Penyebab dan Cara Mengatasi Kembung Ibu Hamil
Semua orang akan merasa tidak nyaman bila perutnya kembung, termasuk ibu hamil. Ketika ibu hamil kembung, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Nama Paten :
Clopramel, Damaben, Emeran, Enakur, Ethiferan, Gavistal, Impram, Lexapram, Meciam, Metromide, Nausile, Nausimex, Navoren, Norvom, Omevomid, Opram, Piralen, Primadol, Primpen. Raclonid, Tivomit, Tomit, Topram, Vertivom, Vilapon, Vomitrol, Vopram, Vosea, Xylastin
(ISO vol.50)
Metoclopramide digunakan untuk mengobati kembalinya isi lambung ke kerongkongan (refluks gastrofageal) dan untuk mengobati pengosongan lambung yang tertunda akibat pergerakan otot lambung yang lemah (gastroparesis). Selain itu, metoclopramide digunakan untuk mengobati beberapa masalah di perut dan usus, seperti rasa panas di perut, asam lambung, dan maag yang tak kunjung sembuh. Metoclopramide biasanya digunakan untuk maag yang muncul setelah makan atau pada siang hari. Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah mual akibat kemoterapi atau radiasi pada pasien kanker.
Sumber: (https://www.drugs.com/metoclopramide.html) (http://mims.com/Indonesia/Home/GatewaySubscription/?generic=Metoclopramide)
Metoclopramide bekerja dengan meningkatkan kontraksi otot saluran pencernaan bagian atas. Dengan begitu, metoclopramide akan mempercepat laju pengosongan perut menuju usus. Sedangkan untuk mengurangi rasa mual, obat yang satu ini bekerja dengan cara mendorong makanan lebih cepat dari lambung ke usus.
Sumber: (https://www.drugs.com/metoclopramide.html)
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, metoclopramide juga memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Kamu mungkin akan mengalami beberapa efek samping yang umum terjadi, seperti gelisah, rasa kantuk, lelah, kurang bertenaga, mual, muntah, sakit kepala, kejang, dan kesulitan untuk tidur (insomnia).
Selain itu, Kamu mungkin juga akan mengalami efek samping yang kejadiannya tidak diketahui, seperti:
- Panas dingin, tubuh terasa tidak nyaman, pingsan, pusing, atau sakit kepala berkelanjutan.
- Feses berwarna cokelat kemerahan.
- Urine berwarna gelap.
- Kesulitan bernapas, berbicara atau menelan, mengunyah, serta menggerakkan lengan dan kaki.
- Jantung berdetak cepat atau tidak teratur, dan tekanan darah meningkat.
- Tidak mampu menggerakkan mata, dan kulit atau mata berwarna kuning.
- Produksi keringat meningkat.
- Kulit gatal atau ruam, dan bibir mengerut.
- Kehilangan nafsu makan hingga keseimbangan.
- Mual, pembengkakan pada pipi, dan sakit tenggorokan.
- Kejang, jalan terseok-seok, kaku pada lengan atau kaki, pembengkakan kaki, serta tangan dan jari tangan gemetar.
- Kulit pucat dan muntah.
- Rasa lemah pada lengan dan kaki.
Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu mengalami tanda-tanda di atas atau gejala lainnya saat menggunakan obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam menggunakan obat ini.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/metoclopramide-side-effects.html)
Kamu yang menggunakan atau mengonsumsi obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter.
- Jangan menggunakan dosis obat lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan, maupun mengonsumsinya lebih dari 12 minggu.
- Jangan gunakan metoclopramide tablet dan sirup pada saat yang bersamaan.
- Metoclopramide dapat memberikan efek samping pada janin atau bayi, terutama pada kondisi hamil tua. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter jika Kamu sedang mengandung.
- Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang menyusui.
- Metoclopramide tidak boleh dikonsumsi anak di bawah 18 tahun.
- Obat ini dapat mengandung fenil. Cek label obat jika Kamu memiliki penyakit fenilketonuria. Penyakit fenilketonuria merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat memecah asam amino fenilalanin.
Selain itu, selalu ingat untuk menyimpan obat yang Kamu ini pada suhu ruang dan dalam wadah yang tertutup rapat. Jauhkan pula obat ini dari suhu yang lembap dan panas.
Sumber: (https://www.drugs.com/metoclopramide.html)
Adapun dosis yang umum digunakan, yaitu:
Diberikan melalui oral
1) Untuk mengobati GERD, dosis yang digunakan adalah 10-15 mg 4 kali per hari. Jika gejala berselang-seling, berikan dosis tunggal 20 mg sebelum memprovokasi situasi. Durasi maksimal penggunaan adalah 12 minggu.
2) Untuk mengobati gastrik diabetes statis, dosisnya adalah 10 mg 4 kali per hari selama 2-8 minggu. Untuk mengobati mual dan muntah terkait dengan kemoterapi kanker atau radioterapi, dosisnya adalah 10 mg hingga 3 kali sehari. Durasi maksimal penggunaan 5 hari.
Diberikan melalui intramuskular atau intravena
1) Untuk mengobati gastrik diabetes statis, dosisnya 10 mg 4 kali per hari dengan injeksi intramuskular atau injeksi intravena lambat selama 1-2 menit, hingga 10 hari.
2) Untuk mencegah mual dan muntah setelah operasi, dosisnya 10 mg sebagai dosis tunggal, melalui intramuskular atau injeksi intravena lambat selama minimal 3 menit. Gunakan obat oral jika gejala telah mereda.
Diberikan melalui intravena
1) Dosis awal profilaksis mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi untuk obat atau rejimen yang sangat emetogenik (memicu muntah) adalah 2 mg/kg berat badan, dengan injeksi yang lambat selama minimal 15 menit-30 menit sebelum kemoterapi. Ulangi setiap 2 jam untuk 2 dosis, lalu setiap 3 jam untuk 3 dosis. Sedangkan untuk obat atau rejimen yang kurang emetogenik, dosisnya adalah 1 mg/kg berat badan. Durasi maksimal diberikan yakni 5 hari.
2) Untuk intubasi usus kecil, yakni pramedikasi pemeriksaan radiologis saluran pencernaan atas, adalah 10 mg sebagai dosis tunggal dengan injeksi lambat selama 1-2 menit.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Adapun interaksi obat ini, meliputi:
- Metoclopramide memiliki efek berlawan dengan obat antikolinergik dan turunan morfin lainnya.
- Menyebabkan kantuk (sedatif) jika dikonsumsi bersamaan dengan obat depresan sistem saraf pusat.
- Menyebabkan ketergantungan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat neuroleptik lainnya pada ekstrapiramidal sindrom (efek samping penggunaan antipsikotik atau obat gangguan mental).
- Risiko sindrom serotonin dapat meningkat jika metoclopramide digunakan bersamaan dengan obat serotogenik seperti SSRI.
- Dapat menurunkan bioavailabilitas (fraksi atau jumlah obat yang sampai ke peredaran darah) digoksin.
- Meningkatkan bioavailabilitas ciclosporin.
- Memperlambat efek dan menghambat neuromuskular obat mivacurium dan suxamethoium.
- Meningkatkan kadar eksposur dengan CYP2D6 inhibitor kuat seperti fluoxetine.
- Menurunkan konsentrasi plasma atovaquone.
- Memberikan efek berlawanan dengan levodopa atau agonis dopaminergik.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/metoclopramide/?type=brief&mtype=generic)
Direktori