, hilang kesadaran, koordinasi otot atau pergerakan tubuh terganggu, nyeri pada lambung atau perut bagian kanan atas, perubahan penglihatan, perubahan suara, muntah darah, kulit atau mata berwarna kuning.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi pada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
- Jangan menghancurkan, membelah, mengunyah, membuka tablet extended-release nifedipine, minum tablet tersebut secara utuh.
- Jangan menghentikan penggunaan nifedipine secara tiba-tiba karena dapat memperburuk keadaan anda.
- Konsultasikan ke dokter jika Kamu mengalami muntah, diare, dan berkeringat berlebih.
- Jika Kamu akan menjalani operasi, beri tahu dokter kalau Kamu mengonsumsi obat ini.
- Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang hamil atau menyusui.
- Tablet extended-release nifedipine dapat mengandung laktosa. Konsultasikan ke dokter jika Kamu memiliki intoleransi terdahap galaktosa atau laktosa.
Yang tidak kalah penting ialah penyimpanan obat. Simpanlah obat ini pada suhu ruang dan jauhkan dari lembab, panas, dan cahaya.
Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter memberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis nifedipine yang umum digunakan, yaitu:
Nifedipine dalam bentuk oral:
1. Untuk terapi hipertensi:
- Obat dalam sediaan pelepasan cepat (immediate-release), dosis awal 5 mg 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan: 10-20 mg 3 kali sehari.
- Obat dalam bentuk pelepasan lambat (extended- release), dosisnya: 10-40 mg 2 kali sehari atau 20-90 mg 1 kali sehari.
2. Untuk pengobatan angina pektoris:
- Obat dalam sediaan pelepasan cepat (immediate-release), dosis awal 5 mg 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 10-20 mg 3 kali sehari.
- Obat dalam bentuk pelepasan lambat (extended- release), dosisnya 10-40 mg 2 kali sehari atau 30-90 mg 1 kali sehari.
3. Untuk sindrom Raynaud, keadaan dimana pembuluh arteriola, biasanya di jari tangan dan jari kaki, mengalami kejang dan menyebabkan kulit menjadi pucat atau timbul bercak berwarna merah hingga biru:
- Obat dalam sediaan pelepasan cepat (immediate-release): 5-20 mg 3 kali sehari.
Obat ini dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja obat lain yang Kamu konsumsi dan dapat mengubah cara kerja oat. Selain itu, dapat meningkatkan risiko efek samping serius. Adapun interaksi dari obat ini, di antaranya:
- Efek antihipertensi nifedipine meningkat dengan obat antihipertensi lainnya, aldesleukin, dan antipsikotik.
- Penggunaan nifedipine dengan fentanyl selama operasi menyebabkan hipotensi (tekanan darah rendah) berat.
- Nifedipine dapat mengubah respon insulin dan glukosa.
- Atenuasi atau pengurangan efek takikardia (detak jantung diatas normal dalam kondisi istirahat) jika digunakan dengan benazepril.
- Penggunaan nifedipine bersamaan dengan obat antikoagulan coumarin dapat meningkatkan waktu pembekuan darah.
- Kadar nifedipine dalam serum dapat meningkat dengan inhibitor CYP3A4 (seperti azole antifungal, cimetidine, erythromycin, inhibitor HIV-protease, nefazodone, fluoxetine, quinupristin/dalfopristin).
- Bioavaibilitas (fraksi/ jumlah obat yang sampai ke peredaran darah) dan khasiat nifedipine menurun dengan induser CYP3A4, misalnya rifampisin, fenitoin, karbamazepin.
Direktori