Moxifloxacin

Obat Apa Moxifloxacin?

Nama Paten :

Zigat, Moxifloxacin
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Moxifloxacin digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Sejumlah jenis infeksi bakteri yang dimaksud seperti infeksi kulit, sinus, paru-paru, dan perut.

Cara Kerja Obat

Moxifloxacin merupakan antibiotik golongan fluoroquinole. Obat ini bekerja dengan cara melawan bakteri dalam tubuh.

 

Baca juga: Antibiotik pada Anak, Amankah?

Efek Samping

Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Moxifloxacin memiliki dua jenis efek samping, yaitu efek samping yang jarang terjadi dan efek samping yang kejadiannya tidak terduga.

 

Efek samping yang jarang terjadi antara lain nyeri perut, perut terasa lembek, feses berwarna gelap, gusi berdarah, kulit melepuh, kembung atau bengkak pada wajah, lengan, betis, atau kaki, darah pada urine atau feses, pandangan kabur, nyeri tulang, rasa terbakar, kesemutan, nyeri dada, menggigil, feses berwarna serupa tanah liat, batuk, perasaan ini menangis, urine berwarna gelap, diare, kesulitan bernapas, kesulitan bergerak, kesulitan menelan, pening, mulut kering, wajah pucat, mual dan muntah, kejang, kulit kemerahan, serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

 

Efek samping yang kejadiannya tidak terduga dari penggunaan moxifloxacin di antaranya kulit terkelupas, kesemutan, nyeri pada mata, biduran, serta detak jantung melambat.

Pemakaian Obat

Gunakan moxifloxacin sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya.

 

Konsumsilah moxifloxacin dengan segelas air putih. Selama penggunaan obat, minum air putih lebih banyak supaya ginjal dapat bekerja dengan lebih baik. Moxifloxacin dapat dikonsumsi sebelum dan sesudah makan. Sebaiknya, obat ini dikonsumsi pada jam yang sama setiap harinya.

 

Mengonsumsi moxifloxacin secara teratur dan sesuai dengan jangka waktu yang sudah disarankan, meskipun gejala infeksi yang Kamu alami sudah mereda. Pasalnya, melewatkan dosis konsumsi moxifloxacin dapat meningkatkan risiko infeksi kebal terhadap antibiotik.

 

Moxifloxacin tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti flu atau pilek. Jangan bagikan obat ini dengan orang lain. Simpan moxifloxacin pada suhu ruangan serta jauhkan dari tempat yang lembap dan panas.

Dosis

Jumlah dosis moxifloxacin yang diberikan tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.

 

Dalam bentuk oral untuk mengatasi infeksi, dosisnya 400 mg sekali sehari. Lama pemberiannya sekitar 5-21 hari tergantung dari kondisi pasien. Dalam bentuk injeksi untuk mengatasi infeksi, dosisnya 400 mg sebanyak sekali sehari. Lama pemberiannya 7-21 hari, tergantung dari kondisi pasien. Obat diberikan lewat infus selama 60 menit.

 

Sedangkan dalam bentuk sediaan untuk mengobati infeksi pada selaput mata akibat bakteri, diberikan larutan 0,5%. Teteskan 1 kali ke dalam mata yang terinfeksi sebanyak 3 kali sehari selama 7 hari.

 

Baca juga:  Fakta Menarik tentang Antibiotik

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap moxifloxacin. Mengonsumsi obat ini dengan obat lain yang diinformasikan di bawah biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus.

 

Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik:

1) Efek perpanjangan interval QT akan bertambah jika moxifloxacin digunakan bersamaan dengan obat yang dapat memperpanjang interval QT (contoh: erythromycin, antidepresan trisiklik, obat antipsikotik).
2) Penyerapan dan ketersediaan moxifloxacin dalam darah akan menurun jika digunakan bersamaan dengan antasida yang mengandung aluminium, magnesium, atau dengan sediaan yang mengandung Fe atau Zn.
3) Penggunaan bersamaan moxifloxacin dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko gangguan otot tendon terutama pasien manula usia 60-62 tahun
4) Penyerapan moxifloxacin akan menurun jika digunakan bersamaan dengan sucralfate atau didanosine.

 

 

Sumber:

Mims moxifloxacin 

Drugs moxifloxacin 

 

Rekomendasi Artikel

5 Alasan Mums Tidak Boleh Asal Mengikuti DIY Skincare

5 Alasan Mums Tidak Boleh Asal Mengikuti DIY Skincare

Ada banyak sekali bahaya skincare DIY atau buatan sendiri. Sayangnya, tidak banyak wanita yang menyadarinya, bahkan mengira skincare dari bahan dapur lebih baik daripada skincare produksi pabrik.

Eka Amira

10 March 2025

Seperti Apa Ciri Luka Caesar Infeksi?

Seperti Apa Ciri Luka Caesar Infeksi?

Mengetahui ciri luka caesar infeksi penting bagi siapa pun yang baru saja menjalani operasi caesar. Sebab, infeksi yang terus dibiarkan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Eka Amira

29 January 2025

Menyamarkan Luka Bekas Jerawat dengan Kombinasi Terapi Laser dan Skinbooster

Menyamarkan Luka Bekas Jerawat dengan Kombinasi Terapi Laser dan Skinbooster

Dengan metode perawatan yang tepat, bekas jerawat atau acne scar dapat diobati dengan baik dan permanen. Ada metode terbaru untuk menghilangkan bekas jerawat membandel ini yakni dengan kombinasi laser Thulium dan skinbooster.

Ana Yuliastanti

05 December 2024

Rahasia Kulit Tetap Glowing Selama Hamil

Rahasia Kulit Tetap Glowing Selama Hamil

Tiga perawatan dasar untuk kulit selama hamil akan membuat kulit tetap sehat dan bersinar.

Ana Yuliastanti

25 July 2024

Dads Juga Harus Glowing, Berikut Tips Perawatan Kulit untuk Para Pria

Dads Juga Harus Glowing, Berikut Tips Perawatan Kulit untuk Para Pria

Seperti halnya Mums dalam menjaga kesehatan kulit dengan skincare, perawatan kulit pria juga penting.

Fitri Syarifah

01 June 2024

Siap-siap Ya Mums, Ini 9 Perubahan pada Kulit Saat Hamil

Siap-siap Ya Mums, Ini 9 Perubahan pada Kulit Saat Hamil

Kehamilan memang memberikan banyak kejutan bagi tiap wanita, ada beragam perubahan yang terjadi pada fisik maupun mental Mums, satu diantaranya adalah perubahan kulit saat hamil.

Fitri Wulandari

17 May 2024

Bantu Anak Memilih Skincare untuk Remaja

Bantu Anak Memilih Skincare untuk Remaja

Tidak hanya dewasa, para remaja juga perlu merawat kulit dengan menggunakan skincare. Simak rangkaian skincare untuk remaja serta rekomendasi produk yang sesuai usianya

Ella Nurlaila

08 April 2024

Penyebab Pipi Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Pipi Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Pipi bayi merah bisa terjadi karena dipicu oleh berbagai sebab. Beberapa di antaranya adalah tumbuh gigi, ruam kulit, eksim, alergi dengan iritan, atau dan infeksi.

Ana Yuliastanti

05 April 2024

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...