Clonazepam

Penggunaan

Clonazepam adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa gangguan kejang (obat antiepilepsi) pada dewasa dan anak-anak. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan panik pada orang dewasa.

Cara Kerja Obat

Clonazepam termasuk ke dalam golongan obat benzodiazepine. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan senyawa kimia tertentu pada otak.

Efek Samping

Setiap obat pasti punya efek samping yang tidak diinginkan. Clonazepam memiliki 4 jenis efek samping, yaitu efek samping yang umum, efek samping yang agal jarang, efek samping yang jarang, dan efek samping yang tidak terduga.

Untuk efek samping yang umum terjadi diantaranya, badan terasa nyeri, menggigil, batuk, kesulitan bernafas, kepala terasa pening, penyumbatan telinga, merasa kosong atau sedih, demam, sakit kepala, mudah tersinggung, kehilangan nafsu makan, serta suara menghilang.

Untuk efek samping yang agak jarang terjadi dari clonazepam, antara lain, menjadi pelupa, nyeri pada kandung kemih, urin keruh, perubahan cara berbicara, diare, nyeri atau kesulitan saat berkemih, sering berkemih, nyeri sendi, dan hilang nafsu makan.

Sementara itu, contoh efek samping yang jarang terjadi dari obat ini, seperti, perubahan warna kulit, rasa tidak nyaman pada dada, keringat dingin, pilek, timbul rasa kebingungan, batuk atau suara serak, dan kesulitan tidur.

Efek samping yang kejadiannya tidak terduga dari clonazepam antara lain, nyeri perut, kecemasan, feses berwarna hitam, darah dalam urin, dada terasa sesak, kesulitan koordinasi, pandangan ganda, rasa kantuk berlebih, dan mulut kering.

Pemakaian Obat

Dalam menentukan pemakaian obat, risiko dan keuntungannya harus ditimbang dan diperhatikan dengan matang. Penggunaan clonazepam secara tidak tepat dapat menyebabkan ketergantungan, overdosis, atau kematian.

Obat ini hanya boleh digunakan untuk jangka pendek. Jangan menggunakan clonazepam lebih dari 9 minggu tanpa sepengetahuan dokter. Konsumsi tablet clonazepam secara utuh dengan segelas air putih.

Jangan tiba-tiba berhenti mengonsumsi obat ini, karena hal tersebut akan menyebabkan gejala ketergantungan termasuk kejang-kejang. Konsultasikan dengan dokter bagaimana cara aman untuk berhenti mengonsumsi clonazepam.

Segera hubungi dokter jika obat ini sudah tidak mempan untuk mengobati gejala kejang dan kecemasan yang Kamu alami. Konsultasikan juga dengan dokter untuk penggunaan clonazepam kalau Kamu sedang hamil atau menyusui.

Jangan berikan obat ini kepada anak-anak tanpa sepengetahuan dokter. Clonazepam tidak boleh digunakan untuk mengatasi kecemasan pada pasien berusia di bawah 18 tahun. Simpan obat ini pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat panas, lembab dan paparan sinat matahari langsung.

Dosis

Dosis clonazepam pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.

Jumlah dosis clonazepam yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara penggunaan obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.

Clonazepam dalam bentuk tablet:

1. Untuk terapi epilepsi, dosis awalnya 1 miligram sebelum tidur selama 4 hari, tingkatkan dosisnya secara bertahap dalam waktu 2-4 minggu. Dosis pemeliharaannya 4-8 miligram per hari. Dosis maksimalnya 20 miligram per hari.
2. Untuk terapi gangguan kecemasan, dosis awalnya 0.25 miligram sebnyak 2 kali sehari, tingkatkan dosis setelah 3 hari menjadi 1 miligram per hari. Dosis maksimalnya 4 miligram per hari.

Clonazepam dalam bentuk injeksi:

1. Untuk pengobatan epilepsi yang statusnya gawat: dosisnya 1 miligram disuntikkan melalui intravena selama kurang lebih 2 menit atau menggunakan infus. Dosis maksimalnya 20 miligram.

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap clobazam. Oleh sebab itu, sebaiknya informasikan dokter tentang obat apa saja yang sedang Kamu gunakan, sebelum menggunakan clonazepam.

Menggunakan clonazepam bersamaan dengan obat apapun yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaannya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.

1. Clonazepam dengan obat antidepresan golongan trisiklik, golongan monoamin inhibitor, obat yang memiliki efek sedatif dan hipnotik, obat barbiturat, obat penghilang rasa cemas, obat antipsikosis, obat agonis opiat dapat menambah efek depresan.
2. Clonazepam dapat meningkatkan kadar fenitoin dalam darah.
3. Clonazepam jika diminum bersamaan minuman atau makanan yang mengandung alkohol akan menambah efek depresi sistem saraf pusat.
   
   

Referensi:

drugs.com: clonazepam

mims.com: clonazepam