Pengetahuan di Bidang Nutrisi Olahraga Penting untuk Ciptakan Altet Berprestasi
Protein memiliki peran penting dalam pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan otot, terutama bagi seorang olahragawan atau atlet.
Nama Paten :
Carbidopa and Levodopa, Levazide, Levoben, Levopar, Madopar, Madopar HBs, Madopar Dispersible, Stalevo.
(ISO vol.50)
Levodopa digunakan untuk mengobati penyakit parkinson, yakni penyakit saraf yang memengaruhi gerakan otot akibat kurangnya kadar dopamin dalam tubuh. Gejala penyakit parkinson adalah tubuh gemetar dan gerakan tubuh menjadi kaku.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/levodopa.html)
Levodopa merupakan prekursor dopamin. Penggunaan obat levodopa akan meningkatkan kontrol otot dengan mengembalikan kadar dopamin dalam tubuh. Saat kadar dopamin mencukupi, pergerakan otot akan kembali normal.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/levodopa.html)
Hati-hati menggunakan obat levodopa karena dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti:
1) Efek samping yang umum terjadi adalah gelisah, kebingungan, kesulitan menelan, pusing, peningkatan produksi saliva pada mulut, merasa lemah, halusinasi (melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak ada), tremor tangan, mual atau muntah, mati rasa, serta gerakan tubuh yang tidak biasa dan tidak terkontrol, baik pada wajah, lidah, lengan, tangan, kepala, maupun tubuh bagian atas.
2) Efek samping yang jarang terjadi adalah penglihatan kabur, sulit buang air kecil, kesulitan membuka mulut, pupil melebar, pusing ketika bangun dari posisi berbaring atau duduk, penglihatan ganda, detak jantung yang cepat dan berdebar, kehilangan kontrol kandung kemih, depresi mental, ruam kulit, kenaikan atau kehilangan berat badan yang tidak biasa, sakit tenggorokan, tekanan darah tinggi, demam, sakit perut, pembengkakan wajah, pembengkakan kaki atau tungkai bawah, serta muntah darah.
Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/levodopa.html)
Penggunaan obat levodopa harus mengikuti semua aturan pakai yang tertera pada label obat. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
Hati-hati bagi pasien yang memiliki penyaki jantung, hati, ginjal, dan paru-paru, gangguan endokrin, gangguan kejang, mudah lupa (demensia), tekanan tinggi pada bola mata (glaukoma), memiliki kelainan tulang rapuh (osteomalasia), serta ada riwayat tukak lambung.
Jangan konsumsi obat ini saat menjalankan mesin atau mengemudi. Jangan langsung menghentikan konsumsi obat ini tanpa anjuran dokter serta konsultasikan kepada dokter jika sedang hamil maupun menyusui.
Sumber: (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levodopa/?type=brief&mtype=generic)
Pemberian dosis obat levodopa perlu memerhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1) Dosis awal untuk pasien dewasa adalah sebesar 125 mg 2 kali sehari. Naikkan dengan interval 3-4 hari jika diperlukan. Dosis maksimal adalah 8 gr per hari.
2) Ketika digunakan dengan obat benserazide, dosis awal atau dosis inisiasi yang diberikan sebesar 50 mg 3-4 kali sehari. Dosis harian 100 mg 3 kali sehari. Jika diperlukan peningkatan, dosis harian sebesar 400-800 mg per hari dapat diberikan dengan pembagian dosis.
3) Ketika digunakan dengan obat carbidopa, dosis awal yang diberikan sebesar 100 mg 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 0,75-2 gram per hari dengan pembagian dosis.
4) Pemberian dosis awal bagi pasien dengan kombinasi terapi obat levodopa atau dopa-decarboxylase sama dengan dosis harian levodopa.
Sumber: (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levodopa/?type=brief&mtype=generic)
Pehatikan penggunaan levodopa jika bersamaan dengan jenis obat lain karena dapat menimbulkan beberapa interaksi dalam tubuh seperti:
1) Levodopa dapat menyebabkan hipotensi (tekanan darah rendah).
2) Khasiat levodopa akan menurun jika digunakan bersamaan dengan obat phenothiazines, butyrophenones, thioxanthenes, dan agen antipsikotik lainnya.
3) Levodopa menyebabkan kerusakan saraf bila digunakan bersamaan dengan obat metildopa.
4) Levodopa meningkatkan gejala parkinson bila digunakan bersamaan dengan obat metocloropramide.
5) Levodopa meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dengan obat MAOI non-selektif.
5) Levodopa meningkatkan risiko aritmia jantung (detak jantung yang tidak normal) dengan obat siklopropana atau anestesi terhalogenasi.
Sumber: (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levodopa/?type=brief&mtype=generic)
Direktori