Metformin

Apa Itu Metmorfin?

Nama Paten :

Actosmet, Amaryl M, Benofomin, Bestab, Diabit, Efomet, Eraphage, Forbetes, Formell, Galvusmet, Gliformin, Glikos, Glucofor 500, Glucophage XR, Glucovance, Gludepatic, Glufor, Glumin, Glunor, Gradiab, Janumet, Kombiglyze XR, Metformin, Metphar, Nevox/Nevox XR, Pionix/Pionix-M, Rodiamet, Trajenta Duo, Tudiab, Zendiab, Zumamet, Diabemin
(ISO vol.50)

Penggunaan

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling umum terjadi. Kondisi diabetes tipe 2 yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang lebih serius, seperti serangan jantung hingga stroke.

Meski bukan kondisi yang dapat disembuhkan, perawatan dan pengobatan yang tepat bisa mengurangi risiko terjadinya komplikasi diabetes. Salah satu jenis obat yang bisa digunakan oleh pasien diabetes tipe 2 adalah metmorfin.

 

Baca juga: Pahami Risiko Jika Terdiagnosis Diabetes Sebelum Usia 40 Tahun!
 

Sumber: (https://www.drugs.com/metformin.html)

Cara Kerja Obat

Metformin menurunkan kadar glukosa hati dengan cara menginhibisi glukoneogenesis (sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat misalnya asam laktat dan beberapa asam amino) dan glikogenesis (proses pembentukan glikogen dari glukosa), memperlambat absorpsi glukosa di usus, serta meningkatkan sensitivitas insulin.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/metformin/?type=brief&mtype=generic)

Efek Samping

Penggunaan metformin mungkin dapat memberikan beberapa efek samping sebagai berikut:
1) Efek samping yang umum terjadi: rasa tak nyaman pada lambung atau perut, batuk, suara serak, nafsu makan berkurang, diare, napas menjadi cepat, demam atau panas dingin, tubuh terasa tidak nyaman, nyeri pinggang atau tubuh bagian samping, nyeri otot atau kram, urinasi (buang air kecil) sulit atau sakit, rasa kantuk, cemas, penglihatan buram atau kabur, rasa tidak nyaman pada dada, keringat dingin, koma atau pingsan, kulit pucat atau dingin, depresi, kesulitan bernapas, pusing, denyut nadi atau jantung cepat hingga tidak teratur, tubuh terasa panas, sakit kepala, rasa lapar meningkat, produksi keringat meningkat, mual, gugup, mimpi buruk, kejang, tubuh bergetar, napas pendek, kesulitan bicara, sesak dada, lelah, dan lemas.
2) Efek samping yang jarang terjadi: perubahan perilaku menjadi seperti mabuk, sulit berkonsentrasi, rasa kantuk, kehilangan kekuatan, gelisah saat tidur, serta rasa kantuk yang tak wajar.

 

Baca juga: Obat-obatan yang dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah
 

Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/metformin-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Perhatikan beberapa hal berikut untuk menggunakan metmorfin:
1) Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah dari yang direkomendasikan.
2) Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan extended-release tablet metformin. Telan tablet tersebut secara utuh.
3) Konsultasikan ke dokter sebelum Kamu mengubah dosis atau mengubah jadwal terapi.
4) Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang hamil.
5) Jangan mengonsumsi obat ini jika Kamu sedang menyusui.
6) Metformin tidak boleh dikonsumsi oleh anak di bawah usia 10 tahun.
7) Simpan obat pada suhu ruang serta jauhkan obat dari sinar, panas, dan lembap.

 

Sumber: (https://www.drugs.com/metformin.html)

Dosis

Pemberian dosis metmorfin berbeda pada preparasi umum atau preparasi modifikasi. Berikut anjuran dosis yang disarankan:
1) Preparasi umum: Dosis awal 500 mg atau 850 mg 1-2 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 2.000-3.000 mg/hari pada interval minimal 1 minggu.
2) Preparasi modifikasi: Dosis awal 500 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan 500 mg setiap minggu. Dosis maksimal 2.000 mg 1 kali sehari pada malam hari. Jika kontrol glikemik tidak efisien, dosis dibagi menjadi 1.000 mg.

