Punya Hipertensi, Cegah Risiko Stroke Perdarahan akibat Pecah Aneurisma
Salah satu jenis stroke yang fatal adalah stroke perdarahan. Pemicunya adalah pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah meningkat
Nama Paten :
Lopresor, Metoprolol, Loprolol, Seloken
(http://pionas.pom.go.id/monografi/metoprolol-tartrat)
Metoprolol digunakan untuk mengobati angina, yaitu nyeri dada akibat kurangnya darah dan oksigen yang menuju jantung, serta hipertensi (tekanan darah tinggi). Obat yang satu ini juga digunakan untuk mencegah atau mengobati serangan jantung nih, Gengs.
Sumber: (https://www.drugs.com/metoprolol.html)
Metoprolol merupakan obat golongan beta-bloker yang memengaruhi jantung dan sirkulasi (aliran darah melalui arteri dan vena). Metoprolol bekerja dengan menghambat suatu zat dalam tubuh yang dinamakan epinephrine (adrenalin), yaitu zat yang membuat jantung berdenyut lebih cepat, mempersempit pembuluh darah, dan memperkuat kontraksi pada jantung. Dengan terhambatnya adrenalin, denyut jantung akan melambat, tekanan darah menurun, dan beban kerja jantung berkurang.
Sumber: (https://www.drugs.com/metoprolol.html) (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8814/metoprolol-succinate-oral/details/list-interaction-details/dmid-16/dmtitle-beta-blockers-epinephrine/intrtype-drug)
Jika Kamu mengalami tanda-tanda yang umum terjadi saat mengonsumsi obat ini, seperti penglihatan buram, nyeri dada, kebingungan, pusing, pingsan, dan detak jantung melambat atau tidak normal, segeralah mencari bantuan medis.
Kamu mungkin juga akan mengalami beberapa tanda yang jarang terjadi saat mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Kembung.
- Pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki.
- Batuk.
- Jumlah urine berkurang, berwarna gelap, atau bisa juga frekuensi buang air kecil meningkat.
- Sulit bernapas dan berbicara, serta sesak pada dada.
- Pelebaran pembuluh darah pada leher.
- Persepsi warna terganggu, pandangan berbayang, dan kehilangan penglihatan.
- Lemah atau lelah.
- Detak jantung lebih cepat.
- Sakit kepala.
- Tidak dapat menggerakan otot tangan, kaki, atau wajah, dan napas tidak normal
- Nyeri, tegang, atau lemah pada saat berjalan.
- Jari kaki dan tangan pucat dan membiru.
- Peningkatan berat badan secara cepat.
- Hilang ingatan jangka pendek dan bicara lambat.
- Panas dingin.
- Feses berwarna seperti tanah liat, kehilangan nafsu makan berkelanjutan, sakit perut parah, serta mual dan muntah berkelanjutan.
- Kulit gatal dan ruam.
- Feses berwarna terang.
- Nyeri pinggang dan otot, mati rasa pada jari, serta nyeri atau bengkak pada sendi.
- Luka atau bisul pada bibir atau mulut, bau mulut, serta perdarahan yang tidak normal
- Mata dan kulit menguning.
Selain itu, Kamu mungkin juga akan mengalami tanda-tanda yang kejadiannya tidak diketahui, seperti feses berwarna hitam, gusi berdarah, terdapat darah pada urine atau feses, kulit dingin dan berkeringat, bintik-bintik merah pada kulit, serta merasakan sensasi gatal, terbakar, atau menusuk, hingga mati rasa.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/metoprolol-side-effects.html)
Yang perlu Kamu perhatikan saat menggunakan obat ini yaitu:
- Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
- Metoprolol diminum pada waktu yang sama setiap harinya.
- Metoprolol harus diminum dengan makanan atau setelah makan.
- Jika Kamu akan melakukan operasi, beri tahu dokter kalau sedang mengonsumsi obat ini.
- Jangan berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba tanpa anjuran dokter karena dapat memperparah kondisi Kamu.
- Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang hamil atau menyusui.
- Metoprolol tidak boleh dikonsumsi anak di bawah 18 tahun.
Yang perlu Kamu ingat, simpanlah obat ini pada suhu ruang dan jauhkan dari suhu yang lembap dan panas.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/metoprolol/?type=brief&mtype=generic)
Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini bahwa dosis yang diberikan dokter adalah yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Dosis yang umum digunakan dari obat ini meliputi:
Diberikan secara oral
1. Untuk penderita hipertensi, dosis yang digunakan adalah 100 mg/hari dalam dosis tunggal atau 2 dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 400 mg/hari, tergantung dari respons pasien. Untuk dosis pemeliharaan adalah sekitar 100-200 mg/hari. Sedangkan untuk penggunaan tablet extend-release, dosis awal 25-100 mg 1 kali sehari.
