Nama Paten :
Alegi, Baycuten-N, Blecidex tetes mata, Blecidex tetes telinga, Bralifex plus, Cortidex, Dextafen, dextamine, Domesone, Febrinex, Fluzep, Ocuson, Proceles, Soldextam.
(MIMS petunjuk konsultasi Ed.17)
Penggunaan
Dexamethasone adalah golongan steroid yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti alergi, kondisi kulit, radang usus besar, peradangan sendi, lupus, psoriasis (gangguan kulit akibat autoimun), atau gangguan pernapasan.
Cara Kerja Obat
Dexamethasone bekerja dengan cara mencegah pelepasan senyawa dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.
Efek Samping
Adapun efek samping dari dexamethasone, yang sering dilaporkan adalah:
1. Efek samping yang umum terjadi, seperti kegelisahan, rasa cemas, pandangan kabur, penurunan urine, pening, detak jantung tidak beraturan, sakit kepala, depresi mental, dan perubahan mood.
2. Efek samping yang kejadiannya tidak terduga bisa berupa kram pada perut, sakit perut, sakit punggung, feses berdarah, batuk atau serak, kulit menggelap, penurunan berat badan, penurunan pandangan, diare, mulut kering, dan sakit mata.
Pemakaian Obat
1. Minum dexamethasone sesusai dengan yang diresepkan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk pemakaian sesuai yang tertera pada label obat.
2. Penyesesuaian dosis akan dilakukan jika terjadi kondisi serius seperti sakit parah, demam atau infeksi atau jika akan melakukan operasi yang sifatnya darurat.
3. Jangan tiba-tiba berhenti menggunakan obat ini karena akan menimbulkan gejala ketergantungan. Tanyakan kepada dokter cara aman untuk menghentikan penggunaan obat ini.
4. Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil dan ibu menyusui akan menggunakan obat ini.
5. Steroid dapat mempengaruhi pertumbuhan anak-anak. Beritahukan kepada dokter jika anak tidak bertumbuh sesuai rata-rata saat menggunakan obat ini.
6. Simpan obat ini pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat lembab dan terkena sinar matahari langsung.
Dosis
Dosis penggunaan dexamethasone, sebagai berikut:
Sediaan tablet:
1. Digunakan sebagai terapi antiinflamasi maka dosis yang diberikan adalah 0.75-9 mg/hari dalam 2 hingga 4 dosis terbagi.
2. Tes untuk sindrom cushing atau kondisi yang terjadi akibat paparan tingkat kortisol yang tinggi dalam waktu yang lama, adalah 0.5 mg setiap 6 jam selama 48 jam setelah menentukan baseline konsentrasi 17-hydroxycorticosteroid dalam urin selama 24 jam.
3. Pengobatan sklerosis multipel akut yang sudah parah, berikan 30 mg/hari selama 1 minggu diikuti dengan dosis 4 sampai 12 mg/hari selama 1 bulan.
Sediaan injeksi:
1. Untuk terapi meningitis, dosisnya 0.15 mg/kg 4 kali sehari 10-20 menit sebelum atau diberikan bersamaan dengan dosis pertama pengobatan menggunakan obat antiinfeksi.
2. Pencegahan mual dan muntah yang terkait dengan terapi sitotoksik misalnya kemoterapi, berikan 10 sampai 20 mg, digunakan 15 hingga 30 menit sebelum memulai kemoterapi.
3. Pembengkakan pada otak yang disebabkan oleh tumor, dexamethasone diberikan dalam bentuk fosfat dengan dosis awal 10 mg secara intravena dilanjutkan dengan dosis 4 mg secara intramuskular setiap 6 jam sampai respon yang diinginkan tercapai.
4. Mengobati peradangan pada sendi, dososnya 0.8 sampai 4 mg tergantung pada ukuran sendi yang meradang.
Untuk jaringan lunak cukup 2-6 mg. Dapat diulangi setiap 3 sampai 5 hari sampai 2 hingga 3 minggu.
5) Mengobati peradangan pada mata maka diberikan Dalam bentuk suspensi 0.1%. Teteskan 1 hingga 2 tetes sebanyak 4 sampai 6 kali sehari dan pemberian menjadi tiap jam pada kasus penyakit yang parah. Dalam bentuk salep 0.05%, oleskan pada daerah yang sakit 4 kali sehari.
Interaksi
Obat-obatan apa saja yang dapat berinteraksi dengan dexamethasone?
1. Dexamethasone jika digunakan bersamaan dengan obat kalium-depleting seperti amphotericin B dan loop diuretik akan meningkatkan resiko hipokalemia (kekurangan ion kalium).
2. Dexamethasone mengurangi efek dari obat isoniazid, salisilat, vaksin dan toksoid.
3. Aktivitas dari obat dexamethasone dan siklosporin akan meningkat saat digunakan bersamaan.
4. Penggunaan bersamaan dengan aspirin atau ethanol dapat meningkatkan efek samping pada saluran pencernaan.
Interaksi yang dapat berakibat fatal: Penurunan efek dexamethason saat digunakan bersamaan dengan obat ephedrine, Kolestiramin, fenitoin, fenobarbital dan rifampicin.
Sumber:
MIMS petunjuk konsultasi Ed.17
mims.com: dexamethasone
drugs.com: dexamethasone