Penyebab dan Cara Efektif Mengatasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil
Kaki bengkak saat hamil merupakan hal biasa. Kondisi ini puncaknya terjadi saat usia kehamilan memasuki trimester 3. Berikut ini cara mengatasi kaki bengkak pada ibu hamil.
Nama Paten :
Aprovel, Arbiten-I, Betavein, Cardiocom, Co-Aprovel, Co-Irvebal, Co-Irvell, Dovapro, Elzar, Fritens, Irbedox, Irbewin, Iretensa, Irtan, Irtan Plus, Irvask, Irvell, Irverbal, Nortens, Opisar, Sobestan, Tensira.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/irbesartan)
Irbesartan digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah yang tinggi. Selain itu, irbesartan juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal yang disebabkan oleh diabetes tipe 2.
Irbesartan merupakan obat antihipertensi golongan antagonis reseptor angiotensin II yang bekerja dengan cara menjaga agar pembuluh darah tetap melebar sehingga tekanan darah dapat menurun dan aliran darah menjadi lancar.
Selain dapat mengatasi kondisi tekanan darah tinggi, irbesartan juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Efek samping yang umum terjadi: menggigil, keringat dingin, kebingungan, pening.
2. Efek samping yang agak jarang terjadi: nyeri pada kandung kemih, urin mengandung darah atau keruh, kesulitan berkemih, detak jantung tak beraturan, sering berkemih, nyeri punggung.
3. Efek samping yang jarang terjadi: mual, muntah, demam, nafas pendek-pendek.
4. Efek sampin yang kejadiannya tidak terduga: nyeri perut, feses berwarna hitam, gusi berdarah, sakit kepala, kesemutan, peningkatan berat badan, muntah darah, kulit kemerahan.
Untuk menggunakan obat irbesartan, pastikan sesuai dengan petunjuk pemakaian obat sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang direkomendasikan dokter. Saat menggunakan obat penurun tekanan darah, tetap minum obat secara teratur walaupun gejala hipertensi tidak berasa. Tekanan darah yang tinggi umumnya tidak memiliki gejala. Obat antihipertensi umumnya digunakan seumur hidup.
- Irbesartan dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
- Jangan gunakan irbesartan saat sedang hamil atau sedang menyusui.
- Setelah digunakan, simpan irbesartan pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat yang panas dan lembap.
Irbesartan tersedia dalam bentuk oral yang dapat digunakan dengan anjuran dosis sebagai berikut:
1. Untuk mengobati hipertensi, dosisnya 150 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 300 mg sekali sehari jika dibutuhkan. Pada pasien yang menderita penurunan cairan intravaskular: dosis awal: 75 mg sekali sehari.
2. Untuk mengatasi diabetik nefropati pada diabetes melitus tipe 2, dosisnya 150 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 300 mg sekali sehari jika dibutuhkan.
Sebisa mungkin hindari penggunaan obat irbesartan bersamaan dengan jenis obat-obatan berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1. Efek hipotensi dari irbesartan akan berubah dan meningkatkan resiko kerusakan ginjal jika diberikan bersamaan dengan NSAID.
2. Irbesartan dapat meningkatkan kadar lithium dalam darah sehingga menimbulkan keracunan.
3. Irbesartan meningkatkan resiko hiperkalemia jika digunakan bersamaan dengan diuretik hemat kalium (contoh: amilorid, triamterene, spironolactone), suplemen Kalium atau garam yang mengandung kalium.
Ada pula interaksi yang berpotensi fatal: Irbesartan dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal, hiperkalemia dan hipotensi saat digunakan bersamaan dengan aliskiren pada pasien yang menderita gangguan ginjal dan diabetes.
Sumber:
pionas.pom.go.id irbesartan
drugs.com irbesartan
mims.com irbesartan
Direktori