Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?
Alergi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada balita. Pertanyaannya, jika alergi apakah anak boleh minum antihistamin sebagaimana yang berlaku pada orang dewasa?
Nama Paten :
Naltrexone digunakan untuk mencegah kambuhnya seseorang yang memiliki ketergantungan pada obat-obatan opioid dan telah berhenti menggunakannya. Naltrexone juga digunakan untuk mengobati alkoholisme dengan mengurangi keinginan untuk minum alkohol.
Naltrexone bertindak sebagai antagonis kompetitif di reseptor opioid. Obat yang satu ini bekerja dengan menghalau aktivitas obat opioid dan mempercepat penarikan gejala pada individu yang mengalami ketergantungan dengan opioid (narkotik).
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Adapun efek samping yang mungkin Kamu alami saat menggunakan obat ini, yaitu:
1. Efek samping yang sering terjadi adalah kram perut atau perut atau nyeri (ringan atau sedang), kecemasan, kegelisahan, kesulitan tidur, sakit kepala.
nyeri sendi atau otot, mual atau muntah, lemas.
2. Efek samping yang jarang terjadi seperti mudah kedinginan, sembelit, batuk, suara serak, pilek atau hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan, diare, pusing, detak jantung cepat atau berdebar, peningkatan rasa haus, sifat lekas marah, kehilangan selera makan, masalah seksual pada laki-laki.
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Setelah mengonsumsi naltrexone, tubuh akan lebih sensitif terhadap opioid. Jika Kamu menggunakan obat opioid di masa yang akan datang, Kamu harus menggunakan lebih sedikit daripada sebelum perawatan naltrexone. Menggunakan jumlah yang sama Kamu gunakan sebelumnya dapat menyebabkan overdosis atau kematian.
3. Konsumsi tablet naltrexone dengan segelas air putih.
4. Jangan berikan obat ini pada anak di bawah 18 tahun.
5. Jangan menyusui jika Kamu menggunakan obat ini.
6. Konsultasikan ke dokter jika Kamu hamil.
7. Simpan obat ini pada suhu ruang, jauhkan dari lembab dan panas. Simpan obat dalam wadah tertutup rapat saat tidak digunakan.
Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini bahwa dosis yang diberikan dokter adalah yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Dosis yang umum digunakan dari obat ini meliputi:
Naltrexone sediaan oral:
1. Untuk mengobati ketergantungan opioid, dosis awalnya 25 mg, kemudian dosis dapat ditingkatkan hingga 50 mg/hari. Dosis pemeliharaan pada dewasa adalah 350 mg/minggu, diberikan sebesar 50 mg/hari atau dibagi dalam 3 dosis (diberikan 3 hari setiap minggu).
2. Untung mengobati ketergantungan alkohol, dosisnya 50 mg/hari.
Naltrexone sediaan intramuskular:
1. Untuk mengobati ketergantungan alkohol, dengannya dosis 380 mg setiap 4 minggu.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Obat berikut dapat mengganggu kerja:
1. Naltrexone dapat menurunkan efek obat yang mengandung senyawa opiat seperti obat flu dan batuk, diare, nyeri.
2. Kadar serum naltrexone meningkat atau menurun dengan obat yang mengubah metabolisme hati.
3. Penggunaan naltrexone dengan disulfiram menyebabkan efek hepatotoksik (menyebabkan gangguan hati) meningkat.
4. Naltrexone menyebabkan risiko kelesuan dan somnolen (mudah tidur, respon psikomotor yang lambat, kesadaran menurun) dengan thioridazine.
5. Naltrexone dapat meningkatkan kebutuhan insulin.
Sumber:
pionas.pom.go.id naltrekson
drugs.com naltrexone
mims.com naltrexone
Direktori