Keunggulan Metode DSA untuk Deteksi Kelainan Otak
Teknologi DSA (Digital Subtraction Angiography) yang juga mulai banyak digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan di pembuluh darah otak.
Nama Paten :
Constipen, Constuloz, Dulcolactol, Duphalac, Extralac, Graphalac, Lacons, Lactugra Sirup, Lactulax, Lactulax Coklat, Laktulosa, Lantulos, Laxadilac, Opilax, Pralax, Solac.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/laktulosa)
Lactulose digunakan untuk mengobati konstipasi kronis. Lactulose terkadang juga digunakan untuk mengobati atau mencegah kondisi gangguan otak akibat gagal hati yang dapat memicu timbulnya rasa kebingungan, gangguan mengingat atau berpikir, perubahan perilaku, gemetar, merasa terganggu, gangguan tidur, kehilangan koordinasi, dan kehilangan kesadaran.
Lactulose merupakan sejenis gula yang akan terurai di dalam usus besar menjadi asam lemah. Asam lemah ini nantinya akan menarik air masuk ke usus besar sehingga membantu melembutkan feses.
Selain dapat mengobati konstipasi, potensi efek samping dari penggunaa lactulose dapat berupa rasa tidak nyaman pada perut (contoh: keram atau kembung), mual dan muntah.
Untuk menggunakan lactulose, pastikan sudah sesuai dengan anjuran dokter. Jangan menggunakan obat dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang sudah dianjurkan oleh dokter.
- Serbuk lactulose sebaiknya dicampurkan dengan minimal 118 ml air. Namun, dapat juga dicampurkan dengan jus buah atau susu untuk membuat rasa obat lebih enak.
- Dibutuhkan waktu 48 jam sebelum terjadinya pergerakan usus setelah meminum lactulose.
- Beritahu dokter jika sedang hamil atau diketahui hamil saat menjalani pengobatan dengan lactulose.
- Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu menyusui menggunakan lactulose.
- Simpan obat pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat lembap dan panas.
Lactulose tersedia dalam bentuk oral dan rectal (di masukkan melalui anus). Setiap sediaan ini memiliki anjuran dosis yang berbeda seperti berikut:
Lactulose dalam sediaan oral:
1. Untuk mengobati konstipasi, dosis awal 10-20 g (15-30 ml)/hari dalam dosis tunggal atau 2 dosis terbagi, sampai dosis 45 mL (larutan) atau 40 g (serbuk rekonstitusi)/hari, sesuaikan dosis tergantung respon pasien.
2. Untuk mengobati Hepatic encephalopathy (kondisi yang merujuk pada perubahan kepribadian, keadaan mental, dan sistem saraf pada orang dengan kegagalan hati), dosisnya 60-100 g (90-150 mL)/hari dalam 3 dosis terbagi, sesuaikan dosis sesuai kebutuhan untuk menghasilkan 2-3 feses lembut/hari.
lactulose dalam sediaan rectal (dimasukkan ke dalam anus):
1. Untuk mengobati Hepatic encephalopathy (kondisi yang merujuk pada perubahan kepribadian, keadaan mental, dan sistem saraf pada orang dengan kegagalan hati): campurkan 200 g (300 mL) dengan 700 ml air atau NaCl 0.9%, gunakan sebagai enema selama 30-60 menit, ulangi per 4-6 jam sekali sampai pemberian obat secara oral dapat dilakukan.
Pehatikan penggunaan lactulose bersamaan dengan jenis obat lain karena dapat menimbulkan beberapa interaksi sebagai berikut:
1. Efek lactulose dapat menurun jika digunakan bersamaan dengan obat antasida yang tidak terserap tubuh, neomisin dan obat antiinfeksi oral lain.
2. Penggunaan lactulose bersamaan dengan obat laksatif lain dapat menyebabkan sugesti palsu terkait kecukupan dosis lactulose yang telah tercapai.
Sumber:
pionas.pom.go.id laktulosa
drugs.com lactulose
mims.com lactulose
Direktori