Batuk Saat Hamil Tua, Bisa Picu Kontraksi Enggak Ya?
Kabar baiknya adalah meskipun Mums mungkin merasa lelah, mengalami gejala flu berupa batuk saat hamil, biasanya tidak berbahaya bagi janin. Tetapi, bukan berarti Mums bisa mengabaikannya.
Nama Paten :
Actifed plus expectorant, Allerin, Brochifar, Bromifar Plus, Calorex, Codipront Cum Expectorant, Cohistan Expectorant, Collerin Expectorant, Comtusi, Decolsin, Dextrosin, Fartolin Expectorant, Flutamol, Fluzep, Gifed Expectorant, Ikadryl DMP, Lapifed Expectorant, Lapisiv, Lasal Expectorant, Lodecon Forte, Oroxin, Oxfezin, Oxopect, Oxoril, Paratusin, Poncolin, Ponflu, Salbuven Expectorant, Silex, Stop cold, Transpulmin Balsam, Triaminic Expectorant dan pilek, Trifedrin Cum, Ventolin Expectorant, Zemindo.
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)
Pilek akibat infeksi atau reaksi alergi sering kali membuat tubuh terasa tidak nyaman. Pasalnya, pilek akan membuat dada terasa sesak hingga sulit bernapas. Nah, untuk mengatasi hal ini, cobalah gunakan obat guafenesin untuk mengurangi sumbatan pada dada yang timbul akibat pilek dari infeksi atau alergi.
Guaifenesin merupakan expectorant yang bekerja dengan cara melegakan sumbatan pada dada dan tenggorokan, sehingga mempermudah dahak dikeluarkan melalui mulut.
(https://www.drugs.com/guaifenesin.html)
Selain dapat meredakan pernapasan, guaifenesin juga memiliki beberapa efek samping, seperti:
1) Efek samping yang signifikan: nyeri perut, mual, muntah, dan diare.
2) Efek samping pada sistem saraf: pening, rasa kantuk berlebih, dan sakit kepala.
3) Efek samping pada saluran kemih adalah nefrolitiasis (batu ginjal).
4) Efek samping pada endokrin adalah hipourisemia (peningkatakan kadar asam urat dalam darah).
5) Efek samping pada kulit adalah kulit kemerahan.
Untuk meredakan pernapasan, guaifenesin harus digunakan secara tepat sesuai dengan aturan yang tertera pada label obat dan anjuran dokter. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil dari yang sudah dianjurkan.
Jangan gunakan guaifenesin untuk anak usia di bawah 4 tahun. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat batuk atau obat pilek pada anak-anak. Penggunaan obat batuk atau obat flu yang tidak tepat pada anak berusia sangat muda dapat menyebabkan kematian.
Minum lebih banyak air setelah mengonsumsi guaifenesin untuk membantu melegakan sumbatan dan melumasi tenggorokan. Minum guaifenesin sebelum makan jika timbul rasa tidak nyaman pada perut.
Jangan menggerus, mengunyah, memecahkan, atau membuka tablet maupun kapsul lepas lambat. Minumlah obat secara utuh. Membuka atau merusak pil akan mengakibatkan terlalu banyak obat yang dilepaskan sekaligus.
Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil dan menyusui menggunakan obat ini. Setelah digunakan, simpan guaifenesin pada suhu ruangan serta jauhkan dari tempat yang lembap, panas, dan terkena cahaya matahari langsung.
(https://www.drugs.com/guaifenesin.html)
Guaifenesin tersedia dalam jenis oral dengan bentuk sediaan biasa dan juga tablet lepas lambat. Setiap bentuk dari sediaan oral ini memiliki anjuran dosis yang berbeda sebagai berikut:
1) Dalam bentuk sediaan biasa, dosisnya 200-400 mg setiap 4 jam sekali jika dibutuhkan.
2) Dalam bentuk tablet lepas lambat, dosisnya 600-1.200 mg setiap 12 jam sekali sesuai kebutuhan. Dosis maksimal adalah 2.400 mg/hari.
Untuk saat ini, belum ada data terkait interaksi guaifenesin dengan obat lain atau dengan makanan dan minuman tertentu.
Direktori