Epinephrine

Apakah Obat Epinephrine Itu?

Nama Paten :

Pehacain
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Alergi dapat dipicu oleh banyak faktor mulai dari sengatan atau gigitan serangga, makanan, obat-obatan, atau jenis alergen lainnya seperti kegiatan olahraga. Gejala-gejala alergi yang timbul seperti bentol-bentol, gatal-gatal yang parah, hingga sesak napas tentu membuat penderitanya merasa sangat terganggu.
Untuk mengobati gejala alergi yang timbul ini, penderita bisa menggunakan obat epinephrine sebagai solusinya.
Selain untuk mengobati alergi, epinephrine juga dapat digunakan untuk mengobati glaukoma sudut terbuka dan hipertensi pada bola mata
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/epinephrine/?type=brief&mtype=generic dan https://www.drugs.com/mtm/epinephrine-injection.html)

Cara Kerja Obat

Ephinephrine merupakan senyawa kimia yang bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan membuka saluran napas pada paru-paru, sehingga dapat mengatasi penurunan tekanan darah, bersin-bersin, gatal-gatal yang parah, bentol-bentol, dan gejala alergi lain.
(https://www.drugs.com/mtm/epinephrine-injection.html)

Efek Samping

Meski dapat mengobati masalah alergi, namun obat epinephrine juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, di antaranya ketidaknormalan atau menurunnya sensasi saat disentuh, timbul rasa cemas, nyeri pada punggung, lengan, atau rahang, nyeri pada tempat injeksi, pandangan kabur, ketidaknyamanan pada dada, pening, wajah pucat, sakit kepala, mual, telinga berdenging, stroke, berkeringat, kesulitan bernafas, muntah.
(https://www.drugs.com/sfx/epinephrine-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Untuk menggunakan obat epinephrine, pastikan untuk selalu mengikuti semua aturan pakai yang biasanya tertera pada label kemasan. Jangan menggunakan obat ini tanpa pengawasan dokter atau hali medis dan dengan dosis yang lebih kecil atau lebih besar dari yang dianjurkan.
Penggunaan obat ephinephrine dalam bentuk injeksi dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan langsung ke bagian kulit atau otot pasien. Namun, jika dalam keadaan darurat, ephinephrine juga dapat disuntikkan tanpa pasien harus melepas pakaian.
Jangan gunakan injeksi epinephrine jika terjadi perubahan warna atau terdapat partikel dalam larutan injeksi atau jika tanggal ekspired telah terlewati. Segera beritahu apoteker untuk meminta obat yang baru.
Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil dan menyusui menggunakan ephinephrine.
Simpan obat pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat yang lembap, panas dan terkena cahaya matahari langsung. Jangan bekukan obat.
(https://www.drugs.com/mtm/epinephrine-injection.html)

Dosis

Terdapat 4 jenis sediaan untuk obat epinephrine, yaitu sediaan injeksi intravena, sediaan injeksi intramuskular, sediaan untuk mata, dan sediaan inhalasi (dihirup).
Nah, berikut dosis penggunaan yang disarankan untuk setiap sediaan.

Sediaan epinephrine dalam bentuk injeksi intravena:
1. Sebagai obat penyelamat saat terjadi serangan jantung, diberikan dalam larutan 1:10,000 seberat 1 mg, ulangi setiap 2-3 menit jika dibutuhkan.
2. Untuk mengatasi reaksi alergi yang berlebihan, diberikan dalam larutan 1:10,000 dosisnya 5 ml diinfus secara perlahan-lahan sampai respon klinis tercapai.

