Penyebab dan Cara Mengatasi Kembung Ibu Hamil
Semua orang akan merasa tidak nyaman bila perutnya kembung, termasuk ibu hamil. Ketika ibu hamil kembung, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Nama Paten :
Corocyd, Denufam, Famocid, Magstop, Neosanmag/Neosanmag fast, Nulcefam, Pratifar, Renapepsa, Ulmo.
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)
Masalah saluran pencernaan seperti luka pada lambung merupakan kondisi yang sering dialami dan tentu membuat aktivitas terganggu. Famotadine adalah salah satu obat untuk mengobati luka lambung.
Obat ini juga dapat digunakan untuk gangguan atau penyakit pada lambung lainnya, seperti kondisi di mana lambung terlalu banyak memproduksi asam lambing seperti pada penyakit sindrom Zollinger-Ellison. Selain itu, famotidine juga dapat mengobati GERD (reflusk asam lambung) yaotu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala berupa rasa terbakar pada dada.
(https://www.drugs.com/famotidine.html)
Famotidine merupakan obat golongan histamine-2 blocker yang bekerja dengan cara mengurangi jumlah produksi asam lambung.
(https://www.drugs.com/famotidine.html)
Sama seperti jenis obat lain, selain dapat mengobati masalah pencernaan, famotidine juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Efek samping yang jarang terjadi seperti gusi berdarah, kulit melepuh atau terkelupas, darah dalam urine atau feses, feses berwarna hitam, nyeri dada, menggigil, batuk atau suara serak, diare, demam disertai/tidak disertai dengan menggigil, demam tinggi, gatal-gatal, nyeri pada otot atau sendi, nyeri pada punggung, kulit pucat, mata iritasi dan memerah, pembengkakkan kalenjar.
2. Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui, berupa nyeri perut, kecemasan, feses berwarna seperti tanah liat, urin berwarna gelap, depresi, kesulitan bernafas, kesulitan menelan, pening, mulut kering, wajah pucat, detak jantung cepat dan tidak beraturan, sakit kepala.
(https://www.drugs.com/sfx/famotidine-side-effects.html)
Bagi Geng Sehat yang mengalami masalah pencernaan dan dianjurkan untuk mengonsumsi obat famotidine, pastikan Kamu mengonsumsinya secara tepat sesuai dengan anjuran dokter. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis yang lebih besar atau lebih kecil dari yang telah direkomendasikan.
Walaupun kebanyakan luka pada lambung akan membaik dalam waktu 4 minggu setelah pengobatan menggunakan famotidine, namun umumnya pengobatan akan diteruskan sampai luka benar-benar membaik, biasanya membutuhkan waktu sampai 8 minggu. Untuk hasil yang terbaik tetap minum obat sesuai dengan rekomendasi dokter. Konsultasikan dengan dokter jika gejala tidak membaik setelah pengobatan berlangsung 6 minggu.
Bagi ibu hamil sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Untuk ibu menyusui sebaiknya tidak meminum obat famotidine karena obat ini dapat terserap ke dalam ASI.
Setelah digunakan, selalu simpan obat pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat yang lembab, panas dan terkena sinar matahari langsung. Jangan bekukan larutan Famotidine.
(https://www.drugs.com/famotidine.html)
Obat famotidine tersedia dalam 2 jenis sediaan yaitu oral dan injeksi. Untuk masing-masing sediaan, berikut dosis yang dianjurkan:
Sediaan oral:
1. Untuk mengobati ulser (luka) pada usus dan benjolan pada dinding lambung, diberikan dosis 40 mg setiap hari, diminum sebelum tidur selama 4-8 minggu atau 20 mg dua kali sehari. Untuk dosis pemeliharaan adalah 20 mg diberikan sebelum tidur.
2. Untuk mengobati GERD (tukak lambung), dosisnya 20 mg dua kali sehari selama 6-12 minggu. Dosis pemeliharaan, 20 mg dua kali sehari.
3. Untuk mengobati nyeri ulu hati, atau nyeri lambung tanpa disertai luka, dosisnya 10 mg sekali atau dua kali sehari
4. Untuk pasien dengan Sindrom Zollinger-Ellison, dosis awalnya 20 mg setiap 6 jam sekali. Dosis maksimal adalah 800 mg/hari.
Sediaan injeksi:
1) Mengobati tumor pada lambung dan luka pada usus; GERD: 20 mg setiap 12 jam.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/famotidine/?type=brief&mtype=generic)
Konsumsi obat famotidine bersamaan dengan obat lain dapat menimbulkan beberapa interaksi yang sebaiknya perlu diketahui dan diperhatikan oleh pasien. Interaksi tersebut antara lain:
1. Penggunaan obat famotidine bersamaan dengan obat antasida dapat sedikit menurunkan ketersediaan famotidine dalam darah.
2. Obat famotidine dapat menurunkan kadar obat antijamur yaitu ketoconazole dan itraconazole dalam darah.
3. Penggunaan famotidine dengan alkohol dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/famotidine/?type=brief&mtype=generic)
Direktori