2. Untuk mengobati angina pektoris atau nyeri dada akibat kurangnya darah dan oksigen yang menuju jantung, dosisnya adalah 100 mg 2 kali sehari.
3. Untuk mengobati aritmia jantung atau gangguan detak jantung, dosisnya 50 mg 2-3 kali sehar dan dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari dalam dosisi terbagi jika diperlukan.
4. Untuk membantu penderita gagal jantung simptomatik stabil, dosis awal diberikan 12,5-25 mg 1 kali sehari. Bisa ditingkatkan dosisnya dengan interval 2 minggu hingga mencapai dosis 200 mg per hari. Dosis tablet extended release (pelepasan obat jangka panjang) yakni 25 mg 1 kali sehari untuk 2 minggu dan 12,5 mg untuk pasien dengan gagal jantung berat atau parah. Tingkatkan dosis dengan interval waktu 2 minggu hingga dosis mencapai 200 mg 1 kali sehari.
5. Untuk membantu masalah hipertiroidisme, kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sangat tinggi, dosisnya 50 mg 4 kali/hari.
6. Untuk mencegah migrain, dosis tablet adalah 100-200 mg/hari dalam dosis terbagi. Sedangkan untuk tablet extended release, dosisnya 100 mg 1 kali sehari.
7. Untuk terapi darurat aritmia jantung, dosis awal hingga 5 mg melalui rute pemberian injeksi intravena dengan kecepatan 1-2 mg/ menit. Pemberian dosis dapat diulang dengan jangka waktu 5 menit jika diperlukan, hingga total dosis 10-15 mg.
8. Sebagai pencegahan dan mengontrol aritmia untuk induksi bius atau anestesi, dosisnya adalah 2-4 mg dengan injeksi lambat. Injeksi dapat diulang hingga 2 mg dan dosis maksimal yang diberikan sebesar 10 mg.
9. Sebagai tambahan dalam terapi dini dari serangan jantung atau myocardial infarction akut dalam 12 jam timbul gejala nyeri dada, dosis yang digunakan 5 mg dengan jangka waktu 2 menit hingga total pemberian dosis 15 mg.
Sebagai catatan, untuk pasien yang dapat menerima dosis penuh (dosis maksimal) melalui injeksi intravena setelah 15 menit, berikan terapi oral 50 mg setiap 6 jam untuk 2 hari. Bagi pasien yang tidak dapat menoleransi pemberian dosis penuh (dosis maksimal) melalui injeksi intravena, turunkan jumlah dosis oral ketika kondisi pasien memungkinkan. Dosis pemeliharaan adalah 100 mg 2 kali sehari. Sedangkan untuk pasien yang tidak diberikan injeksi intravena, dosis yang diberikan 200 mg dalam 2 atau 4 dosis terbagi ketika kondisi pasien telah stabil.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/metoprolol/?type=brief&mtype=generic)"
Obat ini dapat berinteraksi atau mengganggu cara kerja obat lain yang Kamu konsumsi dan dapat mengubah cara kerja obat. Selain itu, dapat meningkatkan risiko efek samping serius. Adapun interaksi dari obat ini, di antaranya:
1. Metoprolol memberikan efek tambahan dengan obat catecholamine-depleting (reserpine) dan MAOI.
2. Dapat memberikan efek berlawanan dengan β1-adrenergik yang merangsang efek simpatomimetik.
3. Menyebabkan efek negatif pada konduksi nodus SA (Sino Atrial) atau AV (Atrio Ventrikular) dengan glikosida jantung dan nondihidropiridine Ca channel blocker.
4. Memberikan respons berlawanan pada epinephrine.
5. Meningkatkan konsentrasi plasma dengan CYP2D6 inhibitor, seperti bupropion dan cimetidine.
6. Meningkatkan risiko hipotensi (tekanan darah rendah) dan gagal jantung dengan depresan miokardial anestesi umum seperti dietil eter.
7. Menyebabkan risiko hipertensi pulmonal, naiknya tekanan di dalam pembuluh arteri paru akibat terhambatnya aliran darah yang melalui paru, dengan vasodilator seperti hydralazine pada pasien uremia (keadaan toksik yang disebabkan gagal ginjal).
8. Kadar plasma metoprolol menurun dengan rifampicin.
9. Dapat meningkatkan efek negatif inotropik dan dromotropik pada obat antiaritmia, seperti quinidine dan amiodarone.
10. Menurunkan khasiat antihipertensi dengan indometacin.
11. Dapat meningkatkan efek hipoglikemik (kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal).
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/metoprolol/?type=brief&mtype=generic)"
Direktori