Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?
Alergi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada balita. Pertanyaannya, jika alergi apakah anak boleh minum antihistamin sebagaimana yang berlaku pada orang dewasa?
Nama Paten :
Fargoxin
(MIMS Petunjuk Konsultasi Ed. 17)
Digoxin digunakan untuk mengobati gagal jantung. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati denyut jantung tidak teratur atau terlalu cepat yang umumnya menyebabkan aliran darah tidak lancar (fibrilasi atrial).
Digoxin merupakan obat yang berasal dari ekstrak daun tanaman digitalis yang membantu jantung untuk berdetak lebih kuat dengan ritme denyut jantung yang lebih teratur.
Beberapa efek samping pemberian digoxin yang pernah dilaporkan adalah:
1. Efek samping yang umum terjadi, mulai dari pening, wajah pucat, detak jantung cepat atau tidak teratur, atau bahkan melemah.
2. Efek samping yang jarang terjadi yaitu, feses berwarna gelap, gusi berdarah, darah dalam urin atau feses, muntah darah, bintik kemerahan pada kulit, sakit peruh parah, dan pendarahan atau memar yang tidak biasa.
3. Efek samping yang kejadiannya tidak terduga seperti nyeri atau muncul rasa tidak nyaman pada dada, mual, nafas pendek-pendek, berkeringat, pembengkakkan pada kaki dan tungkai bawah, kesulitan bernafas, atau rasa lelah yang tidak biasa.
1. Sebaiknya penggunaan obat ini disesuaikan seperti yang diresepkan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label obat dan jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil dari yang direkomendasikan.
2. Minumlah secara teratur di waktu yang sama setiap harinya.
3. Selain itu, minumlah digoxin secara teratur walaupun terasa tidak sakit dan tidak muncul gejala.
4. Sebaiknya tidak menghentikan penggunaan digoxin secara tiba-tiba karena menghentikan penggunaannya secara tiba-tiba akan membuat kondisi penyakit semakin parah.
5. Ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk sediaan tablet:
1. Untuk mengobati gagal jantung, aritmia supraventrikular, dan digitalisasi cepat, dosis awal yang digunakan ialah 0.75-1.5 mg dalam 24 jam pertama. Khusus untuk digitalisasi lambat: 250 mcg 1-2 kali sehari. Sedangkan, untuk dosis pemeliharaan: 125-250 mcg/hari.
Bentuk sediaan injeksi:
1. Untuk pengobatan gagal jantung darurat, yang sebelumnya belum menerima glikosida kardiak dalam waktu 2 minggu ialah 0.5-1 mg melalui infusan dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Sedangkan, untuk dosis pemeliharaan, umumnya melalui pemberian secara oral.
1. Efektivitas digoxin akan menurun jika digunakan bersamaan dengan fenitoin, neomisin, sulfasalazin, kaolin, pektin, antasida dan pada pasien yang menerima terapi radioterapi.
2. Metoklopramid dapat mengubah absorpsi dari obat digoxin berbentuk tablet.
3. Digoxin jika digunakan bersamaan dengan obat calcium channel blocker, spironolactone, quinidine and garam kalsium dapat meningkatkan kadar obat dalam darah.
4. Makanan dapat menurunkan absorpsi dari digoxin.
Sumber:
MIMS Petunjuk Konsultasi Ed. 17
mims.com: digoxin
drugs.com: digoxin
Direktori