Bakteri di Usus Ikut Berpengaruh terhadap Risiko Diabetes
Strain bakteri tertentu ditemukan lebih tinggi pada saluran usus diabetes tipe 2 dan diduga berpotensi menyebabkan diabetes tipe 2.
Nama Paten :
Citrosol, Cytostol, Gastrul
(ISO vol.50)
Misoprostol digunakan untuk mencegah tukak lambung dan usus selama pengobatan menggunakan aspirin atau NSAID lainnya.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/misoprostol.html)
Misoprostol adalah analog prostaglandin E1 sintetis. Misoprostol melindungi lapisan saluran cerna dengan menghambat sekresi asam, mengurangi volume sekresi lambung, dan meningkatkan sekresi bikarbonat serta lendir. Misoprostol juga menginduksi kontraksiotot polos miometrium, lapisan tengah dari dinding rahim, dan relaksasi serviks rahim (uterus).
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/misoprostol.html)
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Adapun efek samping dari penggunaan obat ini, yaitu:
1. Yang umum terjadi adalah diare, sakit perut, mual, perdarahan vagina, atau perdarahan berlebih pada saat menstruasi.
2. Yang jarang terjadi adalah kram, perdarahan berat, atau sakit pada saat menstruasi.
3. Yang kejadiannya tidak diketahui adalah nyeri pada kandung kemih, hidung berdarah, feses berwarna hitam atau berdarah, urine berdarah atau keruh, padangan buram, nyeri pada tubuh, nyeri dada, panas dingin, kebingungan, batuk, konstipasi (sulit buang air besar), sakit pada saat buang air kecil, kesulitan bernapas, kesulitan menelan, kesulitan bergerak, pusing, kepala ringan, pingsan saat bangun tiba-tiba dari posisi duduk atau tidur, demam, penyumbatan telinga, terasa dingin yang tidak biasa, sering buang air kecil, sakit kepala, kulit gatal atau ruam, kehilangan suara, sakit pinggang, nyeri otot, penyumbatan hidung, nyeri pada sendi, gugup, kulit pucat, telinga berdenyut, pembengkakan pada bagian mata, lidah, wajah, atau bibir, hidung berair, sakit perut berat, menggigil, bersin, sakit tenggorokan, detak jantung menjadi cepat atau lambat, berkeringat, sesak dada, kesulitan bernapas, perdarahan atau memar yang tidak normal, lemah atau lelah, hingga muntah darah.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/misoprostol-side-effects.html)
Kamu yang mengonsumsi obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dokter. Jangan menggunakan dosis obat lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
2. Jangan membagikan obat ini dengan orang lain.
3. Segera hubungi dokter jika Kamu mengalami mual, kram perut, dan diare lebih dari 8 hari.
4. Jangan konsumsi obat ini jika Kamu sedang hamil.
5. Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang menyusui.
Yang tidak kalah penting dari penggunaan obat ini ialah cara penyimpanannya. Simpanlah obat ini pada suhu ruang dan jauhkan dari suhu yang lembap dan panas.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/misoprostol.html)
Adapun dosis yang umum digunakan, yaitu:
Diberikan melalui oral
1. Untuk pengobatan tukak lambung dan usus, serta terkait NSAID adalah 800 mcg/hari dalam 2-4 dosis terbagi minimal 4 minggu. Dapat diperpanjang penggunaannya hingga 8 minggu jika diperlukan
2. Untuk mencegah NSAID yang menginduksi tukak, dosisnya adalah 200 mcg 2-4 kali/hari. Dosis dapat diturunkan menjadi 100 mcg 4 kali/hari.
3. Untuk terminasi kehamilan (49 hari atau kurang), dosis yang diberikan adalah 400 mcg untuk dosis tunggal. Diberikan 36-48 hari setelah pemberian mifepristone.
Sediaan vagina
Untuk induksi persalinan, dosisnya 200 mcg. Controlled release (pelepasan dikontrol) yang melepaskan kira-kira 7 mcg/jam selama 24 jam. Pada wanita dengan serviks yang tidak baik (dari 36 minggu kehamilan), dosis maksimal yang diberikan adalah 1 sediaan vagina.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/misoprostol/?type=brief&mtype=generic)
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obar tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Adapun interaksi dari misoprostol, yaitu:
1. Antasid yang mengandung Mg dapat memperberat diare yang diinduksi misoprostol.
2. Misoprostol meningkatnya efek kontraksi rahim (uterotonik) dengan obat oxytoxic atau agen induksi persalinan lainnya.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/misoprostol/?type=brief&mtype=generic)
Direktori