Mengenal 5 Jenis Tes Kesuburan Wanita
Peluang kehamilan akan lebih besar ketika hubungan intim dilakukan di masa subur. Untuk mengetahui kapan masa subur, ada 4 jenis tes kesuburan wanita yang perlu Mums tahu.
Nama Paten :
Alopros, Finpro, Finstat, Propecia, Proscar, Prosix, Prostacom, Prostide, Reprosid, Reprostom.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/finasterid)
Bagi beberapa pria, kebotakan bisa sangat mengganggu karena dapat merusak penampilan. Nah, jika Kamu sedang menghadapi masalah ini, cobalah gunakan finasteride untuk mengatasinya. Obat finasteride digunakan untuk mengatasi kebotakan pada pria. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gejala Benign Prostatic Hyperplasia (pembesaran prostat jinak). Kondisi ini terjadi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan tetapi tidak bersifat kanker. Obat ini hanya digunakan untuk pasien pria.
(https://www.drugs.com/mtm/finasteride.html)
Senyawa DHT memicu berkembangnya penyakit Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Karenanya, finasteride mencegah perubahan testosteron (hormon seks pria) menjadi senyawa dihydrotestosterone (DHT) dalam tubuh.
(https://www.drugs.com/mtm/finasteride.html)
Selain dapat mengatasi beberapa permasalahan pria, finasteride juga memiliki beberapa efek samping saat digunakan, seperti:
1) Efek samping yang umum terjadi adalah menggigil, keringat dingin, kebingungan, pening, wajah pucat, serta kepala terasa berputar saat berubah posisi dari duduk menjadi berdiri.
2) Efek samping yang agak jarang terjadi adalah perut kembung, pembesaran payudara dan payudara melembut, bentol-bentol, gatal-gatal, peningkatan berat badan yang cepat, kulit menjadi kemerahan, bintik merah pada kulit, bengkak pada bibir dan wajah, kesemutan pada kaki dan tangan, serta penurunan atau peningkatan berat badan yang tidak biasa.
3) Efek samping yang kejadiannya tidak terduga adalah keluarnya cairan bening atau mengandung darah dari payudara, kulit payudara menjadi kendur, puting masuk ke dalam, benjolan pada payudara dan di bawah lengan, puting berkerak, dada kemerahan dan membengkak, serta luka pada kulit payudara dan tidak kunjung sembuh.
(https://www.drugs.com/sfx/finasteride-side-effects.html)
Biasanya sebelum menggunakan finasteride, dokter akan melakukan tes darah untuk memastikan pasien tidak memiliki kondisi yang dapat menghalangi penggunaan obat finasteride secara aman.
Setelah dipastikan aman untuk mengonsumsi obat ini, pastikan untuk mengikuti petunjuk pemakaian obat sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang sudah direkomendasikan oleh dokter.
Minum finasteride dengan segelas air putih. Ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Minumlah obat di waktu yang sama setiap harinya.
Dibutuhkan waktu selama 3 bulan atau lebih untuk menyembuhkan penyakit. Karenanya, tetap gunakan finasteride sesuai dengan anjuran dokter dan segeralah konsultasikan dengan dokter jika gejala tidak membaik.
Walaupun tidak digunakan pada wanita, finasteride dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi jika ibu hamil terpapar finasteride saat hamil. Tablet finasteride sebaiknya tidak dipegang oleh wanita yang sedang hamil atau yang kemungkinan sedang hamil.
Jika wanita tidak sengaja terpapar tablet finasteride yang pecah atau tergerus, segera cuci tangan dengan sabun dan bilas sampai bersih.
(https://www.drugs.com/mtm/finasteride.html)
Finasteride tersedia dalam jenis oral yang dapat diberikan dengan anjuran dosis sebagai berikut:
1) Untuk mengobati Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), dosisnya 5 mg sekali sehari.
2) Untuk mengobati kebotakan pada pria, dosisnya 1 mg sekali sehari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/finasteride/?type=brief&mtype=generic)
Untuk saat ini belum ada interaksi finasteride dengan jenis obat-obat lain atau makanan tertentu.
Direktori