Penyebab dan Cara Efektif Mengatasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil
Kaki bengkak saat hamil merupakan hal biasa. Kondisi ini puncaknya terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester 3. Berikut ini cara mengatasi kaki bengkak pada ibu hamil.
Nama Paten :
Inhitril, Interpril, Linoxal, Odace, Tensisop, Lisinopril
(ISO vol.50)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah berada di atas batas normal, yang seharusnya hanya sekitar 10/90 mmHG. Kondisi tekanan darah tinggi tak hanya dialami oleh orang dewasa saja, melainkan juga remaja dan anak-anak. Salah satu pemicu timbulnya kondisi ini adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan pola makan yang buruk.
Meski hipertensi bukan kondisi yang dapat disembuhkan, dengan perbaikan gaya hidup dan perawatan yang tepat, tekanan darah bisa lebih dikontrol sehingga risiko komplikasi pun dapat dikurangi. Salah satu obat yang umum digunakan dalam perawatan pasien hipertensi adalah lisinopril.
Lisinopril tak hanya bisa digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak yang berusia minimal 6 tahun. Selain itu, lisinopril juga digunakan untuk mengobati gagal jantung pada orang dewasa atau untuk pengobatan setelah mengalami serangan jantung.
Sumber: (https://www.drugs.com/lisinopril.html)
Lisinopril merupakan obat golongan ACE (angiotensin-converting-enzyme) inhibitor. Lisinopril akan menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah.
Sumber: (https://www.drugs.com/lisinopril.html)
Penggunaan lisinopril mungkin akan menimbulkan beberapa efek samping sebagai berikut:
1) Efek samping yang umum terjadi: penglihatan kabur, urine menjadi keruh, kebingungan, pusing, pingsan, berkeringat, nyeri perut, nyeri dada, flu, batuk, diare, sulit bernapas, gangguan pendengaran, demam, kehilangan suara, hidung tersumbat, mual, hidung berair, bersin, muntah, serta sakit tenggorokan.
2) Efek samping yang jarang terjadi: nyeri pada lengan, punggung, atau rahang, detak jantung cepat atau tidak teratur, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, gemetaran, serta sulit tidur.
Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/lisinopril-side-effects.html)
Penderita hipertensi yang menggunakan obat lisinopril harus mengikuti semua aturan pakai sesuai dengan anjuran dokter. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan. Lisinopril dapat dikonsumsi setelah atau tanpa makan.
Apabila akan menjalani prosedur operasi, beri tahu tenaga medis jika sedang mengonsumsi obat lisinoprin. Konsultasikan ke dokter jika Kamu sedang hamil atau menyusui. Simpan obat pada suhu ruang serta jauhkan dari lembap dan panas. Terakhir, jangan bekukan obat cair lisinopril.
Sumber: (https://www.drugs.com/lisinopril.html)
Obat lisinopril dapat diberikan dengan dosis yang berbeda-beda, tergantung pada masalah kesehatan yang sedang dialami. Berikut anjuran dosis yang disarankan:
1) Dosis awal adalah 10 mg per hari. Dosis pemeliharaan 20 mg 1 kali sehari, dan dapat diberikan hingga 80 mg per hari jika diperlukan.
2) Dosis awal untuk terapi gagal jantung sebesar 2,5 atau 5 mg per hari, dalam kurun waktu minimal 2 minggu. Dosis pemeliharaan maksimal 40 mg per hari.
3) Dosis untuk terapi Post Myocardial Infark (penyumbatan otot jantung) adalah 5 mg 1 kali sehari untuk 2 hari. Bisa dilakukan penambahan dosis 10 mg sehari.
4) Dosis untuk terapi diabetes nefropati hipertensi dengan diabetes tipe 2 dan mikroalbuminuria (terdapat albumin dalam urine) adalah 10 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg 1 kali sehari untuk mencapai tekanan darah kurang dari 90 mmHg.
Sumber: (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lisinopril/?type=brief&mtype=generic)
Hati-hati penggunaan lisinopril jika bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1) Penggunaan lisinopril dengan obat diuretik dapat menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi).
2) Khasiat lisinopril dapat menurun dan menyebabkan gangguan ginjal jika dikonsumsi bersamaan dengan obat NSAIDs.
3) Penggunaan lisinopril bersamaan dengan obat K-sparing diuretik dan suplemen K dapat menyebabkan hiperkalemia (kelebihan ion kalium dalam tubuh).
4) Lisinopril dapat meningkatkan reaksi nitritoid pada emas Na thiomalate.
Sumber: (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lisinopril/?type=brief&mtype=generic)
Direktori