Penggunaan
Midazolam umumnya diberikan kepada pasien yang akan menjalani operasi kecil, perawatan gigi, atau prosedur medis lainnya. Ini merupakan salah satu obat golongan benzodiazepine, yang diberikan untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks, serta menimbulkan rasa kantuk hingga tidak sadarkan diri.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/midazolam.html)
Cara Kerja Obat
Midazolam merupakan golongan obat benzodiazepin yang memengaruhi rangsangan sistem saraf dan menenangkan otak. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat kerja otak dan sistem saraf.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/midazolam.html)
Efek Samping
Jika Kamu mengalami tanda-tanda yang umum terjadi, seperti batuk, mengi, kesulitan bernapas, napas lemah, detak jantung lambat, kepala terasa ringan, kebingungan, hingga halusinasi, segeralah berkonsultasi pada dokter. Namun,
Kamu mungkin saja mengalami efek samping lainnya yang jarang terjadi, seperti kecemasan, nyeri dada, rasa seperti tercekik, kesulitan bernapas, mengantuk, mulut kering, detak jantung lebih cepat, napas cepat dan dangkal, detak jantung tidak normal, kepala terasa ringan, pusing, pingsan, mual, gugup, pucat atau kebiruan pada kuku, kulit, atau wajah, bergetar, detak jantung lambat, sesak napas, sulit tidur, tidak dapat berbicara, lelah, lemah, mengi, perubahan pola berbicara, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, respons tubuh menjadi lambat, cadel, kesulitan berbicara, hingga tidak sadarkan diri.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/midazolam-side-effects.html)
Pemakaian Obat
Saat menggunakan obat ini, sebaiknya Kamu memperhatikan hal-hal berikut ini ya, Gengs:
1. Midazolam harus digunakan hanya di rumah sakit, klinik dokter gigi, atau pengaturan klinik lainnya, sehingga efek samping yang serius dapat ditangani dengan cepat.
2. Jangan mengonsumsi alkohol 24 jam setelah mengonsumsi obat ini.
3. Midazolam dapat menurunkan atau memberhentikan pernapasan, terutama jika Kamu menggunakan narkotik (opioid).
4. Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini jika Kamu sedang hamil atau menyusui.
5. Simpan obat ini pada suhu 15-30 derajat Celcius.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/midazolam.html)
Dosis
Adapun dosis yang umum digunakan, yaitu:
Diberikan melalui oral untuk terapi jangka pendek insomnia adalah 7,5-15 mg pada waktu tidur.
Diberikan melalui intravena:
- Sedasi untuk operasi gigi dan operasi kecil dosis awal yang diberikan adalah 2-2,5 mg dengan kecepatan 2 mg per 5-10 menit sebelum prosedur. Kemudian ditambahkan 0,5-1 mg dengan jangka waktu minimal 2 menit. Total dosis yang diberikan 2,5-7,5 mg.
- Sedasi untuk perawatan kritis dosisnya sebesar 0,03-0,3 mg per kg berat badan. Dapat diberikan penambahan 1-2,5 mg dengan jangka waktu 2 menit setiap dosis. Dosis pemeliharaan adalah 0,02-0,2 mg/kg/jam.
- Pasien dengan hipotermia (tubuh kehilangan panas secara mendadak), hipovolemia (penipisan volume cairan ekstraseluler), atau vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) perlu dikurangi atau dihilangkan loading dose, serta dikurangi dosis pemeliharaannya.
- Untuk anestesi total, dosis yang diberikan 150-250 mcg/kg pada pasien premedikasi dan 300-359 mcg/kg dengan atau tanpa premedikasi.
- Dosis untuk sedasi dalam kombinasi anestesi adalah 30-100 mcg/kg melalui injeksi atau 30-100 mcg/kg/jam melalui infus.
Dosis yang diberikan melalui intramuskular atau intravena untuk remedikasi dalam operasi adalah 70-100 mcg/kg setiap 20-60 menit sebelum operasi, dengan rute pemberian obat melalui injeksi intravena atau 1-2 mg pada 5-30 menit sebelum operasi melalui injeksi intravena, diulang jika diperlukan.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/midazolam/?type=brief&mtype=generic)
Interaksi
Kamu yang menggunakan obat ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Kadar plasma midazolam akan meningkat dengan inhibitor CYP3A4 (clarithromycin).
2. Kadar plasma midazolam akan menurun dengan induser CYP3A4 (rifampicin).
3. Midazolam dapat merangsang aksi depresan sistem saraf pusat lainnya, termasuk antagonis opiat atau analgesik lain, barbiturat atau sedasi lain, dan anestesi.
4. Kadar plasma midazolam meningkat secara signifikan dengan CYP3A4 inhibitor kuat seperti ketoconazole.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/midazolam/?type=brief&mtype=generic)