Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?
Alergi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada balita. Pertanyaannya, jika alergi apakah anak boleh minum antihistamin sebagaimana yang berlaku pada orang dewasa?
Nama Paten :
Bactoderm, Bactroban, Mertus, Muprin, Pibaksin, Pirotop
(ISO vol.50)
Mupirocin adalah antibiotik, digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi akibat bakteri. Infeksi virus tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, ya Gengs!
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/mupirocin-nasal.html)
Mupirocin bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri. Tanpa bisa melakukan sintesis protein, bakteri akan mati. Muporicin dapat menekan pertumbuhan bakteri dan dalam kadar tinggi dapat bersifat membunuh bakteri.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)
Selain memiliki efek yang diinginkan, mupirocin juga memiliki beberapa efek samping. Beberapa efek samping terkait penggunaan mupirocin adalah rasa terbakar, menyengat, nyeri, ruam, eritema (pembengkakan kulit akut), kulit kering, nyeri tekan, selulitis, nyeri atau perdarahan sekunder akibat eksim, infeksi luka sekunder, urtikaria/biduran, pembengkakan, dermatitis/ peradangan kulit, dan reaksi sistemik (misalnya mual, sakit kepala, pusing, nyeri perut, reaksi alergi).
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan yang dianjurkan oleh dokter. Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang tertera pada label.
2. Konsultasikan ke dokter jika Kamu memiliki luka bakar maupun luka yang luas dan gangguan ginjal.
3. Muporicin nasal atau yang diberikan melalui hidung tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun.
4. Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang hamil atau menyusui.
5. Simpan pada suhu ruang dan jangan bekukan obat ini.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)
Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini adalah, tidak mengganti dosis sendiri. Misalnya mengurangi atau menambah dosis sendiri. Dosis yang diberikan dokter adalah yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Dosis yang umum digunakan dari obat ini disesuaikan dengan pengobatan infeksinya, yaitu:
1. Infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan di berbagai bagian tubuh (impetigo), mupirocin diberikan dalam bentuk salep 2%, oleskan pada area yang terinfeksi 3 kali sehari hingga 5-10 hari.
2. Untuk infeksi kulit sekunder, diberikan dalam bentuk krim 2%, oleskan pada area yang terinfeksi 3 kali sehari hingga 10 hari.
3. Untuk membasmi infeksi S. aureus, diberikan dalam bentuk salep nasal 2%, gunakan pada setiap lubang hidung 2-3 kali/hari untuk penggunaan maksimal 7 hari.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Misalnya pemberian antibiotik kloramfenikol dapat mengganggu kinerja mupirocin dalam sintesis RNA bakteri sehingga tidak ampuh lagi.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic)
Direktori