10 Jenis Buah untuk Menghilangkan Mual
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa mual pada awal kehamilan. Salah satunya dengan mengonsumsi berbagai jenis buah untuk menghilangkan mual berikut ini.
Nama Paten :
Degrani, Emegran, Granon, Grant, Opigran, Granisetron
(MIMS petunjuk konsultasi Ed.17)
Granisetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan oleh pengobatan kanker. Pengobatan kanker yang dimaksud adalah kemoterapi atau radiasi.
Granisetron bekerja dengan cara menghambat senyawa kimia tertentu dalam tubuh yang dapat menyebabkan mual dan muntah.
Baca juga: Cara Atasi Perut Kembung dan Mual
Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Granisetron memiliki tiga jenis efek samping, yaitu efek samping yang agak jarang, jarang, dan sering terjadi. Untuk efek samping yang agak jarang terjadi, contohnya pandangan kabur, demam, kecemasan, telinga berdentum, serta detak jantung meningkat atau menurun.
Efek samping yang jarang terjadi dari konsumsi granisetron di antaranya nyeri pada lengan, punggung, atau rahang, nyeri dada, dada terasa sesak, kebingungan, kepala terasa ringan, pucat, detak jantung tidak beraturan, mual, napas pendek-pendek, serta kulit kemerahan, gatal-gatal, dan berkeringat. Untuk efek samping yang sering terjadi yaitu nyeri perut, diare, kesulitan untuk buang air besar, sakit kepala, kehilangan tenaga, kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa, dan muntah.
Gunakan granisetron sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya, jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Granisetron umumnya dikonsumsi pada saat pasien akan menjalani kemoterapi atau radiasi. Dokter akan memberikan dosis obat ini sekali minum sekitar satu jam sebelum prosedur kemoterapi atau radiasi.
Saat pasien menjalani kemoterapi, dosis granisetron kedua akan diberikan 12 jam setelah pemberian dosis pertama. Jangan membagi obat ini dengan dengan pasien lain. Simpan granisetron pada suhu kamar. Jauhkan dari tempat yang panas, lembap, dan terkena paparan cahaya matahari langsung.
Dosis granisetron pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis granisetron yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, dosis yang Kamu konsumsi setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.
Dalam bentuk oral:
1) Untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi kanker: dosisnya 1-2 mg dalam waktu 1 jam sebelum memulai kemoterapi. Kemudian 2 mg per hari dalam dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi selama 1 minggu setelah kemoterapi. Dosis maksimalnya 9 mg per hari.
2) Untuk mencegah mual dan muntah akibat terapi radiasi: dosisnya 2 mg sekali sehari dalam waktu 1 jam selama penyinaran.
Dalam bentuk injeksi:
1) Untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi kanker atau radiasi: dosisnya 1-3 mg 5 menit sebelum memulai terapi. Dosis lebih lanjut dapat diberikan minimal 10 menit sesudah dosis pertama. Dosis maksimalnya 9 mg per hari.
2) Untuk mengobati dan mencegah mual dan muntah setelah operasi: dosisnya 1 mg sebelum pemberian anestesi.
Dalam bentuk transdermal (ditempel di kulit):
1) Untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi kanker: pasang 1 patch pada lengan bagian atas selama 24-48 jam sebelum kemoterapi; lepaskan patch minimal 24 jam setelah kemoterapi selesai. Pacth dapat digunakan selama 7 hari.
Baca juga: Inilah Penyebab Rasa Mual di Pagi Hari
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap granisetron. Mengonsumsi obat ini dengan obat lain yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus.
Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik:
1) Granisetron dapat menginduksi metabolisme jika digunakan bersamaan dengan phenobarbital.
2) Granisetron meningkatkan risiko sindrom serotonin jika digunakan bersamaan dengan agen serotonergik, seperti SSRI ( Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor) dan SNRI (norepinephrine reuptake inhibitor).
3) Perubahan klirens (pengeluaran obat dari dalam tubuh) granisetron akan terjadi jika digunakan bersamaan dengan CYP enzyme inducer atau inhibitor.
Sumber:
MIMS granisetron
Drugs granisetron
Direktori