Lovastatin

Untuk Apa Obat Lovastatin?

Nama Paten :

Hi-col, Justin, Lipovas, Lofacol, Lotivas, Lotyn, Lovatrol, Minipid
(http://pionas.pom.go.id/monografi/lovastatin)

Penggunaan

Lovastatin adalah obat penurun kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol jahat LDL akan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan komplikasi jantung lainnya. Orang yang memiliki risiko hiperkolesterolemia adalah pasien diabetes atau pasien dengan penyakit jantung koroner, kegemukan, atau memiliki riwayat hiperkolesterolemia di keluarga.

 

Baca juga: Inilah 5 Jenis Obat Penurun Kolesterol, Mana yang Terbaik?

Cara Kerja Obat

Lovastatin bekerja dengan cara menurunkan kadar kolestrol jahat (low-density lipoprotein) atau LDL dan kadar trigliserida dalam darah, selain itu obat ini juga meningkatkan kadar kolestrol baik (high-density lipoprotein) dalam darah.

Efek Samping

Selain dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, obat penurun kolesterol juga sering menimbulkan efek samping. Berikut ini beberapa efek samping dari penggunaan lovastatin:
1. Efek samping yang agak jarang terjadi, di antaranya nyeri pada kandung kemih, urin keruh atau mengandung darah, sesak napas, batuk, urine berwarna gelap, kesulitan berkemih, kesulitan bergerak, demam, sering pipis, sakit kepala, bengkak pada sendi, nyeri punggung, keram/nyeri otot, nyeri pada sekitar mata dan tulang pipi, hidung berair, pembengkakan sendi, kesulitan bernafas, kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa.
2. Efek samping yang kejadiannya tidak terduga adalah perut kembung, menggigil, konstipasi, diare, kesulitan menelan, pening, detak jantung cepat, biduran/bintik-bintik merah pada kulit, gangguan pencernaan, feses berwarna terang, kehilangan nafsu makan, mual, sakit perut, mata teriritasi dan memerah, tenggorokan serak, nyeri perut bagian atas, muntah, kulit atau mata berwarna kuning.

 

Baca juga: Perbedaan LDL dan VLDL, Kolesterol 'Jahat' Pemicu Penyakit Jantung

Pemakaian Obat

Untuk menggunakan lovastatin, pastikan untuk selalu membaca aturan pemakaian obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang sudah dianjurkan dokter.
- Telan tablet lovastatin secara utuh, jangan menggerus, mengunyah atau merusak tablet.
- Jangan gunakan lovastatin saat sedang hamil atau sedang menyusui.
- Simpan obat pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat panas, lembap dan terkena cahaya matahari langsung.

Dosis

Saat ini lovastatin baru tersedia dalam bentuk oral yang dapat dikonsumsi dengan dosis sebagai berikut:
1. Untuk mengobati hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia, untuk pencegahanpenyakit arteri koroner jantung, dosis awalnya 10-20 mg/hari diminum saat sore hari, dosis dapat ditingkatkan dengan jarak waktu minimal 4 minggu. Dosis maksimalnya 80 mg/hari dalam dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi.

 

Baca juga: Apa Saja Gejala Kolesterol Tinggi?

Interaksi

Penggunaan lovastatin bersamaan dengan jenis obat lain dapat menimbulkan beberapa interaksi, di antaranya:
1. Lovastatin meningkatkan risiko terjadinya myopathy (kerusakan serabut otot)/rhabdomyolysis (kelumpuhan otot) jika digunakan bersamaan dengan amiodarone, colchicine, ranolazine, danazol, diltiazem dan verapamil.
2. Lovastatin meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin.
Adapaun interaksi yang berakibat fatal dan harus diperhatikan adalah:
- Lovastatin meningkatkan risiko myopathy dan rhabdomyolysis jika digunakan bersamaan dengan CYP3A4 inhibitor (contoh: nefazodone, erythromycin, boceprevir, clarithromycin, telithromycin, HIV protease inhibitors, itraconazole, ketoconazole, posaconazole, telaprevir), gemfibrozil, ciclosporin.

 

Sumber:

pionas.pom.go.id lovastatin

drugs lovastatin

mims.com lovastatin

Rekomendasi Artikel

Mencegah Stroke Berulang dengan Intervensi Pembuluh Darah Karotid

Mencegah Stroke Berulang dengan Intervensi Pembuluh Darah Karotid

Salah satu penyebab stroke adalah penyempitan pembuluh darah karotid, yaitu pembuluh darah yang menghubungan jantung dan otak. Perlu intervensi untuk mencegah stroke berulang.

Ana Yuliastanti

30 October 2024

Mencegah Retinopati Diabetik dengan Memperluas Program Skrining Dini

Mencegah Retinopati Diabetik dengan Memperluas Program Skrining Dini

WHO menargetkan setidaknya 80% penderita diabetes di semua negara telah dilakukan skrining mata secara teratur untuk menemukan kasus diabetik retinopati.

Ana Yuliastanti

11 October 2024

Apel Bisa Jadi Pengganti Snacking yang Lebih Sehat

Apel Bisa Jadi Pengganti Snacking yang Lebih Sehat

Apel dapat menjadi pengganti snacking ysehat karena mengandung flavonoid dan dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, mulai dari diabetes, hingga kanker.

Ana Yuliastanti

20 August 2024

Galon Polikarbonat Bukan Penyebab Diabetes

Galon Polikarbonat Bukan Penyebab Diabetes

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, tidak ada kaitannya sama sekali diabetes dengan air minum dalam kemasan (AMDK) galon Polikarbonat.

Ana Yuliastanti

19 August 2024

Penanganan Stroke Cepat Kurang dari 60 Menit Selamatkan Pasien dari Kematian dan Kecacatan

Penanganan Stroke Cepat Kurang dari 60 Menit Selamatkan Pasien dari Kematian dan Kecacatan

Penanganan stroke dengan cepat dan tepat "Right from the Start” dapat meminimalkan risiko kecacatan permanen dan kematian pasien.

Ana Yuliastanti

16 August 2024

Manfaat Penting Mengonsumsi Protein Bagi Tubuh

Manfaat Penting Mengonsumsi Protein Bagi Tubuh

Protein dulu kita kenal sebagai zat pembangun. Meskipun kebanyakan orang belum tahu manfaat protein untuk tubuh yang tidak boleh diabaikan.

Ana Yuliastanti

10 August 2024

Terbukti, Lifestyle Medicine Mampu Menyembuhkan Penyakit Kronis

Terbukti, Lifestyle Medicine Mampu Menyembuhkan Penyakit Kronis

Dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan intervensi medis yang canggih, beberapa penyakit kronis seperti PJK, hipertensi, diabetes dan obesitas bisa ditangani.

Ana Yuliastanti

01 August 2024

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Nasi goreng?

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Nasi goreng?

Nasi goreng sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, bolehkah penderita diabetes makan nasi goreng?

Uliya Helmi Ali

31 July 2024

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...