Penyebab dan Cara Efektif Mengatasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil
Kaki bengkak saat hamil merupakan hal biasa. Kondisi ini puncaknya terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester 3. Berikut ini cara mengatasi kaki bengkak pada ibu hamil.
Nama Paten :
Acetensa, Angioten, Cozaar, Hyzaar, Kaftensar, Santesar.
(ISO vol.50)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi. Hipertensi sering mendapat julukan sebagai 'silent killer' karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Meski begitu, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa layaknya penyakit jantung. Maka dari itu, diperlukan obat seperti losartan yang dapat mengobati kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Selain itu, losartan juga dapat digunakan untuk melindungi kondisi ginjal pada penderita diabetes tipe 2.
Sumber: (https://www.drugs.com/losartan.html)
Losartan merupakan obat antihipertensi golongan angiotensin II reseptor antagonis. Obat ini mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan aliran darah.
Sumber: (https://www.drugs.com/losartan.html)
Pasien hipertensi yang mengonsumsi obat losartan sebaiknya memeerhatikan pula beberapa efek samping yang mungkin terjadi, seperti:
1. Efek samping yang umum terjadi misalnya sakit perut, kegelisahan, air kencing berdarah atau keruh, penglihatan kabur, keringat dingin, koma, sulit bernapas, sulit membuang air kecil, pusing, detak jantung cepat atau tidak teratur, meningkatkan rasa lapar, nyeri punggung bagian bawah atau samping, mual atau muntah, mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, atau bibir, kulit pucat, kejang, dan sesak napas.
2. Efek samping yang jarang terjadi di antaranya pingsan, ketidakmampuan untuk berbicara, rasa sakit atau ketidaknyamanan di lengan, rahang, punggung, atau leher, bengkak atau bengkak di wajah, kebutaan sementara, kelemahan di lengan, tangan, kaki, atau kaki.
3. Efek samping yang kejadiannya jarang diketahui seperti kotoran/ tinja berwarna hitam, gusi berdarah, batuk, gatal-gatal, kotoran berwarna terang/ pucat, bintik-bintik merah pada kulit, ruam kulit, mata dan kulit kuning, kekakuan pada otot.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/losartan-side-effects.html)
Untuk mengobati tekanan darah tinggi, pastikan pasien menggunakan obat losartan sesuai dengan anjuran dokter atau sesuai anjuran yang tertera pada label kemasan. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
- Pasien hipertensi dapat mengonsumsi obat ini bersama atau tanpa makanan.
- Konsultasikan ke dokter jika mengalami muntah, diare, dan keringat berlebih saat mengonsumsi obat ini.
- Jangan konsumsi obat ini jika anda sedang hamil. Konsultasikan ke dokter jika sedang menyusui.
- Setelah digunakan, simpan obat ini pada suhu ruang dan jauhkan dari lembap, panas, dan cahaya.
Sumber: (https://www.drugs.com/losartan.html)
Pemberian dosis obat losartan berbeda-beda tergantung pada terapi yang ingin dilakukan. Berikut anjuran dosis yang disarankan:
1. Untuk terapi hipertensi dosisnya 50 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 100 mg/hari untuk dosis tunggal atau dosis terbagi.
2. Untuk terapi kekurangan volume intravaskular, dosis awal 25 mg 1 kali sehari.
3. Untuk terapi gagal jantung, dosis awal 12,5 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi dua kali dosis dalam jangka waktu setiap minggu.
4. Untuk terapi gangguan ginjal pada penderita diabetes, dosis awal 50 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 100 mg satu kali sehari, tergantung pada respons tekanan darah yang diberikan oleh tubuh.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/losartan/?type=brief&mtype=generic)
Perhatikan penggunaan losartan jika bersamaan dengan obat-obatan beriukut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1. Kadar plasma losartan menurun saat dikonsumsi bersamaan dengan fluconazole dan rifampicin.
2. Losartan dapat meningkatkan kadar serum dan toksisitas (keracunan) lithium.
3. Losartan memiliki efek antagonis hipotensi (tekanan darah rendah) dan meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal dengan NSAID.
4. Losartan meningkatkan risiko hiperkalemia (kelebihan ion kalium dalam tubuh) dengan diuretik hemat kalium (seperti amiloride, triamterene, spironolactone dan) suplemen K.
5. Losartan dapat mengganggu fungsi ginjal (nefrotoksik), hiperkalemia (kelebihan ion kalium dalam tubuh), dan efek hipotensi (tekanan darah rendah) dengan aliskiren pada pasien yang menderita diabetes dan gangguan ginjal.
Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/losartan/?type=brief&mtype=generic)
Direktori