 

Baca juga: Begini Cara Mencegah Diabetes Keturunan

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/metformin/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Penggunaan metmorfin dengan beberapa jenis obat berikut dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh:
1) Khasiat metformin meningkat jika dikonsumsi bersamaan dengan sulfonylurea.
2) Thiazid diuretik, kortikosteroid, fenothiazid, OC, simpatomimetik, niasin, Ca channel blocker, dan isoniazid dapat menyebabkan hilangnya kontrol glikemik (angka yang menunjukkan kemampuan peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu makanan).
3) Penggunaan metformin bersamaan dengan ACE inhibitor dapat menurunkan konsentrasi gula dalam darah secara cepat.
4) Kadar metformin dalam plasma dapat meningkat jika digunakan bersamaan dengan cimetidine.
5) Penggunaan bersamaan dengan agen kontras iodinasi dapat meningkatkan risiko asidosis laktat sebagai efek samping obat metformin.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/metformin/?type=brief&mtype=generic)

 

Rekomendasi Artikel

 5 Jenis Pemeriksaan Darah pada Ibu Hamil

5 Jenis Pemeriksaan Darah pada Ibu Hamil

Sejumlah pemeriksaan perlu dilakukan untuk skrining berbagai risiko kehamilan yang mungkin terjadi. Berikut ini 5 jenis pemeriksaan darah pada ibu hamil yang perlu dilakukan.

Ella Nurlaila

09 January 2025

Mencegah Retinopati Diabetik dengan Memperluas Program Skrining Dini

Mencegah Retinopati Diabetik dengan Memperluas Program Skrining Dini

WHO menargetkan setidaknya 80% penderita diabetes di semua negara telah dilakukan skrining mata secara teratur untuk menemukan kasus diabetik retinopati.

Ana Yuliastanti

11 October 2024

Apel Bisa Jadi Pengganti Snacking yang Lebih Sehat

Apel Bisa Jadi Pengganti Snacking yang Lebih Sehat

Apel dapat menjadi pengganti snacking ysehat karena mengandung flavonoid dan dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, mulai dari diabetes, hingga kanker.

Ana Yuliastanti

20 August 2024

Galon Polikarbonat Bukan Penyebab Diabetes

Galon Polikarbonat Bukan Penyebab Diabetes

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, tidak ada kaitannya sama sekali diabetes dengan air minum dalam kemasan (AMDK) galon Polikarbonat.

Ana Yuliastanti

19 August 2024

Penanganan Stroke Cepat Kurang dari 60 Menit Selamatkan Pasien dari Kematian dan Kecacatan

Penanganan Stroke Cepat Kurang dari 60 Menit Selamatkan Pasien dari Kematian dan Kecacatan

Penanganan stroke dengan cepat dan tepat "Right from the Start” dapat meminimalkan risiko kecacatan permanen dan kematian pasien.

Ana Yuliastanti

16 August 2024

Manfaat Penting Mengonsumsi Protein Bagi Tubuh

Manfaat Penting Mengonsumsi Protein Bagi Tubuh

Protein dulu kita kenal sebagai zat pembangun. Meskipun kebanyakan orang belum tahu manfaat protein untuk tubuh yang tidak boleh diabaikan.

Ana Yuliastanti

10 August 2024

Terbukti, Lifestyle Medicine Mampu Menyembuhkan Penyakit Kronis

Terbukti, Lifestyle Medicine Mampu Menyembuhkan Penyakit Kronis

Dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan intervensi medis yang canggih, beberapa penyakit kronis seperti PJK, hipertensi, diabetes dan obesitas bisa ditangani.

Ana Yuliastanti

01 August 2024

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Nasi goreng?

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Nasi goreng?

Nasi goreng sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, bolehkah penderita diabetes makan nasi goreng?

Uliya Helmi Ali

31 July 2024

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...