Mencegah Stroke Berulang dengan Intervensi Pembuluh Darah Karotid
Salah satu penyebab stroke adalah penyempitan pembuluh darah karotid, yaitu pembuluh darah yang menghubungan jantung dan otak. Perlu intervensi untuk mencegah stroke berulang.
Nama Paten :
Merlopam, Renaquil.
(ISO vol.50)
Mengalami gangguan kecemasan tentu bisa sangat mengganggu. Pasalnya, orang-orang yang mengalami kondisi ini bisa merasakan kecemasan dengan sangat intens dan berlebihan. Parahnya lagi, kecemasan berlebihan ini bisa tejadi dengan frekuensi yang cukup sering, sehingga tak heran kalau kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas. Untuk mengatasi kondisi ini, biasanya pengidap gangguan kecemasan akan disarankan untuk mengonsumsi obat lorazepam yang memang dapat mengobati gangguan kecemasan.
Sumber: (https://www.drugs.com/lorazepam.html)
Lorazepam merupakan obat golongan benzodiazepin. Lorazepam bekerja dengan cara memengaruhi produksi bahan kimia di otak yang tidak seimbang pada orang yang memiliki gangguan kecemasan sehingga memberikan efek menenangkan.
Sumber: (https://www.drugs.com/lorazepam.html)
Pengidap gangguan kecemasan yang menggunakan lorazepam sebaiknya juga memerhatikan beberapa efek samping yang mungkin timbul saat menggunakan obat ini. Beberapa efek samping tersebut antara lain pusing, mengantuk, kelemahan, bicara menjadi kurang jelas, kurangnya keseimbangan atau koordinasi, kesulitan mengingat, merasa tidak stabil.
Sumber: (https://www.drugs.com/lorazepam.html)
Untuk menggunakan lorazepam, pastikan untuk mengikuti semua aturan pakai sesuai dengan anjuran dokter. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan. Jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa anjuran dokter karena dapat menyebabkan berbagai gejala, salah satunya kejang.
Jangan membagikan obat ini kepada orang lain, terutama kepada orang yang kecanduan atau menyalahgunakan obat-obatan. Pasalnya, lorazepam dapat memiliki risiko ketergantungan bagi penggunanya. Konsultasikan ke dokter jika gejala tidak berkurang atau menghilang.
Jangan gunakan obat lorazepam jika sedang hamil dan menyusui karena dapat mengancam keselamatan bayi. Lorazepam juga tidak boleh digunakan untuk anak di bawah usia 18 tahun.
Simpan obat lorazepam pada suhu ruang serta jauhkan dari panas, lembap, dan cahaya. Untuk obat lorazepam yang berbentuk cair, simpanlah di dalam kulkas.
Sumber: (https://www.drugs.com/lorazepam.html)
Pemberian dosis lorazepam tergantung pada kondisi yang dialami. Berikut anjuran dosis yang disarankan:
1) Untuk terapi kecemasan 1-4 mg/ hari dalam dosis terbagi.
2) Untuk terapi insomnia, 1-2 mg pada waktu tidur.
3) Sebelum operasi, dosis yang diberikan 2-3 mg pada malam sebelum operasi. Kemudian, 2-4 mg pada 1-2 jam tepat sebelum operasi.
4) Untuk terapi kecemasan akut, 25-30 mcg/kg setiap 6 jam jika diperlukan.
5) Untuk terapi medis sebelum operasi, 50 mcg/kg diberikan 30-45 menit (intravena) sebelum operasi atau 60-90 menit (intramuskular).
6) Untuk terapi status epileptikus (kejang pada penderita epilepsi lebih dari 30 menit), 4 mg pada dosis tunggal. Ulangi dosis tersebut setelah 10-15 menit jika diperlukan.
Sumber: (https://www.drugs.com/lorazepam.html)
Hati-hati menggunakan lorazepam bersamaan dengan jenis obat-obatan berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1) Penggunaan lorazepam bersamaan dengan obat sistem saraf pusat (barbiturate, phenothiazine, antidepressant, MAOI) dapat menyebabkan ketergantungan.
2) Efek mengantuk dan efek ansiolitik (obat anti-kecemasan) akan menurun jika lorazepam dikonsumsi bersamaan dengan kafein, aminofilin, dan theofilin.
3) Kadar lorazepam dalam plasma dapat meningkat jika dibarengi dengan penggunaan obat Na valproate atau probenecid.
Sumber: (https://www.drugs.com/lorazepam.html)
Direktori