Mencegah Stroke Berulang dengan Intervensi Pembuluh Darah Karotid
Salah satu penyebab stroke adalah penyempitan pembuluh darah karotid, yaitu pembuluh darah yang menghubungan jantung dan otak. Perlu intervensi untuk mencegah stroke berulang.
Nama Paten :
Hi-col, Justin, Lipovas, Lofacol, Lotivas, Lotyn, Lovatrol, Minipid
(http://pionas.pom.go.id/monografi/lovastatin)
Lovastatin adalah obat penurun kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol jahat LDL akan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan komplikasi jantung lainnya. Orang yang memiliki risiko hiperkolesterolemia adalah pasien diabetes atau pasien dengan penyakit jantung koroner, kegemukan, atau memiliki riwayat hiperkolesterolemia di keluarga.
Lovastatin bekerja dengan cara menurunkan kadar kolestrol jahat (low-density lipoprotein) atau LDL dan kadar trigliserida dalam darah, selain itu obat ini juga meningkatkan kadar kolestrol baik (high-density lipoprotein) dalam darah.
Selain dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, obat penurun kolesterol juga sering menimbulkan efek samping. Berikut ini beberapa efek samping dari penggunaan lovastatin:
1. Efek samping yang agak jarang terjadi, di antaranya nyeri pada kandung kemih, urin keruh atau mengandung darah, sesak napas, batuk, urine berwarna gelap, kesulitan berkemih, kesulitan bergerak, demam, sering pipis, sakit kepala, bengkak pada sendi, nyeri punggung, keram/nyeri otot, nyeri pada sekitar mata dan tulang pipi, hidung berair, pembengkakan sendi, kesulitan bernafas, kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa.
2. Efek samping yang kejadiannya tidak terduga adalah perut kembung, menggigil, konstipasi, diare, kesulitan menelan, pening, detak jantung cepat, biduran/bintik-bintik merah pada kulit, gangguan pencernaan, feses berwarna terang, kehilangan nafsu makan, mual, sakit perut, mata teriritasi dan memerah, tenggorokan serak, nyeri perut bagian atas, muntah, kulit atau mata berwarna kuning.
Untuk menggunakan lovastatin, pastikan untuk selalu membaca aturan pemakaian obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang sudah dianjurkan dokter.
- Telan tablet lovastatin secara utuh, jangan menggerus, mengunyah atau merusak tablet.
- Jangan gunakan lovastatin saat sedang hamil atau sedang menyusui.
- Simpan obat pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat panas, lembap dan terkena cahaya matahari langsung.
Saat ini lovastatin baru tersedia dalam bentuk oral yang dapat dikonsumsi dengan dosis sebagai berikut:
1. Untuk mengobati hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia, untuk pencegahanpenyakit arteri koroner jantung, dosis awalnya 10-20 mg/hari diminum saat sore hari, dosis dapat ditingkatkan dengan jarak waktu minimal 4 minggu. Dosis maksimalnya 80 mg/hari dalam dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi.
Penggunaan lovastatin bersamaan dengan jenis obat lain dapat menimbulkan beberapa interaksi, di antaranya:
1. Lovastatin meningkatkan risiko terjadinya myopathy (kerusakan serabut otot)/rhabdomyolysis (kelumpuhan otot) jika digunakan bersamaan dengan amiodarone, colchicine, ranolazine, danazol, diltiazem dan verapamil.
2. Lovastatin meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin.
Adapaun interaksi yang berakibat fatal dan harus diperhatikan adalah:
- Lovastatin meningkatkan risiko myopathy dan rhabdomyolysis jika digunakan bersamaan dengan CYP3A4 inhibitor (contoh: nefazodone, erythromycin, boceprevir, clarithromycin, telithromycin, HIV protease inhibitors, itraconazole, ketoconazole, posaconazole, telaprevir), gemfibrozil, ciclosporin.
Sumber:
pionas.pom.go.id lovastatin
drugs lovastatin
mims.com lovastatin
Direktori