Pertolongan Pertama Anak Sakit Gigi dengan Bahan Alami di Rumah
Ketika si Kecil sakit gigi, Mums jadi orang pertama yang ikut sedih dan meringis. Membayangkan betapa nyeri dan tersiksanya. Berikut ini pertolongan pertama anak sakit gigi.
Nama Paten :
Aknil, Alaxan, Anafen, Anafen forte, Arbupon, Arfen, Arthrifen, Arthrifen Forte, Arthrifen Plus, Axofen, Bigestan, Bimacyl, Bintang Toedjoe Puyer 16, Bodrex extra, Brufen, Brufen Forte, Bufect, Bufect Forte, Bufen, Bufenol, Bunofa, Dofen Forte, Dolofen F, Etafen, Etafen-200, Ethifen, Ethifen Forte, Farsifen, Farsifen 200, Farsifen Plus, Febryn, Fenatic, Fenida, Fenkid, Fenris, Flurofen, Hufagripp Tmp, Ibol, Ibrosic, Ibufen, Ibufenz, Ibufenz Forte, Ibukal, Ifen, Inolin, Insic, Inufen, Iprox, Iremax, Lexaprofen, Liflamal, Liflamal 200, Mecoprofen, Medicol Advance Rx, Mimsone, Mixagrip Rhema, Mofen, Mofen 200, Mofen Suspensi, Moris, Moris Forte, Neo Linucid, Neo Rheumacyl, Neo Rheumacyl Forte, Neo Rheumacyl Neuro, Nerlagin, Neuralgin Headache, Neuralgin Obat Sakit Kepala, Nofena, Nofena Kids, Novaxifen, OKB Galin, Oraprofen, Oraprofen Forte, Oskadon Extra, Ostarin, Ostarin Forte, Pamol Migra, Pamol Plus, Paramex Nyeri Otot, Procold Obat Sakit Kepala, Profen, Profen Forte, Profenal, Prointi, Proris, Proris 200, Proris Forte, Prosic, Prosinal, Provinas, Pyremol Cap 38, Ratnacap, Remasal Pro, Remastop, Remix Cap 38, Rhelafen, Rhelafen Forte, Ribunal, Ribunal Forte, Salfenal, Salfenal Forte, Spedifen, Sudrex Joint & Muscle Pain, Tamaprofen, Tiafen, Tiafen-400, Tifalsic, Tikaren, Trobuges, Ultradolore, Xepafen, Xepafen forte, Yariven, Zentarin, Zentarin Suspensi.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/ibuprofen)
Geng Sehat, mungkin kalian sudah sering mendengar ya obat ibuprofen? Ya, obat ibuprofen ini memang obat yang sering digunakan untuk mengurangi gejala demam dan mengobati nyeri atau inflamasi yang disebabkan oleh berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri punggung, artritis (peradangan pada sendi), kram saat haid, atau luka minor.
Ibuprofen adalah salah satu obat dalam golongan obat anti-innflamasi non steroid atau NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drug). Obat ini bekerja dengan cara mengurangi hormon yang menyebabkan inflamasi dan nyeri dalam tubuh.
Meskipun efektif mengurangi gejala demam dan rasa nyeri, penggunaan ibuprofen bisa mendatangkan beberapa efek samping.
1. Efek samping ibuprofen yang umum terjadi adalah sakit perut, asam lambung meningkat, sendawa, perut kembung, urine berwarna keruh, penurunan volume urine, diare, kesulitan untuk buang air besar, timbul gas berlebih dalam lambung dan usus, perut terasa penuh, gatal-gatal, kulit pucat, mual, nafas berbunyi, Nafas pendek-pendek, muntah, peningkatan berat badan.
2. Efek samping yang agak jarang terjadi adalah keram perut, perut terasa perih dan tidak nyaman.
3. Sedangkan efek samping yang jarang terjadi adalah gusi berdarah, konstipasi, depresi, pening, sering berkemih, rambut rontok, sakit kepala, bentol-bentol, letargi (penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta kesiagaan), otot berkedut, mimisan, kejang, tenggorokan serak, perut terasa tidak nyaman.
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi ibuprofen:
1. Minum ibuprofen sesuai dengan anjuran yang tertera pada label obat atau sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter. Gunakan obat dengan dosis efektif terendah untuk mengobati sakit.
2. Jangan meminum obat dengan dosis lebih dari yang direkomendasikan karena ibuprofen dengan dosis berlebih dapat menimbulkan kerusakan pada lambung atau usus.
3. Dosis ibuprofen untuk anak tergantung dari usia dan berat badan anak. Ikuti petunjuk pemberian obat secara hati-hati dan tanyakan pada dokter apabila ada informasi yang kurang jelas.
4. Minum ibuprofen dengan susu atau makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada perut.
5. Ibuprofen tablet kunyah harus dikunyah dahulu sebelum ditelan.
6. Meminum ibuprofen saat trimester 3 kehamilan dapat membahayakan bayi. Jangan meminum obat ini tanpa pengawasan dari dokter.
7. Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu menyusui menggunakan ibuprofen.
8. Jangan berikan ibuprofen pada anak dengan usia 9. Simpan ibuprofen pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat yang lembab dan terkena cahaya matahari langsung.
Ibuprofen tersedia dalam 3 jenis sediaan, yaitu oral, injeksi, dan topikal (untuk kulit). Setiap sediaan memiiliki anjuran dosis yang berbeda sebagai berikut:
Sediaan oral:
1. Untuk mengobati rheumatoid arthritis (rematik), osteoarthritis (peradangan pada tulang), dosis ibuprofen adalah 400-800 mg 3-4 kali sehari. Dosis maksimal 3,2 g/hari.
2. Untuk mengatasi nyeri sedang sampai parah, terutama nyeri saat haid dan demam, dosisnya 200-400 mg setiap 4-6 jam. Dosis maksimal adalah 2,4 g/hari.
Sediaan injeksi:
1. Untuk mengurangi nyeri, dosisnya 400-800 mg setiap 6 jam, sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 3.2 g/hari.
2. Untuk menurunkan demam, dosis awal 400 mg dilanjutkan dengan dosis 400 mg setiap 4-6 jam, atau 100-200 mg setiap 4 jam. Dosis maksimal 3.2 g/hari.
Sediaan topikal (untuk kulit):
1. Untuk mengurangi nyeri dan peradangan yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal (gangguan pada alat gerak tubuh) dan nyeri pada sendi. dosis dalam bentuk krim, foam, gel, larutan semprot adalah 5% atau gel 10% dan gunakan sesuai petunjuk.
Sebaiknya, perhatikan penggunaan ibuprofen bersamaan dengan obat lain karena dapat menimbulkan beberapa reaksi seperti:
1. Dapat meningkatkan resiko pendarahan jika digunakan bersamaan dengan warfarin, kortikosteroid, SSRI dan aspirin.
2. Ibuprofen dapat menurunkan efek natriuretik dari obat diuretik.
3. Ibuprofen dapat menurunkan efek antihipertensi dari obat ACE inhibitor dan antagonis reseptor angiotensin II.
4. Ibuprofen dapat meningkatkan keracunan lithium dan methotrexate.
5. Meningkatkan efek merusak ginjal jika diberikan bersamaan dengan ciclosporin dan tacrolimus.
6. Penyerapan ibuprofen menurun jika diminum bersamaan dengan makanan.
7. Meningkatkan resiko pendarahan pada saluran cerna jika digunakan bersamaan dengan alkohol.
Sumber:
pionas.pom.go.id ibuprofen
drugs.com ibuprofen
mims.com ibuprofen
Direktori