Sediaan epinephrine dalam injeksi intramuskular:
1. Untuk mengatasi reaksi alergi yang berlebihan, diberikan dalam larutan 1:1,000, dosisnya 0.5 ml, ulangi setiap 5 menit sesuai kebutuhan.
2. untuk mengatasi asma akut, diberikan dalam larutan 1:1,000 dengan dosis 0.3-0.5 mL

Epinephrine dalam sediaan untuk mata:
1. Untuk mengobati glaukoma sudut terbuka, hipertensi pada bola mata, diberikan dalam kadar larutan 0.5, 1, atau 2%. Teteskan obat 1-2 kali sehari.
Epinephrine dalam sediaan inhalasi (dihirup):
1. Untuk mengobati asma akut, diberikan melalui inhaler yang mengandung epinephrine 160-275 mcg, diberikan 1-2 kali hirup, ulangi 3 jam kemudian jika dibutuhkan.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/epinephrine/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Konsumsi obat epinephrine dengan jenis obat lain dapat menimbulkan interaksi tertentu. Beberapa obat yang perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan interaksi, antara lain:
1. Anestesi inhalasi yang mengandung halogen.
2. Agen β- atau α-blocker.
3. Methyldopa
4. Guanethidine
5. Obat yang memiliki efek vasokonstriktor dan presor.
6. Obat antihipertensi
7. Obat penurun kadar potasium
8. Obat glikosida jantung
9. Ephedra
10. Yohimbe
11. Obat antidepresan golongan trisiklik dapat memicu hipertensi dan aritmia (gangguan irama jantung).
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/epinephrine/?type=brief&mtype=generic)

Rekomendasi Artikel

5 Alasan Mums Tidak Boleh Asal Mengikuti DIY Skincare

5 Alasan Mums Tidak Boleh Asal Mengikuti DIY Skincare

Ada banyak sekali bahaya skincare DIY atau buatan sendiri. Sayangnya, tidak banyak wanita yang menyadarinya, bahkan mengira skincare dari bahan dapur lebih baik daripada skincare produksi pabrik.

Eka Amira

10 March 2025

Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?

Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?

Alergi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada balita. Pertanyaannya, jika alergi apakah anak boleh minum antihistamin sebagaimana yang berlaku pada orang dewasa?

Ella Nurlaila

10 February 2025

Menyamarkan Luka Bekas Jerawat dengan Kombinasi Terapi Laser dan Skinbooster

Menyamarkan Luka Bekas Jerawat dengan Kombinasi Terapi Laser dan Skinbooster

Dengan metode perawatan yang tepat, bekas jerawat atau acne scar dapat diobati dengan baik dan permanen. Ada metode terbaru untuk menghilangkan bekas jerawat membandel ini yakni dengan kombinasi laser Thulium dan skinbooster.

Ana Yuliastanti

05 December 2024

Kenali Ciri-ciri Alergi Susu Sapi pada Anak

Kenali Ciri-ciri Alergi Susu Sapi pada Anak

Pada sebagian anak, susu sapi dibutuhkan sebagai pelengkap gizi tambahan dari makanan utama yang dikonsumsi si kecil. Namun kondisi ini menjadi tidak mudah jika ternyata anak memiliki alergi terhadap susu sapi. 

Ella Nurlaila

04 December 2024

Penyebab Sesak Napas saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sesak Napas saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Masa kehamilan membuat Mums merasakan banyak perubahan pada tubuh. Karena selain berat badan yang bertambah, Mums juga mungkin mengalami kesulitan bernafas seiring bertambahnya usia kehamilan. Lalu apa yang menjadi penyebab sesak nafas saat hamil?.

Fitri Wulandari

24 November 2024

Jangan Sepelekan, Ini Ciri-ciri Bayi Alergi Susu Sapi

Jangan Sepelekan, Ini Ciri-ciri Bayi Alergi Susu Sapi

Tidak semua bayi bisa minum susu sapi karena alergi. Yuk kenali ciri-ciri bayi alergi susu sapi, mulai dari kulitnya, sistem pencernaannya, hingga pernapasannya.

Ella Nurlaila

12 October 2024

Rahasia Kulit Tetap Glowing Selama Hamil

Rahasia Kulit Tetap Glowing Selama Hamil

Tiga perawatan dasar untuk kulit selama hamil akan membuat kulit tetap sehat dan bersinar.

Ana Yuliastanti

25 July 2024

 8 Cara Mengatasi Biduran pada Anak

8 Cara Mengatasi Biduran pada Anak

Biduran atau ruam merah pada kulit yang gatal sering kali disebabkan oleh infeksi atau alergen. Berikut ini cara mengatasi biduran pada anak yang perlu Mums ketahui.

Ella Nurlaila

10 July 2024

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...