Codeine

Penggunaan

Codeine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri sedang sampai parah.

Cara Kerja Obat

Codeine merupakan sejenis obat penghilang rasa nyeri golongan opioid. Opioid juga digolongkan ke dalam narkotika.

Efek Samping

Setiap obat pasti punya efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping codeine yang perlu diwaspadai antara lain reaksi ketergantungan, mual, muntah, konstipasi, rasa kantuk berlebih, rasa bingung, retensi urine, mulut kering, pening, berkeringat, wajah memerah, sakit kepala, vertigo, denyut jantung meningkat, denyut jantung melemah, jantung berdebar-debar, bengkak, vertigo, hipotermi (suhu tubuh menurun), perubahan mood, penurunan libido, halusinasi, serta gangguan penglihatan.

Efek samping yang berakibat fatal dari penggunaan codeine di antaranya penurunan fungsi pernapasan dan hipotensi, dalam dosis besar akan menyebabkan koma dan gangguan sirkulasi darah, kejang-kejang (terutama pada bayi dan anak-anak), serta rhabdomyolisis (jaringan otot rusak).

Pemakaian Obat

Dalam menentukan pemakaian obat, risiko dan keuntungannya harus ditimbang dan diperhatikan dengan matang. Penyalahgunaan obat golongan narkotika akan menyebabkan ketergantungan, overdosis, atau kematian, terutama pada anak-anak atau orang yang menggunakan obat tanpa resep dokter.

Konsumsi codeine setelah makan atau bersamaan dengan susu kalau Kamu mengalami rasa tidak nyaman pada pencernaan. Minum air sebanyak 6-8 gelas setiap hari untuk mencegah sembelit saat menggunakan obat ini. Jangan menghentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba setelah pemakaian jangka panjang karena akan menimbulkan gejala ketergantungan.

Wanita hamil dan menyusui tidak boleh menggunakan codeine. Jangan pula berikan sisa obat ini pada orang lain karena salah penggunaan sedikit saja akan menyebabkan kematian pada orang lain. Simpan codeine pada suhu kamar serta jauhkan dari tempat lembap dan panas.

Dosis

Jumlah dosis codeine pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.

Dalam bentuk tablet dan sirup
1) Untuk terapi nyeri, dosisnya 15-60 mg setiap 4 jam sekali.
2) Untuk terapi penekan batuk, dosisnya 15-30 mg 3-4 kali sehari.
3) Untuk terapi diare akut, dosisnya 15-60 mg 3-4 kali sehari.

Dalam bentuk injeksi
1) Untuk terapi nyeri, dosisnya 30-60 mg setiap 4 jam sekali. Dosis maksimal yang diberikan adalah 240 mg per hari.

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap codeine. Oleh sebab itu, sebaiknya informasikan kepada dokter tentang obat apa saja yang sedang Kamu gunakan sebelum diberikan codeine.

Menggunakan codeine dengan obat apapun yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaannya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.

1) Codeine jika digunakan bersamaan dengan obat anestesi, obat penghilang rasa cemas, obat hipnotik, obat antidepresan golongan trisiklik, dan obat antipsikotik akan meningkatkan efek depresan.
2) Codeine dapat mengubah efek dari obat lain, seperti mexiletine, metoclopramide dan domperidone.
3) Codeine jika digunakan bersamaan dengan alkohol akan menambah efek depresan.
4) Hindari kombinasi obat codeine dengan obat antidepresan golongan monoamin inhibitor. Interaksi keduanya akan memiliki efek aditif (saling meningkatkan efek dari masing-masing obat) dan berakibat fatal.

Referensi:

MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17

mims.com: codeine

drugs.com: codeine